Friday, July 25, 2025
21.7 C
Jayapura

Dari Italia ke GBK: Emil Audero Siap Tulis Sejarah Bersama Timnas Indonesia

Pelatih Patrick Kluivert dikabarkan menaruh kepercayaan besar pada Emil. Meski ada nama-nama kiper lain seperti Ernando Ari, Nadeo Argawinata, dan Reza Arya, namun pengalaman panjang Emil di Eropa membuatnya diyakini bakal menjadi pilihan utama di bawah mistar.

Secara kualitas, Emil memang punya modal kuat. Pemilik tinggi 192 cm itu dikenal memiliki refleks tajam, sigap dalam membaca arah bola, serta tangguh saat duel bola-bola atas. Kariernya pun tak main-main dari Juventus, Venezia, Sampdoria, Inter Milan, hingga terakhir memperkuat Como dan Palermo. Kendati performa musim lalu belum begitu mencolok, dengan catatan kebobolan 38 gol dalam 22 laga, Emil tetap dinilai sebagai kiper paling berpengalaman di skuad Garuda.

Baca Juga :  Timnas Indonesia Seharusnya Bisa Cetak Lebih Banyak Gol saat Lawan Maladewa

“Terakhir kali saya telah merasakan kapabilitas para suporter Garuda baik sebelum, sesaat, maupun sesudah laga. Dukungan mereka sungguh luar biasa,” ujar Emil.

Ia menyebut atmosfer GBK sebagai kekuatan tambahan yang bisa mengangkat performa tim.

“Terkadang menyulitkan untuk mendengar karena banyak sekali teriakan. Namun di sisi lain, dukungan itu adalah sesuatu yang positif untuk kami,” ucap Emil.

Emil sadar, ekspektasi masyarakat begitu besar. Apalagi laga ini krusial bagi langkah Indonesia di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Namun dia tak gentar. Sebaliknya, Emil justru ingin memberikan penampilan terbaik bukan hanya untuk suporter, tapi juga untuk seluruh keluarganya yang menyaksikan dari Lombok.

Baca Juga :  Persiapan Timnas Menuju Kualifikasi Piala Dunia, Kluivert dan Cruyff Optimistis

Setelah laga melawan Tiongkok, Timnas Indonesia dijadwalkan bertandang ke Jepang pada (10/6) mendatang. Emil pun sudah merancang agenda pulang kampung ke Praya, Lombok Tengah, selepas pertandingan.

“Paling tidak sampai tanggal 12 Juni. Setelah itu break, ada sedikit masa liburan yang akan dihabiskan di Lombok, lalu kembali ke Como,” ujar sang ayah.

Emil Audero kini bukan lagi hanya nama besar dari Serie A. Ia adalah simbol harapan baru di bawah mistar Merah Putih seorang anak bangsa yang kembali untuk mengabdi, dan siap menulis sejarah di tanah kelahirannya.(*/jawapos)

Pelatih Patrick Kluivert dikabarkan menaruh kepercayaan besar pada Emil. Meski ada nama-nama kiper lain seperti Ernando Ari, Nadeo Argawinata, dan Reza Arya, namun pengalaman panjang Emil di Eropa membuatnya diyakini bakal menjadi pilihan utama di bawah mistar.

Secara kualitas, Emil memang punya modal kuat. Pemilik tinggi 192 cm itu dikenal memiliki refleks tajam, sigap dalam membaca arah bola, serta tangguh saat duel bola-bola atas. Kariernya pun tak main-main dari Juventus, Venezia, Sampdoria, Inter Milan, hingga terakhir memperkuat Como dan Palermo. Kendati performa musim lalu belum begitu mencolok, dengan catatan kebobolan 38 gol dalam 22 laga, Emil tetap dinilai sebagai kiper paling berpengalaman di skuad Garuda.

Baca Juga :  Persebaya Kalah Telak dari Persik, Kursi Panas Josep Gombau Mulai Goyang

“Terakhir kali saya telah merasakan kapabilitas para suporter Garuda baik sebelum, sesaat, maupun sesudah laga. Dukungan mereka sungguh luar biasa,” ujar Emil.

Ia menyebut atmosfer GBK sebagai kekuatan tambahan yang bisa mengangkat performa tim.

“Terkadang menyulitkan untuk mendengar karena banyak sekali teriakan. Namun di sisi lain, dukungan itu adalah sesuatu yang positif untuk kami,” ucap Emil.

Emil sadar, ekspektasi masyarakat begitu besar. Apalagi laga ini krusial bagi langkah Indonesia di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Namun dia tak gentar. Sebaliknya, Emil justru ingin memberikan penampilan terbaik bukan hanya untuk suporter, tapi juga untuk seluruh keluarganya yang menyaksikan dari Lombok.

Baca Juga :  Ikram Al Giffari Tampil Heroik, Lutut Sakit Tak Dirasa, Jadi Man of the Match

Setelah laga melawan Tiongkok, Timnas Indonesia dijadwalkan bertandang ke Jepang pada (10/6) mendatang. Emil pun sudah merancang agenda pulang kampung ke Praya, Lombok Tengah, selepas pertandingan.

“Paling tidak sampai tanggal 12 Juni. Setelah itu break, ada sedikit masa liburan yang akan dihabiskan di Lombok, lalu kembali ke Como,” ujar sang ayah.

Emil Audero kini bukan lagi hanya nama besar dari Serie A. Ia adalah simbol harapan baru di bawah mistar Merah Putih seorang anak bangsa yang kembali untuk mengabdi, dan siap menulis sejarah di tanah kelahirannya.(*/jawapos)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya