Wednesday, April 24, 2024
33.7 C
Jayapura

Ricky Cawor Bak Kisah Masa Lalu Boaz Solossa

JAYAPURA – Penampilan apik Ricky Ricardo Cawor bersama tim sepak bola Papua di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua memang menyita perhatian. Mantan pemain Persimer Merauke dan Persemi Mimika itu benar-benar tampil memukau saat tampil bersama Mutiara Muda pada event olahraga nasional empat tahunan tersebut.

Tampil gemilang, Ricky Cawor sukses mengantarkan sepak bola Papua menjadi kampiun PON edisi 20 tersebut. Selain membawa Papua menjadi juara, Ricky Cawor juga didapuk sebagai top skor dengan 11 golnya. Sekaligus menjadi satu-satunya pemain yang mampu mencetak 11 gol pada pesta olahraga terbesar tanah air tersebut.

Presti di PON XX membawa tuah bagi pemain kelahiran Merauke itu, ia pun mendapatkan banyak tawaran dari klub tanah air. Tapi memilih untuk berlabuh bersama Persipura Jayapura untuk musim 2021/2022 pada putaran kedua.

Banyak yang menyebutkan, bahwa Ricky Cawor merupakan titisan Boaz Solossa. Melihat dari kisah keduanya memang ada kemiripan. Dimana Boaz Solossa juga merupakan generasi emas PON XVI tahun 2004. Saat itu Boaz juga sukses membawa sepak bola Papua menjadi juara, sekaligus menjadi top skor dengan 10 gol.

Usai dari PON, Boaz Solossa pun menjadi pemain muda yang menjadi bintang Mutiara Hitam. Empat kali mengantarkan Persipura juara kompetisi sepak bola Indonesia menjadi pembuktian Bocah ajaib julukan Boaz Solossa. Prestasi Boaz juga dilengkapi dengan gelar individu 3 kali diganjar sebagai pemain terbaik dan 3 kali menjadi top skor.

Baca Juga :  Belum Diliburkan, Tetap Latihan Jelang Putaran Kedua

Legenda hidup Persipura, Eduard Ivakdalam yang juga mengorbitkan Ricky Cawor di Persemi Mimika dan PON XX 2021 mengaku jika mantan anak asuhnya itu memiliki kisah yang sama dengan Boaz Solossa. Kata Edu sapaan akrabnya, Boaz sudah membuktikan dengan sederet prestasi, kini ia menantang Ricky untuk bisa menjadi the next Boaz.

“Boaz juga jebolan dari tim PON, Boaz langsung bisa nyetel dengan pemain yang ada dalam tim meski usianya masih muda, tapi dia bisa cepat beradaptasi dengan situasi tim dengan banyak pemain senior dan pemain asing yang punya kualitas yang bagus. Tapi Boaz bisa hadir sebagai figur pemain muda, dan akhirnya Persipura bisa jadi yang terbaik di 2005,” ungkap Edu kepada Cenderawasih Pos saat ditemui di Stadion Mandala Jayapura, Minggu (12/12).

Kini, Edu berharap, Ricky Cawor bisa menjadi titisan Boaz Solossa. Ia berharap, Ricky bisa cepat beradaptasi dengan rekan setimnya untuk bisa mengangkat kembali performa Persipura di putaran kedua. Dan bisa tampil apik bersama Persipura pada musim berikutnya.

Baca Juga :  Babak Pertama Persipura Unggul Sementara 2-0

“Saya berharap apa yang dia (Ricky) capai di PON dia bisa membantu Persipura dengan raihan gol yang sama seperti apa yang dia lakukan di PON, itu harapan saya. Dia harus kerja lebih kuat lagi, karena yang dia hadapi sekarang bukan pemain yang usianya, dia akan hadapi pemain yang lebih matang, sehingga dia harus lebih belajar lebih giat lagi,” ujar Edu.

Edu juga mengingatkan Ricky agar tidak jumawa dengan apa yang sudah didapatkan di PON. Sebab menurut Edu, kompetisi Liga 1 lebih keras dan kuat dari kompetisi di PON.

“Hanya dua kemungkinan, Ricky bisa hilang di sana (Persipura) atau bersinar di sana. Karena saya lihat waktu boaz dia bisa menunjukan sesuatu walaupun dia masih usia sangat muda. Dan Ricky juga punya itu, tinggal kita lihat mentalnya saja, kalau dia siap kita sampaikan selamat datang. Karena banyak pemain muda yang muncul tapi tidak lama tenggelam,” kata Edu.

“Tergantung apakah dia mau kerja keras lagi atau tidak. Dan saya bilang setiap individu itu berbeda dan di putaran kedua orang yang kemarin bersinar di PON akan muncul suatu figur pengganti Boaz dan lainnya,” pungkas Edu. (eri/gin).

