JAKARTA– Dominasi Timnas Indonesia U-17 di babak grup Piala Asia U-17 2025 menjadi bukti nyata kebangkitan sepak bola usia muda Tanah Air. Saat tim-tim Asia Tenggara lain terseok-seok, Indonesia justru tampil perkasa dan membuktikan diri sebagai kekuatan baru di kawasan.
Dalam tiga laga fase grup, skuat asuhan Nova Arianto tampil meyakinkan tanpa sekalipun kehilangan poin. Mereka sukses menyapu bersih semua pertandingan dengan kemenangan dan mencatatkan selisih gol yang impresif, mencetak tujuh gol dan hanya kebobolan satu kali, melalui titik putih saat melawan Yaman.
Lebih dari sekadar kemenangan, hasil gemilang ini juga mengantar Indonesia ke perempat final turnamen dan mengamankan tiket ke Piala Dunia U-17 2025 yang akan digelar di Qatar. Capaian ini menempatkan Indonesia di posisi paling atas dalam daftar performa negara-negara ASEAN di turnamen tersebut.
Situasi berbeda dialami Vietnam. Meskipun gagal melaju ke babak gugur dan harus puas berada di dasar klasemen Grup B, mereka tetap menunjukkan perlawanan tangguh.
Dalam tiga pertandingan menghadapi lawan-lawan kuat seperti Jepang, Australia, dan Uni Emirat Arab, Vietnam tak terkalahkan dan mengakhiri seluruh laga dengan hasil imbang. Hasil itu memberi mereka tiga poin, cukup untuk menjaga harga diri meski langkah mereka terhenti.
Sebaliknya, Thailand mengalami nasib paling suram di antara sesama wakil ASEAN. Tiga kekalahan beruntun membuat Negeri Gajah Putih tersingkir tanpa membawa pulang satu poin pun.
Setelah dibantai Uzbekistan 1-4, mereka kembali kalah 1-3 dari Arab Saudi dan ditutup dengan kekalahan 0-2 dari Tiongkok.
Perbedaan performa ini menjadi cerminan ketimpangan yang makin lebar antara program pengembangan usia muda di ASEAN. Indonesia yang dahulu kerap dipandang sebelah mata, kini justru melesat dan memberi harapan baru bagi masa depan sepak bola nasional.
Di kompetisi ini juga, pemain-pemain macam Evandra Florasta, Mathew Baker, hingga Zahaby Gholy mencuri perhatian. Evandra menjadi top skor sementara tim, Baker dengan sigap bermain di posisi belakang bersama Putu Panji yang menjadi kapten, hingga Gholy yang mencetak gol spektakuler saat melawan Yaman.
Dengan tiket ke Piala Dunia U-17 sudah di tangan, Garuda Muda kini punya kesempatan emas untuk mengasah kemampuan di panggung tertinggi dunia. Sementara itu, negara-negara tetangga tampaknya harus mulai mengevaluasi ulang sistem pembinaan mereka jika tak ingin semakin tertinggal.(*/jawapos)