Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Seleksi Siswa Unggulan di 5 Wilayah Adat Prioritaskan OAP

Pembukaan Focus Group Discussion tentang Penyempurnaan Dokumen Proses Seleksi Siswa Unggul Papua yang diadakan di SwissBel Hotel Papua, Jayapura, Senin (18/3) lalu. 

JAYAPURA-Seleksi siswa unggul  di Provinsi Papua untuk tahun 2019 diprioritaskan bagi Orang Asli Papua (OAP) di 5 wilayah adat.

 Demikian disampaikan Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Kesejahteraan dan SDM Ani Rumbiak, saat membacakan sambutan Gubernur Papua dalam pembukaan Focus Group Discussion (FGD), penyempurnaan dokumen proses seleksi siswa unggul Papua di Swissbel Hotel Jayapura, Senin (18/3) lalu.

“FGD ini sangat urgent dilakukan sebagai uji publik dalam rangka penyempurnaan dokumen proses seleksi siswa unggul Papua yang diprioritaskan di 5 wilayah adat, yakni di wilayah adat Tabi/ Mamta, Saireri, La Pago, Mee Pago dan Animha,” ujar Ani Rumbiak, Senin (18/3) kemarin.

 Diungkapkan, salah satu sasaran pembangunan di bidang pendidikan adalah peningkatan daya saing Sumber Daya Manusia  (SDM) khusus OAP melalui pendidikan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Baca Juga :  Produk Lokal Papua Harus Menjadi Tuan di Negeri Sendiri.

 Sementara itu, Kepala Biro Otsus Provinsi Papua, Aryoko Rumaropen, menuturkan bahwa FGD tersebut dimaksudkan untuk menjaring masukan dan saran dari pihak SMA/SMK, pemerhati pendidikan, dan Perguruan Tinggi dalam rangka penyempurnaan dokumen seleksi siswa unggul Papua.

 Dari hasil FGD itu, muncul beberapa poin diantaranya menyangkut seleksi beasiswa ke luar negeri yang harus memenuhi syarat akademik dan administrasi. Sedangkan  jumlah calon penerima beasiswa akan diatur secara proposional menurut wilayah adat dan proses seleksi yang menggunakan sistem online maupun offline.

“Dokumen ini yang nanti dipakai untuk mempersiapkan siswa mengikuti seleksi calon penerima beasiswa itu sendiri. Dokumen ini kami pakai secara proposional berdasarkan lima wilayah adat di Papua dan kami akan gunakan sesuai kondisi di wilayah setempat,” tambah Aryoko Rumaropen. (gr/ary)

Baca Juga :  Pasca Peralihan, Kualitas Pendidikan SMA/SMK Meningkat
Pembukaan Focus Group Discussion tentang Penyempurnaan Dokumen Proses Seleksi Siswa Unggul Papua yang diadakan di SwissBel Hotel Papua, Jayapura, Senin (18/3) lalu. 

JAYAPURA-Seleksi siswa unggul  di Provinsi Papua untuk tahun 2019 diprioritaskan bagi Orang Asli Papua (OAP) di 5 wilayah adat.

 Demikian disampaikan Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Kesejahteraan dan SDM Ani Rumbiak, saat membacakan sambutan Gubernur Papua dalam pembukaan Focus Group Discussion (FGD), penyempurnaan dokumen proses seleksi siswa unggul Papua di Swissbel Hotel Jayapura, Senin (18/3) lalu.

“FGD ini sangat urgent dilakukan sebagai uji publik dalam rangka penyempurnaan dokumen proses seleksi siswa unggul Papua yang diprioritaskan di 5 wilayah adat, yakni di wilayah adat Tabi/ Mamta, Saireri, La Pago, Mee Pago dan Animha,” ujar Ani Rumbiak, Senin (18/3) kemarin.

 Diungkapkan, salah satu sasaran pembangunan di bidang pendidikan adalah peningkatan daya saing Sumber Daya Manusia  (SDM) khusus OAP melalui pendidikan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Baca Juga :  Wagub Acungi Jempol Kinerja Bupati/Wali Kota

 Sementara itu, Kepala Biro Otsus Provinsi Papua, Aryoko Rumaropen, menuturkan bahwa FGD tersebut dimaksudkan untuk menjaring masukan dan saran dari pihak SMA/SMK, pemerhati pendidikan, dan Perguruan Tinggi dalam rangka penyempurnaan dokumen seleksi siswa unggul Papua.

 Dari hasil FGD itu, muncul beberapa poin diantaranya menyangkut seleksi beasiswa ke luar negeri yang harus memenuhi syarat akademik dan administrasi. Sedangkan  jumlah calon penerima beasiswa akan diatur secara proposional menurut wilayah adat dan proses seleksi yang menggunakan sistem online maupun offline.

“Dokumen ini yang nanti dipakai untuk mempersiapkan siswa mengikuti seleksi calon penerima beasiswa itu sendiri. Dokumen ini kami pakai secara proposional berdasarkan lima wilayah adat di Papua dan kami akan gunakan sesuai kondisi di wilayah setempat,” tambah Aryoko Rumaropen. (gr/ary)

Baca Juga :  Pleno Rekapitulasi Provinsi Molor Karena Terbentur Masalah di Daerah

Berita Terbaru

Artikel Lainnya