JAYAPURA – Penampilan apik Ricky Ricardo Cawor bersama tim sepak bola Papua di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua memang menyita perhatian. Mantan pemain Persimer Merauke dan Persemi Mimika itu benar-benar tampil memukau saat tampil bersama Mutiara Muda pada event olahraga nasional empat tahunan tersebut.

Tampil gemilang, Ricky Cawor sukses mengantarkan sepak bola Papua menjadi kampiun PON edisi 20 tersebut. Selain membawa Papua menjadi juara, Ricky Cawor juga didapuk sebagai top skor dengan 11 golnya. Sekaligus menjadi satu-satunya pemain yang mampu mencetak 11 gol pada pesta olahraga terbesar tanah air tersebut.

Presti di PON XX membawa tuah bagi pemain kelahiran Merauke itu, ia pun mendapatkan banyak tawaran dari klub tanah air. Tapi memilih untuk berlabuh bersama Persipura Jayapura untuk musim 2021/2022 pada putaran kedua.

Banyak yang menyebutkan, bahwa Ricky Cawor merupakan titisan Boaz Solossa. Melihat dari kisah keduanya memang ada kemiripan. Dimana Boaz Solossa juga merupakan generasi emas PON XVI tahun 2004. Saat itu Boaz juga sukses membawa sepak bola Papua menjadi juara, sekaligus menjadi top skor dengan 10 gol.

Usai dari PON, Boaz Solossa pun menjadi pemain muda yang menjadi bintang Mutiara Hitam. Empat kali mengantarkan Persipura juara kompetisi sepak bola Indonesia menjadi pembuktian Bocah ajaib julukan Boaz Solossa. Prestasi Boaz juga dilengkapi dengan gelar individu 3 kali diganjar sebagai pemain terbaik dan 3 kali menjadi top skor.

Baca Juga :  Persiapkan Diri, Sambut Baik Mulainya Kompetisi

Legenda hidup Persipura, Eduard Ivakdalam yang juga mengorbitkan Ricky Cawor di Persemi Mimika dan PON XX 2021 mengaku jika mantan anak asuhnya itu memiliki kisah yang sama dengan Boaz Solossa. Kata Edu sapaan akrabnya, Boaz sudah membuktikan dengan sederet prestasi, kini ia menantang Ricky untuk bisa menjadi the next Boaz.

“Boaz juga jebolan dari tim PON, Boaz langsung bisa nyetel dengan pemain yang ada dalam tim meski usianya masih muda, tapi dia bisa cepat beradaptasi dengan situasi tim dengan banyak pemain senior dan pemain asing yang punya kualitas yang bagus. Tapi Boaz bisa hadir sebagai figur pemain muda, dan akhirnya Persipura bisa jadi yang terbaik di 2005,” ungkap Edu kepada Cenderawasih Pos saat ditemui di Stadion Mandala Jayapura, Minggu (12/12).

Kini, Edu berharap, Ricky Cawor bisa menjadi titisan Boaz Solossa. Ia berharap, Ricky bisa cepat beradaptasi dengan rekan setimnya untuk bisa mengangkat kembali performa Persipura di putaran kedua. Dan bisa tampil apik bersama Persipura pada musim berikutnya.

Baca Juga :  Teco : Persipura Bisa Keluar dari Zona Degradasi

“Saya berharap apa yang dia (Ricky) capai di PON dia bisa membantu Persipura dengan raihan gol yang sama seperti apa yang dia lakukan di PON, itu harapan saya. Dia harus kerja lebih kuat lagi, karena yang dia hadapi sekarang bukan pemain yang usianya, dia akan hadapi pemain yang lebih matang, sehingga dia harus lebih belajar lebih giat lagi,” ujar Edu.

Edu juga mengingatkan Ricky agar tidak jumawa dengan apa yang sudah didapatkan di PON. Sebab menurut Edu, kompetisi Liga 1 lebih keras dan kuat dari kompetisi di PON.

“Hanya dua kemungkinan, Ricky bisa hilang di sana (Persipura) atau bersinar di sana. Karena saya lihat waktu boaz dia bisa menunjukan sesuatu walaupun dia masih usia sangat muda. Dan Ricky juga punya itu, tinggal kita lihat mentalnya saja, kalau dia siap kita sampaikan selamat datang. Karena banyak pemain muda yang muncul tapi tidak lama tenggelam,” kata Edu.

“Tergantung apakah dia mau kerja keras lagi atau tidak. Dan saya bilang setiap individu itu berbeda dan di putaran kedua orang yang kemarin bersinar di PON akan muncul suatu figur pengganti Boaz dan lainnya,” pungkas Edu. (eri/gin).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya