Site icon Cenderawasih Pos

Fakta Kelam Wasit Final Copa America, Punya Sejarah Buruk dengan Lionel Messi

Raphael Claus akan menjadi wasit utama di final Copa America 2024 antara Argentina kontra Kolombia. (Instagram/@raphael_claus_)

JAKARTA-Final Copa America 2024 yang berlangsung pada Senin (15/7) pukul 07.00 WIB akan dipimpin oleh wasit Raphael Claus, seorang wasit yang memiliki sejarah kontroversial dengan bintang Argentina, Lionel Messi. Claus, yang sebelumnya pernah bersitegang dengan Messi beberapa tahun lalu, kembali menjadi sorotan.

Lionel Messi dan Timnas Argentina berada di ambang mencetak sejarah baru dengan berusaha menjadi negara pertama yang mempertahankan gelar Copa America sekaligus juara dunia. Dalam laga final, Argentina akan berhadapan dengan Kolombia setelah Jefferson Lerma dari Crystal Palace mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan semifinal yang penuh emosi melawan Uruguay.

Meskipun Argentina masuk ke final sebagai favorit, para penggemar mereka merasa geram dengan keputusan penunjukan wasit. Claus dan Messi pernah bertemu dalam pertandingan Argentina melawan Paraguay pada 2020, di mana Messi terlihat marah dengan keputusan-keputusan Claus dan terdengar berteriak, “Dua kali kamu sudah menghakimi kami,” setelah beberapa keputusan kontroversial yang merugikan Albiceleste dikutip dari mirror.co.uk.

Pada pertandingan tersebut, Argentina hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Paraguay dalam kualifikasi Piala Dunia CONMEBOL. Messi merasa frustrasi ketika melihat golnya dianulir setelah intervensi VAR. Sebelumnya, Paraguay membuka skor melalui penalti di babak pertama yang dikonversi oleh Angel Romero sebelum Nicolas Gonzalez menyamakan kedudukan tepat sebelum jeda.

Para penggemar juga merasa bingung dengan keputusan menunjuk wasit asal Brasil untuk pertandingan penting Argentina, mengingat persaingan sengit yang sudah lama antara dua negara sepak bola tersukses di Amerika Selatan ini.

Seorang penggemar di media sosial menunjukkan bahwa Brasil telah terpilih dua kali mengutus para wasitnya untuk memimpin laga Argentina dalam kompetisi tahun ini.

Kembali ke topik penunjukan Raphael Claus, dirinya telah menjadi wasit internasional senior sejak 2015 dan dianggap sebagai salah satu wasit terbaik di benua ini.

Wasit berusia 44 tahun ini memimpin dua pertandingan fase grup di Piala Dunia 2022, termasuk pertandingan pembuka Inggris melawan Iran di Qatar. Claus juga pernah memimpin pertandingan fase grup antara Meksiko dan Venezuela tanpa insiden.

Fakta itu pula yang membuat CONMEBOL menunjuknya sebagai wasit laga final antara Argentina kontra Kolombia nanti.

Argentina memastikan tempat mereka di final dengan kemenangan 2-0 atas Kanada berkat gol di kedua babak dari Julian Alvarez dari Manchester City dan pemenang delapan kali Ballon d’Or, Lionel Messi.

Sang juara dunia (Piala Dunia 2022) hanya kebobolan sekali dalam lima pertandingan turnamen sejauh ini – sebuah gol penyama kedudukan dari Ekuador di waktu tambahan pada perempat final, sebelum Albiceleste menang melalui adu penalti.

Sementara akhir dari pertandingan semifinal Kolombia melawan Uruguay diwarnai oleh insiden yang tidak menyenangkan. Rekaman menunjukkan striker Liverpool, Darwin Nunez, terlibat dalam keributan dengan penggemar Kolombia saat pukulan terlihat dilemparkan oleh beberapa orang dalam rekaman yang tersebar di media sosial. Kekacauan tersebut terjadi di dekat tempat teman dan para anggota keluarga skuad Uruguay duduk.

Yang jelas, pengalaman buruk Messi dengan Raphael Claus menjadi salah satu sorotan utama menjelang final Copa America 2024. Penunjukan Claus sebagai wasit final ini menimbulkan pertanyaan tentang potensi keberpihakan dan profesionalisme dalam pengambilan keputusan selama pertandingan. Dalam konteks yang lebih luas, hal ini juga menyoroti pentingnya transparansi dan keadilan dalam penyelenggaraan turnamen besar seperti Copa America.

Argentina, dengan Lionel Messi sebagai kapten dan pemain kunci, tentunya berharap sejarah buruk dengan Claus tidak akan terulang dalam pertandingan final. Mereka bertekad untuk fokus pada permainan mereka dan menciptakan momen bersejarah lainnya untuk sepak bola Argentina.

Bagi Messi, yang telah menjalani karier yang luar biasa dan penuh prestasi, memenangkan Copa America lagi akan menjadi tambahan gemilang dalam daftar panjang pencapaiannya.

Namun, ketegangan antara Messi dan Claus tidak dapat diabaikan begitu saja. Sebagai salah satu pemain terbaik dunia, ekspektasi dan tekanan yang dihadapi Messi sangat besar. Setiap keputusan wasit akan diperhatikan dengan seksama oleh penggemar, analis, dan media.

Dalam situasi seperti ini, integritas dan ketegasan wasit akan diuji. Raphael Claus, dengan pengalaman dan reputasinya, harus memastikan bahwa dirinya dapat memimpin pertandingan dengan adil dan tanpa memihak.

Final Copa America 2024 bukan hanya tentang pertarungan antara dua tim terbaik Amerika Selatan, tetapi juga tentang bagaimana keputusan-keputusan di lapangan akan mempengaruhi jalannya pertandingan.

Dalam hal ini, peran wasit menjadi sangat krusial. Argentina dan Lionel Messi berharap pertandingan ini akan berjalan lancar tanpa kontroversi, dan hasil akhir akan ditentukan oleh kualitas permainan di lapangan, bukan oleh keputusan yang dipertanyakan.

Dengan segala persiapan dan antisipasi menjelang pertandingan, satu hal yang pasti adalah final Copa America 2024 akan menjadi salah satu momen paling dinantikan dalam dunia sepak bola.

Para penggemar dari seluruh dunia akan menyaksikan apakah Lionel Messi dan Argentina dapat mengatasi rintangan dan mengukir sejarah baru, atau apakah Kolombia akan memberikan kejutan dan meraih kemenangan yang mengesankan.

Semua mata akan tertuju pada lapangan, menantikan momen-momen menegangkan dan aksi-aksi brilian yang akan tercipta dalam pertandingan bersejarah ini. (*)

Sumber: Jawapos

Exit mobile version