Khoshimov menjadi momok bagi Indonesia. Pada menit ke-18, dia kembali mendapatkan ruang untuk mencetak gol yang masih tipis di sisi kiri gawang Ernando. Uzbekistan semakin dekat untuk membobol gawang Indonesia. Pada menit ke-29, tendangan jarak jauh kaki kanan Abdurauf Buriev gagal diamankan Ernando, namun beruntung masih digagalkan mistar gawang.
Di 15 menit terakhir sisa babak pertama, Uzbekistan masih dominan, tapi tak ada gol yang mereka ciptakan, dengan pergerakan-pergerakan mereka yang dihentikan bek-bek Indonesia seperti Rizky Ridho, Ferarri, dan Pratama Arhan.
Itu menjadi pertama kalinya Uzbekistan gagal mencetak gol di babak pertama di Piala Asia U-23 2024 setelah empat laga sebelumnya setidaknya selalu mencetak satu gol.
Untuk Garuda Muda, di akhir-akhir babak pertama perlahan mulai mendapatkan sentuhan. Termasuk beberapa kali peluang yang dihasilkan lemparan ke dalam Pratama Arhan yang sayangnya masih jauh dari kata membahayakan gawang Uzbekistan yang dikawal kiper Abduvakhid Nematov.
Memasuki babak kedua, pelatih Timur melakukan dua pergantian pemain, memasukkan Khuisain Norchaev dan Jasurbek Jaloliddinov untuk menggantikan Hojimat Erkinov dan Ulugbek Khoshimov.
Peluang pertama pun langsung didapatkan juara edisi 2018 itu dengan tendangan Abdirakhmatov pada menit-49 yang masih diamankan Ernando. Tujuh menit kemudian, peluang lebih berbahaya kembali Uzbekistan dapatkan, namun tendangan dari dalam kotak penalti pemain mereka masih melebar.
Dua menit kemudian, pemain yang baru masuk Jaloliddinov mencoba keberuntungan dari tendangan jarak jauh. Namun, masih tipis melebar dari gawang Ernando.
Di tengah-tengah dominasi Uzbeskitan, Indonesia justru mencuri gol pada menit ke-60. Berawal umpan crossing Pratama Arhan, tubuh tinggi Sananta membuat kiper Nematov tak mampu menepis bola dengan baik. Tepisan bola Nematov jatuh di kaki Sananta dan sang striker menyontek bola pelan ke Ferarri yang dengan dingin menjebol gawang Uzbekistan. Namun, sayangnya gol yang sempat disahkan ini dibatalkan setelah review wasit Video Assistant Review (VAR) yang dipimpin Sivakorn Pu-Udom menganulir gol itu karena Sananta lebih dahulu offside.