Friday, September 13, 2024
28.7 C
Jayapura

Pesan Harmoni Muncul Dalam Parade Tarian Nusantara di Tembagapura

MIMIKA – PT Freeport Indonesia (PTFI) menggelar parade Tarian Nusantara Kemerdekaan dalam memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Indonesia. Parade ini  membawa pesan harmoni dalam keberagaman, di Tembagapura, Mimika, Papua Tengah, Sabtu (17/8).

Ketua Panitia HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Benyamin mengatakan, Tembagapura adalah miniatur Indonesia sebab disana telah tinggal ribuan karyawan yang berasal dari berbagai daerah dengan latar belakang budaya yang berbeda.

Dalam kesempatan itu, Parade Tarian Nusantara Kemerdekaan dilaksanakan dengan menampilkan kolaborasi beragam tarian budaya yang dipentaskan oleh berbagai divisi di PTFI. Itu ditampilkan setelah upacara pengibaran bendera.

Benyamin mengatakan konsep parade tarian ini adalah kolaborasi antara berbagai divisi di PTFI dengan kelompok-kelompok paguyuban budaya di Tembagapura.

Proses latihan yang melibatkan 10 anggota dari masing-masing kelompok, berlangsung selama kurang lebih tiga pekan. “Dari Tembagapura kami ingin menyampaikan pesan agar kita senantiasa harmoni dalam keberagaman,” ungkap Benyamin.

Baca Juga :  Kota Jayapura 1 Kasus Aktif Covid-19

Pantauan Cenderawasih Pos, para karyawan tampil beda dalam parade tarian ini. Mereka mengenakan busana adat dari berbagai daerah lengkap dengan asesorisnya.

Sepanjang tarian yang diiringi musik tradisional kedaerahan itu, ribuan penonton yang menyaksikan dari pinggir lapangan bola Tembagapura tampak ikut bergoyang. Parade ini diawali dengan penampilan kolaborasi antara Divisi Learning and Organization Development dan kerukunan masyarakat Sumatera Selatan, yang membawa nuansa khas Sumatra. Selanjutnya, Divisi Concentrating bersama ikatan keluarga Minang menampilkan Tarian Pasambahan.

Parade berikutnya dipersembahkan Divisi Security Risk Management bersama Perkumpulan Keluarga Batak Tembagapura yang membawakan Tari Tortor. Mewakili Budaya Bali, Divisi Grasberg Earthwork menampilkan Tarian Bisma Siwa Silala dilanjutkan Divisi Mining Safety bersama Paguyuban Ngayogjokarto, Cilacap, Solo menyajikan tari kolaborasi khas Solo dengan kostum yang unik.

Baca Juga :  Di Merauke, Gagal Ginjal Akut Anak Belum Ada

Sementara itu, Divisi Underground Mine menampilkan budaya Jawa Timur dalam Tarian Prajurit Kesatria. Kemudian Divisi Geo Engineering dan Environment tampil bersama Paguyuban Mitra Riung Gunung menghadirkan budaya Sunda melalui Tarian Sisingaan.

Divisi Manpower Management yang berkolaborasi dengan Paguyuban Keluarga Kalimantan, membawakan Tari Burung Enggang dan Tari Perang khas suku Dayak. Divisi Central Services bersama Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan menghadirkan Tari Mappadendang dan Divisi Facilities Town Management & Management Information System bersama Kerukunan Keluarga Toraja Tembagapura menyajikan Tari Pa’gellu, sebuah tarian Budaya Toraja yang penuh kegembiraan.

MIMIKA – PT Freeport Indonesia (PTFI) menggelar parade Tarian Nusantara Kemerdekaan dalam memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Indonesia. Parade ini  membawa pesan harmoni dalam keberagaman, di Tembagapura, Mimika, Papua Tengah, Sabtu (17/8).

Ketua Panitia HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Benyamin mengatakan, Tembagapura adalah miniatur Indonesia sebab disana telah tinggal ribuan karyawan yang berasal dari berbagai daerah dengan latar belakang budaya yang berbeda.

Dalam kesempatan itu, Parade Tarian Nusantara Kemerdekaan dilaksanakan dengan menampilkan kolaborasi beragam tarian budaya yang dipentaskan oleh berbagai divisi di PTFI. Itu ditampilkan setelah upacara pengibaran bendera.

Benyamin mengatakan konsep parade tarian ini adalah kolaborasi antara berbagai divisi di PTFI dengan kelompok-kelompok paguyuban budaya di Tembagapura.

Proses latihan yang melibatkan 10 anggota dari masing-masing kelompok, berlangsung selama kurang lebih tiga pekan. “Dari Tembagapura kami ingin menyampaikan pesan agar kita senantiasa harmoni dalam keberagaman,” ungkap Benyamin.

Baca Juga :  Bupati Yalimo Letakan Batu Pertama Pembangunan Gereja Peniel Nohorkuwik

Pantauan Cenderawasih Pos, para karyawan tampil beda dalam parade tarian ini. Mereka mengenakan busana adat dari berbagai daerah lengkap dengan asesorisnya.

Sepanjang tarian yang diiringi musik tradisional kedaerahan itu, ribuan penonton yang menyaksikan dari pinggir lapangan bola Tembagapura tampak ikut bergoyang. Parade ini diawali dengan penampilan kolaborasi antara Divisi Learning and Organization Development dan kerukunan masyarakat Sumatera Selatan, yang membawa nuansa khas Sumatra. Selanjutnya, Divisi Concentrating bersama ikatan keluarga Minang menampilkan Tarian Pasambahan.

Parade berikutnya dipersembahkan Divisi Security Risk Management bersama Perkumpulan Keluarga Batak Tembagapura yang membawakan Tari Tortor. Mewakili Budaya Bali, Divisi Grasberg Earthwork menampilkan Tarian Bisma Siwa Silala dilanjutkan Divisi Mining Safety bersama Paguyuban Ngayogjokarto, Cilacap, Solo menyajikan tari kolaborasi khas Solo dengan kostum yang unik.

Baca Juga :  Di Lembah Baliem Masyarakat Minimo Gelar Likatok

Sementara itu, Divisi Underground Mine menampilkan budaya Jawa Timur dalam Tarian Prajurit Kesatria. Kemudian Divisi Geo Engineering dan Environment tampil bersama Paguyuban Mitra Riung Gunung menghadirkan budaya Sunda melalui Tarian Sisingaan.

Divisi Manpower Management yang berkolaborasi dengan Paguyuban Keluarga Kalimantan, membawakan Tari Burung Enggang dan Tari Perang khas suku Dayak. Divisi Central Services bersama Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan menghadirkan Tari Mappadendang dan Divisi Facilities Town Management & Management Information System bersama Kerukunan Keluarga Toraja Tembagapura menyajikan Tari Pa’gellu, sebuah tarian Budaya Toraja yang penuh kegembiraan.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya