Friday, April 19, 2024
27.7 C
Jayapura

Setalah Divaksin, Tidak Menjamin Terhindar dari Covid 19

JAYAPURA –Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr. Aaron Rumainum, M.Kes., menjelaskan terkait dengan adanya masyarakat yang telah divaksin tetapi masih terinveksi Covid19, hal tersebut bisa saja terjadi. Ia menegaskan bahwa setelah divaksin tidak menjamin tidak terkena Covid 19.

“Kebanyakan masyarakat yang sudah melakukan vaksin namun masih terpapar Covid, bisa disebabkan karena pembentukan antibody belum terbentuk setelah divaksin, karena idealnya antibody akan terbentuk 28 hari setelah divaksin,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (8/6) kemarin.

Diakuinya, selain hal tersebut ada kemungkinan kedua yakni waktu divaksin, pasien memiliki kadar gula yang cukup tinggi dan mereka tidak minum obat, ini bisa mengakibatkan pasien sakit maupun meninggal.

Baca Juga :  DPPAD Fokus Bina Pendidikan Usia Dini hingga Jenjang Lebih Tinggi

“Maka dari itu saat ini, kami sebelum vaksin, selalu kami periksa tensi dan juga kadar gula dalam tubuh, dan setelah divaksin harus dibarengi dengan minum obat khususnya bagi mereka yang punya riwayat gula dan hipertensi,” tambahnya.

Menurutnya, jika pasien tidak cocok pada vaksin, biasanya 30 menit setelah disuntik vaksin langsung meninggal, namun jika waktunya lebih dari itu, penyebabnya ada beberapa factor termasuk tidak menjalankan prokes dengan baik. (ana/gin)

JAYAPURA –Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr. Aaron Rumainum, M.Kes., menjelaskan terkait dengan adanya masyarakat yang telah divaksin tetapi masih terinveksi Covid19, hal tersebut bisa saja terjadi. Ia menegaskan bahwa setelah divaksin tidak menjamin tidak terkena Covid 19.

“Kebanyakan masyarakat yang sudah melakukan vaksin namun masih terpapar Covid, bisa disebabkan karena pembentukan antibody belum terbentuk setelah divaksin, karena idealnya antibody akan terbentuk 28 hari setelah divaksin,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (8/6) kemarin.

Diakuinya, selain hal tersebut ada kemungkinan kedua yakni waktu divaksin, pasien memiliki kadar gula yang cukup tinggi dan mereka tidak minum obat, ini bisa mengakibatkan pasien sakit maupun meninggal.

Baca Juga :  Dibukanya Ekspor Kelapa Sawit, Harga Minyak Goreng di Papua Tidak Bergejolak

“Maka dari itu saat ini, kami sebelum vaksin, selalu kami periksa tensi dan juga kadar gula dalam tubuh, dan setelah divaksin harus dibarengi dengan minum obat khususnya bagi mereka yang punya riwayat gula dan hipertensi,” tambahnya.

Menurutnya, jika pasien tidak cocok pada vaksin, biasanya 30 menit setelah disuntik vaksin langsung meninggal, namun jika waktunya lebih dari itu, penyebabnya ada beberapa factor termasuk tidak menjalankan prokes dengan baik. (ana/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya