Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Mengenal Ronny Bardghji, Messi-nya Swedia yang Jadi Pahlawan Kemenangan

Di balik kemenangan dramatis FC Copenhagen atas Manchester United (MU) di UEFA Champions League (UCL), Kamis (9/11) dini hari tadi, ada satu pemain yang menarik perhatian.

Dia adalah Roony Bardghji, winger berusia 17 tahun yang melesatkan tendangan ke gawang Andre Onana di menit 87, dan memastikan klub asal Denmark itu meraih kemenangan perdana melawan klub merah asal Manchester.

Gol terakhir itu membuatnya menjadi pemain termuda yang mencetak gol melawan MU di UCL sekaligus pemain termuda yang mencetak gol untuk Copenhagen di kompetisi tersebut.

Bagi fans yang bermarkas di Parken Stadium, pencari bakat, ataupun penyuka gim simulasi sepakbola Football Manager, hal yang dilakukan Bardghji bukanlah sebuah kejutan.

Baca Juga :  Italia Amankan Tiket ke Euro 2024, Kroasia Vs Wales Penentu Kuota Akhir

Pasalnya, pemuda yang memiliki garis keturunan Suriah itu dianggap sebagai talenta terbesar di dunia dan dijuluki sebagai ‘Messi-nya Swedia’.

Sudah bukan rahasia lagi apabila banyak wonderkid yang hancur sebelum berkembang karena embel-embel ‘Messi’ dibelakang nama mereka.

Namun ketika kamu melihat keterlibatannya setelah masuk pada menit ke-63, melewati Diogo Dalot dan Sofyan Amrabat dengan gocekan sekaligus kelincahannya, itu mengingatkan kita pada pemuda Argentina yang sering melakukan gerakan itu berulang kali di Camp Nou.

Di balik kemenangan dramatis FC Copenhagen atas Manchester United (MU) di UEFA Champions League (UCL), Kamis (9/11) dini hari tadi, ada satu pemain yang menarik perhatian.

Dia adalah Roony Bardghji, winger berusia 17 tahun yang melesatkan tendangan ke gawang Andre Onana di menit 87, dan memastikan klub asal Denmark itu meraih kemenangan perdana melawan klub merah asal Manchester.

Gol terakhir itu membuatnya menjadi pemain termuda yang mencetak gol melawan MU di UCL sekaligus pemain termuda yang mencetak gol untuk Copenhagen di kompetisi tersebut.

Bagi fans yang bermarkas di Parken Stadium, pencari bakat, ataupun penyuka gim simulasi sepakbola Football Manager, hal yang dilakukan Bardghji bukanlah sebuah kejutan.

Baca Juga :  Kalahkan Tuan Rumah Crystal Palace, Spurs Kokoh di Puncak Klasemen Liga Inggris

Pasalnya, pemuda yang memiliki garis keturunan Suriah itu dianggap sebagai talenta terbesar di dunia dan dijuluki sebagai ‘Messi-nya Swedia’.

Sudah bukan rahasia lagi apabila banyak wonderkid yang hancur sebelum berkembang karena embel-embel ‘Messi’ dibelakang nama mereka.

Namun ketika kamu melihat keterlibatannya setelah masuk pada menit ke-63, melewati Diogo Dalot dan Sofyan Amrabat dengan gocekan sekaligus kelincahannya, itu mengingatkan kita pada pemuda Argentina yang sering melakukan gerakan itu berulang kali di Camp Nou.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya