“Ini (ucapan syukur) puncak dari semua agenda politik secara nasional dan sudah kami tutup dengan syukuran. Ini penting sekali karena lebih baik menyenangkan hati Tuhan dibanding hura-hura atau berpesta,” katanya.
Ia menginginkan semua pihak yang sudah terlibat dalam kontestasi politik lalu bisa duduk bersama, menepis sikap beda pandangan dan beda kepentingan yang akhirnya hanya menimbulkan perselisihan yang tak memiliki ujung pangkal.
Didimus ingin semua lapisan memiliki visi yang sama dan bisa memberikan dukungannya untuk pembangunan Yahukimo.
“Untuk lima tahun ini kami coba dorong aspek ekonomi dimana bagi mereka yang ingin berusaha nantinya akan kami gandeng untuk dimodali, didorong sama-sama,” katanya.
Dikatakan Yahukimo memiliki potensi sumber daya alam yang sangat menjanjikan. Karenanya ia berkeinginan untuk membuka ruang bagi investor untuk bisa masuk dan menanamkan modalnya di Yahukimo.
“Potensi pertanian dan perkebunan masih menjanjikan dan untuk logpon (pelabuhan) bisa menjadi pintu bagi batu bara dan emas. Kami coba carikan investor. Periode kemarin kami hanya bisa bekerja di tiga tahun sehingga fokus hanya pendidikan dan kesehatan dan lima tahun ini kami lebih fokus pada ekonomi kerakyatan dan pasti banyak hal yang akan kami buat,” papar Didimus.
Selain itu ia melihat pihak kementerian juga membuka diri termasuk kemarin Panglima TNI menyampaikan bahwa TNI di daerah bisa dimanfaatkan untuk dilibatkan dalam sektor pertanian.
Sektor pertanian juga menjadi fokus pembangunan menyusul isu ketahanan pangan saat ini tengah menginternasional. Banyak negara yang diprediksi ke depan akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan negaranya.
Disinggung soal semangat yang besar membangun daerah namun terbentur efisiensi anggaran ternyata tak ditampik oleh Didimus. Itu diakui juga akan mempengaruhi. “Kemarin di depan menteri saya sampaikan bahwa ini (efisiensi) akan mempengaruhi pembangunan namun efisiensi ini dilakukan untuk kepentingan nasional sehingga kita patut memaklumi,” bebernya.
“Namun dalam forum itu kami sampaikan bahwa sebaikya dana Otsus jangan dipotong sebab ia di bawah Undang-undang tersendiri jadi kebijakan yang diterapkan sebisa mungkin jangan pukul rata,” sarannya.