Saturday, April 27, 2024
31.7 C
Jayapura

Fokus Pemulihan Saja, Jangan Pikir yang Lain

Wejangan Boaz Untuk Marinus

Marinus Wanewar ( FOTO: Erik / Cepos)

JAYAPURA – Berbicara soal sosok Boaz Theofilus Erwin Solossa, yang terlintas pasti soal prestasi emas yang telah diukir oleh sosok superstar lapangan hijau itu. Segala gelar juara domestik bersama klub dan gelar individu telah rengkuhnya.

Mulai dari mengantarkan Persipura Jayapura meraih 4 gelar juara Liga Indonesia, 3 kali dinobatkan sebagai top skor dan 3 kalau didapuk sebagai pemain terbaik. Sehingga “Sang Bocah Ajaib” memang layak dilekatkan pada dirinya.

Tapi jauh sebelum Bochi sapaan akrabnya meraih itu semua, pemain kelahiran Sorong, Papua Barat itu sempat diterpah cedera panjang yang nyaris merenggut kariernya lebih dini.

Momen pertama Boaz mendapat cedera mengerikan tersebut teradi pada laga final Piala AFF 2004. Saat itu, kaki Boaz sempat patah akibat mendapat tekel dari bek Singapura yang pernah membela Persija Jakarta dan Persib Bandung, Baihakki Khaizan.

Boaz kembali mengalami cedera patah kaki, bahkan saat usianya baru menginjak 21 tahun. Tapat pada 1 Juni 2007, Indonesia sedang bersiap menuju Piala Asia 2007 yang digelar di rumah sendiri dengan menjalani uji tanding melawan timnas Hong Kong.

Kerja keras Boaz untuk bangkit dari cedera terbayar lunas. Pelan tapi pasti, Boaz berhasil melewati mimpi buruknya itu dan tak mengurangi sosok dirinya sebagai sang superstar lapangan hijau.

Nah, perjalanan karier yang dialami oleh Boaz Solossa nyaris sama persis yang kini dialami oleh striker Persipura, Marinus Wanewar. Saat kariernya mulai menanjak, Marinus sang “Anak Baik” justru kini disibukan dengan cedera. Ia pun kini kerap menghuni meja operasi.

Sejak diboyong ke Persipura tahun 2016 silam, Marinus pun telah dua kali mengalami cedera panjang. Marinus mengalami cedera pertamanya usai bermain bersama timnas Indonesia untuk kualifikasi Piala Asia U-23 2020 di Hanoi, Vietnam pada 22-26 Maret 2019 lalu. Saat itu, dia mengalami cedera meniscus atau sobel tulang rawan di persendian lutut kiri.

Baca Juga :  Sansan Mulai Tunjukan Ketajaman

Walhasil, Marinus harus absen dan tak bisa tampil memperkuat Garuda Muda di SEA Games 2019 Filipina. Padahal Marinus Wanewar memang cukup menjanjikan saat tampil memperkuat timnas U-22 Indonesia di ajang Piala AFF U-22 2019. Ia bersama Todd Ferre dan Osvaldo Haay sukses mengantarkan skuad Garuda Muda untuk pertama kalinya meraih titel juara pada ajang tersebut.

Sempat pulih, sayangnya Marinus kembali naik meja operasi dan hanya memperkuat Persipura pada Liga 1 2019 separuh musim. Bahkan Liga 1 2020 hingga pekan ketiga, Marinus belum bisa tampil bersama Persipura. Tapi Marinus kini dikabarkan telah pulih dari cedera dan siap merumput.

Perjalan cedera yang dialami oleh Boaz Solossa dan Marinus Wanewar tentu tak jauh beda. Sebab itu, Boaz Solossa pun memberikan wejangan kepada Marinus Wanewar yang digadang-gadang akan menjadi striker handal Papua.

Menurut Boaz, resep untuk bisa kembali dari cedera panjang harus melupakan sepakbola dan fokus pada pemulihan serta dekat dengan keluarga.

“Pertama harus tutup mata dan lupa sepakbola, bisa nonton tapi untuk berpikir bermain bola stop dulu. Fokus pemulihan saja, jangan pikir yang lain,” ungkap Boaz Solossa kepada Cenderawasih Pos saat berbincang-bincang di salah satu cafe di Kota Jayapura, Minggu (17/1).

