Saturday, May 4, 2024
30.7 C
Jayapura

Goal Barcelona Dianulir saat Lawan Madrid, Xavi Sebut La Liga Sangat Memalukan

JAKARTABarcelona menelan kekalahan dengan skor 3-2 dalam laga El Clasico melawan Real Madrid pada Senin (22/4) dini hari. Terdapat momen kontroversial dalam laga ini, yakni saat gol penyerang Barcelona, Lamine Yamal, dianulir.
Dalam situasi sepak pojok bagi Barcelona di menit ke-27, Lamine Yamal berhasil menceploskan bola ke gawang Real Madrid yang dijaga Andriy Lunin. Lunin mampu menghalaunya, namun nampaknya bola tersebut telah melewati garis gawang terlebih dahulu sebelum dihalau.
Namun, wasit memutuskan bahwa bola belum sepenuhnya melewati garis gawang sehingga tak dapat dihitung sebagai gol. Beberapa hasil analisis media dan sumber lainnya juga menyatakan bahwa bola belum sepenuhnya melewati garis gawang.
Keputusan tersebut mendapat komentar dari kiper Barcelona, Marc-Andre Ter Stegen. Ia mengkritik La Liga yang tidak mau menggunakan teknologi garis gawang, padahal La Liga merupakan salah satu liga top di Eropa.
“Aku tak dapat menemukan kata untuk menjelaskan apa yang terjadi dengan garis gawang. Itu memalukan bagi sepak bola. Ada banyak uang di industri ini, tapi bukan untuk hal yang penting,” ujar Ter Stegen kepada reporter usai pertandingan, dikutip dari ESPN, Senin (22/4).
“Aku tidak mengerti mengapa tidak ada uang untuk mengimplementasikan teknologi yang dimiliki liga-liga lain,” tambah sang kiper.
Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, pun sependapat dengan Ter Stegen. Xavi menyebut bahwa keputusan La Liga untuk tidak menggunakan teknologi garis gawang sangat memalukan.
“Aku sangat setuju. Sangat memalukan tidak ada teknologi garis gawang. Jika kami ingin mengatakan bahwa ini adalah liga terbaik di dunia, kami membutuhkan (teknologi) itu,” ujar Xavi.
“Semua orang telah melihatnya. Apa yang bisa aku katakan? (Liga) dapat memberikan sanksi kepadaku. Gambar-gambarnya ada di sana. Perasaan hari ini adalah ketidakadilan yang lengkap,” tambah sang pelatih.
Kekalahan ini membuat Barcelona semakin sulit mengejar Real Madrid di puncak klasemen. Barcelona kini tertinggal 11 poin dari El Real dan hanya ada enam laga tersisa untuk dimainkan. (*)

 

Baca Juga :  Kalahkan Alaves, Atletico Madrid Memanasi Persaingan di Papan Atas La Liga

Sumber: ESPN, fcbarcelona.com/Jawapos

JAKARTABarcelona menelan kekalahan dengan skor 3-2 dalam laga El Clasico melawan Real Madrid pada Senin (22/4) dini hari. Terdapat momen kontroversial dalam laga ini, yakni saat gol penyerang Barcelona, Lamine Yamal, dianulir.
Dalam situasi sepak pojok bagi Barcelona di menit ke-27, Lamine Yamal berhasil menceploskan bola ke gawang Real Madrid yang dijaga Andriy Lunin. Lunin mampu menghalaunya, namun nampaknya bola tersebut telah melewati garis gawang terlebih dahulu sebelum dihalau.
Namun, wasit memutuskan bahwa bola belum sepenuhnya melewati garis gawang sehingga tak dapat dihitung sebagai gol. Beberapa hasil analisis media dan sumber lainnya juga menyatakan bahwa bola belum sepenuhnya melewati garis gawang.
Keputusan tersebut mendapat komentar dari kiper Barcelona, Marc-Andre Ter Stegen. Ia mengkritik La Liga yang tidak mau menggunakan teknologi garis gawang, padahal La Liga merupakan salah satu liga top di Eropa.
“Aku tak dapat menemukan kata untuk menjelaskan apa yang terjadi dengan garis gawang. Itu memalukan bagi sepak bola. Ada banyak uang di industri ini, tapi bukan untuk hal yang penting,” ujar Ter Stegen kepada reporter usai pertandingan, dikutip dari ESPN, Senin (22/4).
“Aku tidak mengerti mengapa tidak ada uang untuk mengimplementasikan teknologi yang dimiliki liga-liga lain,” tambah sang kiper.
Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, pun sependapat dengan Ter Stegen. Xavi menyebut bahwa keputusan La Liga untuk tidak menggunakan teknologi garis gawang sangat memalukan.
“Aku sangat setuju. Sangat memalukan tidak ada teknologi garis gawang. Jika kami ingin mengatakan bahwa ini adalah liga terbaik di dunia, kami membutuhkan (teknologi) itu,” ujar Xavi.
“Semua orang telah melihatnya. Apa yang bisa aku katakan? (Liga) dapat memberikan sanksi kepadaku. Gambar-gambarnya ada di sana. Perasaan hari ini adalah ketidakadilan yang lengkap,” tambah sang pelatih.
Kekalahan ini membuat Barcelona semakin sulit mengejar Real Madrid di puncak klasemen. Barcelona kini tertinggal 11 poin dari El Real dan hanya ada enam laga tersisa untuk dimainkan. (*)

 

Baca Juga :  Kroasia Isi Kuota Terakhir, Perebutan 3 Kuota Euro Terakhir Makin Panas

Sumber: ESPN, fcbarcelona.com/Jawapos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya