Selain bertahan, Dion Markx ternyata turut terlibat dalam menyerang. Dia mencatatkan dua tembakan ke gawang tim tamu. Namun, hanya satu yang tepat sasaran. Bagi seorang bek, membantu penyerangan terbilang lumayan.
Performa Dion Markx pun tak bisa dibilang buruk. Bahkan, terbilang apik karena dia juga berhasil membantu Timnas Indonesia U-23 meraih cleansheet dengan kemenangan telak 5-0. Ratingnya pun lumayan dengan nilai 7,8.
Secara tak langsung penampilan pemain kelahiran Arnhem, Belanda, pada 29 Juni 2005 itu jadi pembuktian dirinya kepada pelatih Gerald Vanenburg. Masih ada satu laga lagi yang bisa jadi panggung dirinya tampil di Kualifikais Piala Asia U-23 2026, yakni melawan Korea Selatan U-23 pada 9 September 2025. Timnas Indonesia U-23 wajib meraih kemenangan dalam laga ini bila ingin lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2026.
Dion Markx sendiri termasuk pemain diaspora asal Belanda yang potensial. Meski besar di Eropa, ia memiliki garis keturunan Indonesia yang sangat jelas dari pihak ayah. Neneknya, Saoda Endedal, lahir di Aceh pada 16 Maret 1932.(*/jawapos)