Selain itu, bapa 5 anak itu juga mengaku terbuka bagi siapapun termasuk Marinus bila ingin berbagi resep untuk bisa bangkit dari cedera panjang.

Baca Juga :  Berharap Kompetisi Lanjut, Tapi Tanpa Penonton

“Kalau butuh apa-apa bisa tanya saya, karena apa yang dialami oleh Marinus, saya lebih dulu mengalaminya. Dan saya bisa main bola sampai hari ini,” ujar Boaz.

“Coach Jacksen juga pernah sampaikan kepada Marinus, tidak usah tanya orang lain, Boaz ini bukti nyata yang masih ada saat ini, mulai dari patah, cedera lutut sampai operasi dua kali, dan ini bukti,” sambung Boaz.

Boaz juga mengingatkan Marinus agar tidak mudah menyerah, meski cedera kerap menghampirinya. Sebab Boaz mengaku bahwa Marinus merupakan striker yang serbaguna dan memiliki kekuatan pada kaki kiri-kanan dan kepala.

Pesan sya kepada Marinus, kembali kedua, kalau dia Masih main bola, jangan berpikir dia gantung sepatu, dia Masih punyanprospek kedepan, pertama itu, dia harus fokus latihan, kembalikan dia punya mental, karena saat juga cedera kaya dia itu yang pertama dekat dengan keluarga, untuknsmentara waktu itu yg biasa pemain bola dede bandung nasir itu sampaitelfon. Kok orang dariuarbsaua bisa fleofn saya untuk masukan, apalagi ko adik sendiri,

“Kalau masih mau main bola, jangan pernah berpikir untuk gantung sepatu. Harus fokus pemulihan saja dulu, dan harus ada niat yang besar untuk sembuh. Marinus ini pemain yang punya prospek sangat besar kedepan,” ujar Boaz.

“Apalagi saat liga ditunda, ini kesempatan bagi Marinus untuk benar-benar bisa pulih. Harus lupakan sepak bola dulu, harus fokus pemulihan jika masih ingin bermain bola,” pungkasnya. (eri/gin).

Wejangan Boaz Untuk Marinus

Marinus Wanewar ( FOTO: Erik / Cepos)

JAYAPURA – Berbicara soal sosok Boaz Theofilus Erwin Solossa, yang terlintas pasti soal prestasi emas yang telah diukir oleh sosok superstar lapangan hijau itu. Segala gelar juara domestik bersama klub dan gelar individu telah rengkuhnya.

Mulai dari mengantarkan Persipura Jayapura meraih 4 gelar juara Liga Indonesia, 3 kali dinobatkan sebagai top skor dan 3 kalau didapuk sebagai pemain terbaik. Sehingga “Sang Bocah Ajaib” memang layak dilekatkan pada dirinya.

Tapi jauh sebelum Bochi sapaan akrabnya meraih itu semua, pemain kelahiran Sorong, Papua Barat itu sempat diterpah cedera panjang yang nyaris merenggut kariernya lebih dini.

Momen pertama Boaz mendapat cedera mengerikan tersebut teradi pada laga final Piala AFF 2004. Saat itu, kaki Boaz sempat patah akibat mendapat tekel dari bek Singapura yang pernah membela Persija Jakarta dan Persib Bandung, Baihakki Khaizan.

Boaz kembali mengalami cedera patah kaki, bahkan saat usianya baru menginjak 21 tahun. Tapat pada 1 Juni 2007, Indonesia sedang bersiap menuju Piala Asia 2007 yang digelar di rumah sendiri dengan menjalani uji tanding melawan timnas Hong Kong.

Kerja keras Boaz untuk bangkit dari cedera terbayar lunas. Pelan tapi pasti, Boaz berhasil melewati mimpi buruknya itu dan tak mengurangi sosok dirinya sebagai sang superstar lapangan hijau.

Nah, perjalanan karier yang dialami oleh Boaz Solossa nyaris sama persis yang kini dialami oleh striker Persipura, Marinus Wanewar. Saat kariernya mulai menanjak, Marinus sang “Anak Baik” justru kini disibukan dengan cedera. Ia pun kini kerap menghuni meja operasi.

Sejak diboyong ke Persipura tahun 2016 silam, Marinus pun telah dua kali mengalami cedera panjang. Marinus mengalami cedera pertamanya usai bermain bersama timnas Indonesia untuk kualifikasi Piala Asia U-23 2020 di Hanoi, Vietnam pada 22-26 Maret 2019 lalu. Saat itu, dia mengalami cedera meniscus atau sobel tulang rawan di persendian lutut kiri.

Baca Juga :  Edu: Alfredo Vera Sudah Kembalikan Ciri Khas Persipura

Walhasil, Marinus harus absen dan tak bisa tampil memperkuat Garuda Muda di SEA Games 2019 Filipina. Padahal Marinus Wanewar memang cukup menjanjikan saat tampil memperkuat timnas U-22 Indonesia di ajang Piala AFF U-22 2019. Ia bersama Todd Ferre dan Osvaldo Haay sukses mengantarkan skuad Garuda Muda untuk pertama kalinya meraih titel juara pada ajang tersebut.

Sempat pulih, sayangnya Marinus kembali naik meja operasi dan hanya memperkuat Persipura pada Liga 1 2019 separuh musim. Bahkan Liga 1 2020 hingga pekan ketiga, Marinus belum bisa tampil bersama Persipura. Tapi Marinus kini dikabarkan telah pulih dari cedera dan siap merumput.

Perjalan cedera yang dialami oleh Boaz Solossa dan Marinus Wanewar tentu tak jauh beda. Sebab itu, Boaz Solossa pun memberikan wejangan kepada Marinus Wanewar yang digadang-gadang akan menjadi striker handal Papua.

Menurut Boaz, resep untuk bisa kembali dari cedera panjang harus melupakan sepakbola dan fokus pada pemulihan serta dekat dengan keluarga.

“Pertama harus tutup mata dan lupa sepakbola, bisa nonton tapi untuk berpikir bermain bola stop dulu. Fokus pemulihan saja, jangan pikir yang lain,” ungkap Boaz Solossa kepada Cenderawasih Pos saat berbincang-bincang di salah satu cafe di Kota Jayapura, Minggu (17/1).

Selain itu, bapa 5 anak itu juga mengaku terbuka bagi siapapun termasuk Marinus bila ingin berbagi resep untuk bisa bangkit dari cedera panjang.

Baca Juga :  Demi Persipura, Pending Tawaran Dua Klub Asal Eropa

“Kalau butuh apa-apa bisa tanya saya, karena apa yang dialami oleh Marinus, saya lebih dulu mengalaminya. Dan saya bisa main bola sampai hari ini,” ujar Boaz.

“Coach Jacksen juga pernah sampaikan kepada Marinus, tidak usah tanya orang lain, Boaz ini bukti nyata yang masih ada saat ini, mulai dari patah, cedera lutut sampai operasi dua kali, dan ini bukti,” sambung Boaz.

Boaz juga mengingatkan Marinus agar tidak mudah menyerah, meski cedera kerap menghampirinya. Sebab Boaz mengaku bahwa Marinus merupakan striker yang serbaguna dan memiliki kekuatan pada kaki kiri-kanan dan kepala.

Pesan sya kepada Marinus, kembali kedua, kalau dia Masih main bola, jangan berpikir dia gantung sepatu, dia Masih punyanprospek kedepan, pertama itu, dia harus fokus latihan, kembalikan dia punya mental, karena saat juga cedera kaya dia itu yang pertama dekat dengan keluarga, untuknsmentara waktu itu yg biasa pemain bola dede bandung nasir itu sampaitelfon. Kok orang dariuarbsaua bisa fleofn saya untuk masukan, apalagi ko adik sendiri,

“Kalau masih mau main bola, jangan pernah berpikir untuk gantung sepatu. Harus fokus pemulihan saja dulu, dan harus ada niat yang besar untuk sembuh. Marinus ini pemain yang punya prospek sangat besar kedepan,” ujar Boaz.

“Apalagi saat liga ditunda, ini kesempatan bagi Marinus untuk benar-benar bisa pulih. Harus lupakan sepak bola dulu, harus fokus pemulihan jika masih ingin bermain bola,” pungkasnya. (eri/gin).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya