Carragher juga mengingatkan bahwa pengalaman Inggris dengan pelatih asing, seperti Fabio Capello, tidak selalu membuahkan hasil yang diharapkan.
“Bahkan Klopp atau Guardiola tidak dapat menjamin gaya dan hasil yang sama dalam mengelola tim internasional seperti yang mereka lakukan di klub mereka,” tambahnya.
Meskipun begitu, reputasi dan prestasi Guardiola di kancah sepak bola dunia tidak bisa diabaikan. Pelatih berusia 53 tahun ini telah memenangkan 12 gelar liga, termasuk enam gelar Liga Inggris bersama Manchester City, 10 gelar turnamen domestik, dan tiga gelar Liga Champions.
Pengalaman dan keahlian yang dimiliki Guardiola tentu menjadi daya tarik besar bagi FA untuk menunjuknya sebagai pelatih Timnas Inggris.
Tantangan besar yang dihadapi FA adalah bagaimana meyakinkan Guardiola untuk mengambil alih tim nasional di tengah komitmennya bersama Manchester City. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa menunggu Guardiola bisa berisiko, mengingat pentingnya persiapan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan dimulai pada September tahun depan.
Pep Guardiola sendiri telah menolak kesempatan untuk melatih Timnas Spanyol, dengan alasan identitasnya sebagai orang Catalonia. Hal ini membuat peluang bagi FA untuk mendapatkan tanda tangannya semakin besar, asalkan mereka mampu menawarkan proposal yang menarik dan meyakinkan.
Keputusan FA untuk mengejar Guardiola menunjukkan ambisi besar untuk membawa Timnas Inggris meraih kesuksesan yang lebih tinggi. Meskipun ada keraguan dan tantangan, harapan bahwa Guardiola bisa membawa perubahan signifikan dan mengangkat prestasi The Three Lions tetap tinggi.
Dalam dunia sepak bola yang penuh ketidakpastian, keputusan FA untuk mengejar Pep Guardiola sebagai pelatih Timnas Inggris menjadi sorotan utama. Apakah mereka akan berhasil meyakinkan pelatih ternama tersebut untuk mengambil alih kendali? Hanya waktu yang akan menjawab, namun satu hal yang pasti, perburuan pelatih baru ini menjadi topik panas di kalangan penggemar sepak bola Inggris. (*)
SUMBER: Jawapos