“Kami coba mengontrol jalannya pertandingan, tapi momentum kami dapat kartu merah merubah jalannya pertandingan sehingga pada babak pertama kami kebobolan,” ungkap Ricardo kepada awak media usai laga. Pada babak kedua, Ricardo mencoba mengubah permainan mereka untuk lebih menyerang. Namun kekurangan jumlah pemain membuat mereka kesulitan mengimbangi agresivitas pasukan yang di juluki The Lobster itu.
“Di babak kedua kami coba melakukan beberapa perubahan dan di akhir pertandingan coba mengambil resiko dengan menambah pemain lebih menyerang, tapi akhirnya kami harus kembali kebobolan di babak kedua menit akhir,” ujarnya. Terkait drama kartu merah, pelatih yang akrab disapa Erik itu tak ingin berkomentar banyak. Ia mengaku menerima keputusan dari wasit Rihendra Purba.
“Mengenai kejadian kartu merah, saya rasa apa yang sudah wasit putuskan kita harus tertima. Arthur pemain terakhir ketika dalam kejadian bola berjalan tadi dan semua sudah dilihat di VAR dan apapun itu kami harus menerima keputusan itu,” ucapnya. Meski demikian, Ricardo tetap memuji seluruh anak asuhnya yang sudah bekerja keras sepanjang pertandingan.
“Apapun hasilnya saya apresiasi kerja keras pemain untuk mencoba semuanya dalam lapangan meski pada akhirnya kami harus menerima hasil ini, dan ini menjadi tanggungjawab saya dan tentu apapun keputusan dari manajemen apakah itu mengevaluasi tentang kinerja saya, saya serahkan kepada manajemen,” pungkasnya.