Friday, April 19, 2024
27.7 C
Jayapura

The Karaka’s Sayangkan Pelepasan Boaz dan Tipa Tanpa Ceremony

Persipura

JAYAPURA – Pencoretan dua kapten Persipura, Boaz Solossa dan Yustinus Pae hingga kini masih menuai pro kontra. Kedua mantan pilar Mutiara Hitam itu harus didepak oleh manajemen akibat buntut dari tindakan indisipliner yang dilakukan oleh kedua sahabat itu.

Suporter Persipura Jayapura yang menamai mereka The Karaka’s PTFI, misalnya. Kelompok suporter yang sebagian besar terdiri dari para karyawan PT Freeport Indonesia itu sangat menyayangkan proses pencoretan dan pelepasan kedua bintang Persipura itu.

Ketua The Karaka’s PTFI, Fredrik Magai mengatakan, bahwa mereka sedikit kecewa dengan pencoretan Boaz dan Tipa. Menurutnya, manajemen harusnya memiliki pilihan lain selain pencoretan. Apalagi menurut Magai, Boaz dan Tipa masih merupakan ikon Persipura.

Sebaliknya, jika memang pencoretan adalah jalan terakhir. Magai menyebutkan, manajemen Persipura harusnya bisa melepas dua legenda itu dengan sebuah penghormatan yang layak. Biar bagaimanapun, Boaz dan Tipa merupakan dua figur yang memiliki pengaruh besar dalam empat gelar juara yang sudah diraih oleh tim kebanggaan masyarakat Papua itu.

Baca Juga :  Siap Berikan yang Terbaik

“Kami juga paham bahwa mereka (manajemen) mengambil keputusan karena mungkin karena kebijakan. Tapi kalau memang dilepas harusnya ada pelepasan secara ceremony, mereka ini legenda dengan sederet prestasi dan itu harus diapresiasi. Boaz dan Tipa itu ‘roh’ Persipura, sementara pemain junior itu belum tampil pada performa terbaik, mereka kehilangan figur mereka,” ungkap Magai kepada Cenderawasih Pos via telepon selulernya, Selasa (13/7).

“Ini membuat kami fans Persipura, sedikit kecewa, mereka ini siapa (Boaz dan Tipa), mereka pemain yang punya kontribusi besar di tim, harusnya mereka dilepas secara terhormat. Contohnya Babang Pamungkas, dan kedua legenda ini berhak mendapatkan apresiasi itu. Harus ada ceremony, ada ucapan terimakasih dan cerita singkat perjalan mereka selama ini,” sambung Magai.

Baca Juga :  Kiper Persipura Akui Masih Setia Bersama Persipura

Magai juga menyebutkan, jika alasan pandemi Covid-19, proses ceremony pelepasan juga dapat dilakukan secara daring. “Ceremony tidak harus dalam skala besar, kita tetap menerapkan protokol kesehatan. Bisa saja lewat virtual, mengundang tokoh olahraga atau fans Persipura, harusnya ada apresiasi kepada dua legenda ini,” ujar Magai.

Apalagi menurut Magai, Boaz dan Tipa dikenal sebagai pemain yang memiliki loyalitas sangat besar terhadap Persipura. Boaz dan Tipa selalu memilih setia, sekalipun Persipura mengalami masa-masa sulit.

Bahkan Magai mengatakan, bahwa dalam waktu dekat, mereka akan menemui manajemen Persipura untuk melakukan audiensi terkait polemik yang terjadi saat ini. “Saya percaya sebagai orang tua, Ketua Umum, Bapak Tomi Mano pasti menampung semua aspirasi ini untuk melakukan satu terobosan,” pungkas Magai. (eri/gin).

Persipura

JAYAPURA – Pencoretan dua kapten Persipura, Boaz Solossa dan Yustinus Pae hingga kini masih menuai pro kontra. Kedua mantan pilar Mutiara Hitam itu harus didepak oleh manajemen akibat buntut dari tindakan indisipliner yang dilakukan oleh kedua sahabat itu.

Suporter Persipura Jayapura yang menamai mereka The Karaka’s PTFI, misalnya. Kelompok suporter yang sebagian besar terdiri dari para karyawan PT Freeport Indonesia itu sangat menyayangkan proses pencoretan dan pelepasan kedua bintang Persipura itu.

Ketua The Karaka’s PTFI, Fredrik Magai mengatakan, bahwa mereka sedikit kecewa dengan pencoretan Boaz dan Tipa. Menurutnya, manajemen harusnya memiliki pilihan lain selain pencoretan. Apalagi menurut Magai, Boaz dan Tipa masih merupakan ikon Persipura.

Sebaliknya, jika memang pencoretan adalah jalan terakhir. Magai menyebutkan, manajemen Persipura harusnya bisa melepas dua legenda itu dengan sebuah penghormatan yang layak. Biar bagaimanapun, Boaz dan Tipa merupakan dua figur yang memiliki pengaruh besar dalam empat gelar juara yang sudah diraih oleh tim kebanggaan masyarakat Papua itu.

Baca Juga :  Kompetisi Belum Jelas, Legiun Asing Pamit

“Kami juga paham bahwa mereka (manajemen) mengambil keputusan karena mungkin karena kebijakan. Tapi kalau memang dilepas harusnya ada pelepasan secara ceremony, mereka ini legenda dengan sederet prestasi dan itu harus diapresiasi. Boaz dan Tipa itu ‘roh’ Persipura, sementara pemain junior itu belum tampil pada performa terbaik, mereka kehilangan figur mereka,” ungkap Magai kepada Cenderawasih Pos via telepon selulernya, Selasa (13/7).

“Ini membuat kami fans Persipura, sedikit kecewa, mereka ini siapa (Boaz dan Tipa), mereka pemain yang punya kontribusi besar di tim, harusnya mereka dilepas secara terhormat. Contohnya Babang Pamungkas, dan kedua legenda ini berhak mendapatkan apresiasi itu. Harus ada ceremony, ada ucapan terimakasih dan cerita singkat perjalan mereka selama ini,” sambung Magai.

Baca Juga :  Persipura dan Persewar Tetap Diizinkan Berlaga di Stadion Mandala

Magai juga menyebutkan, jika alasan pandemi Covid-19, proses ceremony pelepasan juga dapat dilakukan secara daring. “Ceremony tidak harus dalam skala besar, kita tetap menerapkan protokol kesehatan. Bisa saja lewat virtual, mengundang tokoh olahraga atau fans Persipura, harusnya ada apresiasi kepada dua legenda ini,” ujar Magai.

Apalagi menurut Magai, Boaz dan Tipa dikenal sebagai pemain yang memiliki loyalitas sangat besar terhadap Persipura. Boaz dan Tipa selalu memilih setia, sekalipun Persipura mengalami masa-masa sulit.

Bahkan Magai mengatakan, bahwa dalam waktu dekat, mereka akan menemui manajemen Persipura untuk melakukan audiensi terkait polemik yang terjadi saat ini. “Saya percaya sebagai orang tua, Ketua Umum, Bapak Tomi Mano pasti menampung semua aspirasi ini untuk melakukan satu terobosan,” pungkas Magai. (eri/gin).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya