Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Prediksi Uruguay vs Kanada di Copa America 2024, Laga Sengit Pelipur Lara

Jesse Marsch, pelatih Timnas Kanada, menyampaikan bahwa timnya memang kalah pengalaman, dan berharap hasil di Copa America 2024 bisa dijadikan pelajaran oleh skuad Kanada. Terlebih, dua tahun lagi mereka bakal bertindak sebagai salah satu tuan rumah Piala Dunia 2026. “Ada banyak hal positif, dan menurut saya hampir tidak ada hal negatif dari tim saya. Saya pikir ini adalah pengalaman menghadapi tim besar, dan bagaimana permainan di level tertinggi yang sesungguhnya. Dalam banyak aspek, kami membuat langkah yang besar, walau masih dibutuhkan kerja keras lagi,” kata Marsch, dikutip dari laman TSN.

Di kubu seberang, Timnas Uruguay mesti bersabar lebih lama lagi untuk kembali ke final Copa America. Terakhir kali La Celeste bermain di final Copa America adalah edisi 2011, ketika mereka menjadi juara. Selepas itu, Copa America 2024 menjadi capaian tertinggi Uruguay. Penyesalan agaknya dirasakan Timnas Uruguay, karena di semifinal mereka gagal membongkar pertahanan Kolombia, terutama di sepanjang babak kedua ketika lawan harus bermain dengan 10 pemain akibat kartu merah Daniel Munoz di pengujung babak pertama.

Baca Juga :  Debutan Kanada Singkirkan Venezuela untuk Melaju ke Semifinal

Satu kegagalan Uruguay adalah efektivitas peluang, karena dari 11 tembakan hanya 2 on target. Banyak peluang yang terbuang tentu sangat disesalkan, terutama saat melawan tim dengan 10 pemain. “Kami tidak bisa memanfaatkan keunggulan jumlah pemain. Secara personal, saya bertanggung jawab atas hasil ini, di saat sebenarnya kami punya kualitas pemain yang lebih superior dibanding lawan,” ujar pelatih Marcelo Bielsa usai pertandingan.

Menariknya, kedua pelatih tim terhubung melalui klub Leeds United (Liga Inggris). Usai Bielsa dipecat oleh manajemen Leeds pada 2018, Marsch ditunjuk sebagai penggantinya. Leeds merupakan klub terakhir yang dilatih Bielsa dan Marsch sebelum keduanya memutuskan menangani tim nasional.

Timnas Kanada bisa memainkan nyaris semua pemain terbaik mereka. Hanya Tajon Buchanan yang absen sejak babak perempat final karena cedera. Sementara itu, masalah justru datang di Timnas Uruguay. Nicolas de la Cruz absen karena akumulasi kartu kuning, dan Guillermo Varela mendapat kartu merah usai laga kontra Kolombia. Di samping itu, ada potensi hukuman kepada Darwin Nunez yang terlibat keributan dengan suporter Kolombia di tribun penonton. Bielsa juga kemungkinan tak bisa memainkan dua pemain karena cedera, yakni Rodrigo Bentancur dan Ronald Araujo. Kabar bagusnya, Nahitan Nandez dapat bermain usai melewati skorsing satu laga akibat kartu merah di perempat final melawan Brasil.

Baca Juga :  Deretan Rekor Mentereng Messi Ketika Berhasil Bawa Argentina ke Semifinal

Jesse Marsch, pelatih Timnas Kanada, menyampaikan bahwa timnya memang kalah pengalaman, dan berharap hasil di Copa America 2024 bisa dijadikan pelajaran oleh skuad Kanada. Terlebih, dua tahun lagi mereka bakal bertindak sebagai salah satu tuan rumah Piala Dunia 2026. “Ada banyak hal positif, dan menurut saya hampir tidak ada hal negatif dari tim saya. Saya pikir ini adalah pengalaman menghadapi tim besar, dan bagaimana permainan di level tertinggi yang sesungguhnya. Dalam banyak aspek, kami membuat langkah yang besar, walau masih dibutuhkan kerja keras lagi,” kata Marsch, dikutip dari laman TSN.

Di kubu seberang, Timnas Uruguay mesti bersabar lebih lama lagi untuk kembali ke final Copa America. Terakhir kali La Celeste bermain di final Copa America adalah edisi 2011, ketika mereka menjadi juara. Selepas itu, Copa America 2024 menjadi capaian tertinggi Uruguay. Penyesalan agaknya dirasakan Timnas Uruguay, karena di semifinal mereka gagal membongkar pertahanan Kolombia, terutama di sepanjang babak kedua ketika lawan harus bermain dengan 10 pemain akibat kartu merah Daniel Munoz di pengujung babak pertama.

Baca Juga :  Juarai Euro 2024, Morata Berterima Kasih Kepada Legenda Spanyol Andres Iniesta

Satu kegagalan Uruguay adalah efektivitas peluang, karena dari 11 tembakan hanya 2 on target. Banyak peluang yang terbuang tentu sangat disesalkan, terutama saat melawan tim dengan 10 pemain. “Kami tidak bisa memanfaatkan keunggulan jumlah pemain. Secara personal, saya bertanggung jawab atas hasil ini, di saat sebenarnya kami punya kualitas pemain yang lebih superior dibanding lawan,” ujar pelatih Marcelo Bielsa usai pertandingan.

Menariknya, kedua pelatih tim terhubung melalui klub Leeds United (Liga Inggris). Usai Bielsa dipecat oleh manajemen Leeds pada 2018, Marsch ditunjuk sebagai penggantinya. Leeds merupakan klub terakhir yang dilatih Bielsa dan Marsch sebelum keduanya memutuskan menangani tim nasional.

Timnas Kanada bisa memainkan nyaris semua pemain terbaik mereka. Hanya Tajon Buchanan yang absen sejak babak perempat final karena cedera. Sementara itu, masalah justru datang di Timnas Uruguay. Nicolas de la Cruz absen karena akumulasi kartu kuning, dan Guillermo Varela mendapat kartu merah usai laga kontra Kolombia. Di samping itu, ada potensi hukuman kepada Darwin Nunez yang terlibat keributan dengan suporter Kolombia di tribun penonton. Bielsa juga kemungkinan tak bisa memainkan dua pemain karena cedera, yakni Rodrigo Bentancur dan Ronald Araujo. Kabar bagusnya, Nahitan Nandez dapat bermain usai melewati skorsing satu laga akibat kartu merah di perempat final melawan Brasil.

Baca Juga :  Rekap Hasil Copa America 2024, Kolombia dan Brasil Menggila dengan Pesta Gol

Berita Terbaru

Artikel Lainnya