Saturday, October 5, 2024
29.7 C
Jayapura

Belanda vs Turki, Laga Enerjik dengan Aroma Politik yang Kuat di Euro 2024

Masih ada Calhanoglu

Hasil meyakinkan kala menaklukkan Rumania membuat Ronald Koeman berat mengubah sebelas pemain pertamanya. Sebaliknya, dia akan menurunkan susunan starter sama dengan saat mengalahkan Rumania itu, termasuk Bart Verbruggen sebagai penjaga gawang dan Virgil van Dijk yang tetap di jantung pertahanan Oranye.

Tapi Koeman tak bisa menurunkan Steven Bergwijn yang cedera sewaktu melawan Rumania. Jeremie Frimpong atau Donyell Malen berkesempatan sama dalam mengisi posisi Bergwijn, untuk memimpin serangan dari sayap kanan bersama bek kanan Denzel Dumfries.

Gakpo dan ujung tombak Memphis Depay mustahil dipinggirkan Koeman. Sebaliknya, mereka akan dilengkapi kembali oleh kehadiran Xavi Simons dan Malen sebagai kuartet serang dalam formasi 4-2-3-1.

Baca Juga :  Real Madrid Resmi Perkenalkan Kylian Mbappe, akan Kenakan Nomor Punggung 9

Tijjani Reijnders dan Jerdy Schouten menjadi jembatan antara lini belakang dan lini serang, yang akan bertarung dengan dua gelandang tengah Turki untuk mendominasi lapangan tengah. Walau agak mandul, Depay berkesempatan menyamai total 50 gol yang dibuat Robin van Persie untuk timnas Belanda, apalagi jika Belanda lanjut ke dua babak terakhir Euro edisi Jerman ini.

Sementara itu, Montella dipaksa berpikir keras untuk menentukan bentuk permainan tim karena tak bisa menurunkan tiga pemain kunci. Demiral, Orkun Kokcu, dan Ismail Yuksek.

Untungnya, dia bisa diperkuat kembali kapten yang sangat berpengaruh bagi tim, Hakan Calhanoglu. Dia tak lagi menjalani hukuman larangan bermain akibat akumulasi kartu.

Baca Juga :  Deretan Fakta Menakjubkan Spanyol Juara Euro 2024, Lahirnya Bintang Baru

Untuk pengisi bolong pertahanan yang ditinggalkan Demiral, Montella bisa mengajak Samet Akaydin menjadi starter yang melindungi kiper Mert Gunok, yang menjadi jaminan paten untuk mentahnya serangan Belanda.

Sementara itu, walau rawan mendapatkan kartu kuning kedua, duo remaja 19 tahun, Kenan Yildiz dan Arda Guler, menjadi pilihan utama Montella di sepertiga akhir lapangan, sebagai pengapit Calhanoglu untuk membentuk trio pelapis Berat Yilmaz di ujung tombak serangan. Okay Yokoslu dan Salih Ozcan menjadi poros ganda untuk pola bermain 4-2-3-1 yang dirangkul Turki.

Pemenang laga ini menghadapi Inggris atau Swiss dalam semifinal Kamis (11/7) di Signal Iduna Park, Dortmund. (*)

Sumber: Jawapos

Masih ada Calhanoglu

Hasil meyakinkan kala menaklukkan Rumania membuat Ronald Koeman berat mengubah sebelas pemain pertamanya. Sebaliknya, dia akan menurunkan susunan starter sama dengan saat mengalahkan Rumania itu, termasuk Bart Verbruggen sebagai penjaga gawang dan Virgil van Dijk yang tetap di jantung pertahanan Oranye.

Tapi Koeman tak bisa menurunkan Steven Bergwijn yang cedera sewaktu melawan Rumania. Jeremie Frimpong atau Donyell Malen berkesempatan sama dalam mengisi posisi Bergwijn, untuk memimpin serangan dari sayap kanan bersama bek kanan Denzel Dumfries.

Gakpo dan ujung tombak Memphis Depay mustahil dipinggirkan Koeman. Sebaliknya, mereka akan dilengkapi kembali oleh kehadiran Xavi Simons dan Malen sebagai kuartet serang dalam formasi 4-2-3-1.

Baca Juga :  Rapor Lengkap Pemain Abroad Timnas: Thom Haye Debut, Jay Idzes Dihajar AC Milan

Tijjani Reijnders dan Jerdy Schouten menjadi jembatan antara lini belakang dan lini serang, yang akan bertarung dengan dua gelandang tengah Turki untuk mendominasi lapangan tengah. Walau agak mandul, Depay berkesempatan menyamai total 50 gol yang dibuat Robin van Persie untuk timnas Belanda, apalagi jika Belanda lanjut ke dua babak terakhir Euro edisi Jerman ini.

Sementara itu, Montella dipaksa berpikir keras untuk menentukan bentuk permainan tim karena tak bisa menurunkan tiga pemain kunci. Demiral, Orkun Kokcu, dan Ismail Yuksek.

Untungnya, dia bisa diperkuat kembali kapten yang sangat berpengaruh bagi tim, Hakan Calhanoglu. Dia tak lagi menjalani hukuman larangan bermain akibat akumulasi kartu.

Baca Juga :  Bekuk Italia 3-1, Inggris Menjadi Tim Kedelapan yang Lolos

Untuk pengisi bolong pertahanan yang ditinggalkan Demiral, Montella bisa mengajak Samet Akaydin menjadi starter yang melindungi kiper Mert Gunok, yang menjadi jaminan paten untuk mentahnya serangan Belanda.

Sementara itu, walau rawan mendapatkan kartu kuning kedua, duo remaja 19 tahun, Kenan Yildiz dan Arda Guler, menjadi pilihan utama Montella di sepertiga akhir lapangan, sebagai pengapit Calhanoglu untuk membentuk trio pelapis Berat Yilmaz di ujung tombak serangan. Okay Yokoslu dan Salih Ozcan menjadi poros ganda untuk pola bermain 4-2-3-1 yang dirangkul Turki.

Pemenang laga ini menghadapi Inggris atau Swiss dalam semifinal Kamis (11/7) di Signal Iduna Park, Dortmund. (*)

Sumber: Jawapos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya