Saturday, April 27, 2024
31.7 C
Jayapura

Dalam Situasi Covid-19, Guru Dituntut Kreatif Berikan Edukasi

Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, Christian Sohilait

JAYAPURA- Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, Christian Sohilait menyebutkan bahwa guru-guru mulai kreatif memberikan edukasi bagi peserta didik yang sementara belum dapat kembali ke sekolah.

Hal ini disampaikannya usai mengunjungi Wamena, Jayawijaya dan Tiom, Lanny Jaya, beberapa waktu lalu. Terdapat beberapa metode yang diterapkan untuk tetap memberikan edukasi bagi peserta didik di rumah.

“Pertama,  walaupun jaringan internet agak susah, namun di Kota Wamena masih tetap gunakan. Whatsapp group hingga radio pun masih digunakan untuk mendapatkan edukasi. Bahkan radio mengambil banyak kesempatan dalam memberikan program yang berkaitan dengan edukasi,” ungkap Christian Sohilait, Senin (27/7) lalu.

 Adapula sekolah yang menerapkan sistem belajar di rumah, namun materi pembelajarannya disediakan oleh pihak sekolah. Setelah materi selesai dipelajari di rumah, kemudian dapat dikumpulkan lagi ke sekolah, sesuai waktu yang telah ditentukan pihak sekolah.

Baca Juga :  Realisasi Belanja Produk Dalam Negeri Dalam Tahap Evaluasi

 “Ini bukan hanya terjadi di Wamena,  saya mendapat laporan bahwa metode-metode seperti ini diterapkan juga di kabupaten lainnya, seperti di Yapen, Merauke dan Nabire. Bahkan di Yahukimo dan Wamena juga mendapat asistensi dari komunitasi RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia),” tambahnya.

Dari Wamena, Sohilait bertolak ke Tiom, Lanny Jaya. Kata Sohilait, di Tiom sekolah belum operasional, sehingga peserta didik berada di komunitasnya masing-masing. Guru-guru yang menyambangi peserta didik ini di komunitas-komunitas dengan membawa buku-buku pelajaran.

Sohilait mengakui bahwa frekuensi peserta didik untuk belajar menjadi sangat berkurang. Namun, dirinya memaklumi hal tersebut, mengingat situasi Covid-19 seperti saat ini. Intinya, proses tersebut dapat berjalan dengan baik.

Baca Juga :  Pastikan Berjalan Aman, Tinjau Langsung Sortir Dan Pelipatan Surat Suara

“Kita akan evaluasi pada 31 Juli nanti. Kalau pada 31 Juli tersebut, fluktuasi pandemi Covid-19 masih tinggi, maka akan diambil kebijakan selanjutnya seperti apa. Kalau kasusnya sudah turun, maka akan ada kebijakan lain,” pungkasnya. (gr/ary)

Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, Christian Sohilait

JAYAPURA- Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, Christian Sohilait menyebutkan bahwa guru-guru mulai kreatif memberikan edukasi bagi peserta didik yang sementara belum dapat kembali ke sekolah.

Hal ini disampaikannya usai mengunjungi Wamena, Jayawijaya dan Tiom, Lanny Jaya, beberapa waktu lalu. Terdapat beberapa metode yang diterapkan untuk tetap memberikan edukasi bagi peserta didik di rumah.

“Pertama,  walaupun jaringan internet agak susah, namun di Kota Wamena masih tetap gunakan. Whatsapp group hingga radio pun masih digunakan untuk mendapatkan edukasi. Bahkan radio mengambil banyak kesempatan dalam memberikan program yang berkaitan dengan edukasi,” ungkap Christian Sohilait, Senin (27/7) lalu.

 Adapula sekolah yang menerapkan sistem belajar di rumah, namun materi pembelajarannya disediakan oleh pihak sekolah. Setelah materi selesai dipelajari di rumah, kemudian dapat dikumpulkan lagi ke sekolah, sesuai waktu yang telah ditentukan pihak sekolah.

Baca Juga :  RAD-PPKT Papua Barat Sambangi Pemprov

 “Ini bukan hanya terjadi di Wamena,  saya mendapat laporan bahwa metode-metode seperti ini diterapkan juga di kabupaten lainnya, seperti di Yapen, Merauke dan Nabire. Bahkan di Yahukimo dan Wamena juga mendapat asistensi dari komunitasi RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia),” tambahnya.

Dari Wamena, Sohilait bertolak ke Tiom, Lanny Jaya. Kata Sohilait, di Tiom sekolah belum operasional, sehingga peserta didik berada di komunitasnya masing-masing. Guru-guru yang menyambangi peserta didik ini di komunitas-komunitas dengan membawa buku-buku pelajaran.

Sohilait mengakui bahwa frekuensi peserta didik untuk belajar menjadi sangat berkurang. Namun, dirinya memaklumi hal tersebut, mengingat situasi Covid-19 seperti saat ini. Intinya, proses tersebut dapat berjalan dengan baik.

Baca Juga :  Diskominfo Papua Dorong Kabupaten/Kota Maksimalkan SPBE

“Kita akan evaluasi pada 31 Juli nanti. Kalau pada 31 Juli tersebut, fluktuasi pandemi Covid-19 masih tinggi, maka akan diambil kebijakan selanjutnya seperti apa. Kalau kasusnya sudah turun, maka akan ada kebijakan lain,” pungkasnya. (gr/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya