JAYAPURA – Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Provinsi Papua, Alexander Kapisa mengatakan bahwa venue-venue PON XX dan Peparnas XVI 2021 yang berdiri di atas tanah TNI/Polri dan pihak gereja akan dihibahkan sebagai penerima akhir .
Kata Alex sapaan akrabnya awal, tempat itu merupakan persetujuan antara pemerintah Papua bersama pihak pemilik aset.
“Sesuai dengan kesepakatan kita dari awal, mulai dari perencanaan pembangunan sudah ada kesepakatan dengan pemilik aset setelah PON venue itu kita hibahkan kepada mereka sebagai penerima pemanfaatkan akhir,” ungkap Alex kepada awak media di Jayapura, Selasa (21/12)
Kata Alex, ada 21 venue yang dibangun melalui APBN dan APBD. Kemudian 11 diantaranya akan menjadi tanggung jawab pemerintah Papua, melalui Disorda Papua, kemudian sisa venue yang dihibahkan kepada pihak pemilik aset, seperti venue Softball/Baseball, Rugby, Menembak Outdoor, GOR GIDI, venue Voli dan beberapa venue lainnya.
“Kemarin kita coba clustering, coba lihat venue-venue yang dibangun oleh APBN maupun APBD itu ada 21 dan dari 21 ini 11 akan kami kekola karena menjadi aset kita (papua) dan sisanya akan kita berikan baik kepada Auri, Polri dan pihak gereja, ” ucap Alex.
Kata Alex, venue-venue yang dihibahkan, sisi perawatan dan pemeliharaan menjadi tanggung jawab pihak penerima akhir.
“Perawatan mereka yang urus, dan tahun lalu kita sudah melakukan perhitungan dan bayangkan kalau 22 venue itu kita kelola, tentu kita membutuhkan dana Rp 95 miliar,” kata Alex.
“Kita bersyukur dengan strategi konsep yang kita banguan di lahan orang dan kita menghibahkan untuk membantu kita. 11 venue saja Rp 37 miliar dan sudah ada hitungan-hitungan dan detail sekali itu,” pungkasnya. (eri/gin).
Beberapa Venue PON Dihibahkan Kepada Pemilik Aset
JAYAPURA – Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Provinsi Papua, Alexander Kapisa mengatakan bahwa venue-venue PON XX dan Peparnas XVI 2021 yang berdiri di atas tanah TNI/Polri dan pihak gereja akan dihibahkan sebagai penerima akhir .
Kata Alex sapaan akrabnya awal, tempat itu merupakan persetujuan antara pemerintah Papua bersama pihak pemilik aset.
“Sesuai dengan kesepakatan kita dari awal, mulai dari perencanaan pembangunan sudah ada kesepakatan dengan pemilik aset setelah PON venue itu kita hibahkan kepada mereka sebagai penerima pemanfaatkan akhir,” ungkap Alex kepada awak media di Jayapura, Selasa (21/12)
Kata Alex, ada 21 venue yang dibangun melalui APBN dan APBD. Kemudian 11 diantaranya akan menjadi tanggung jawab pemerintah Papua, melalui Disorda Papua, kemudian sisa venue yang dihibahkan kepada pihak pemilik aset, seperti venue Softball/Baseball, Rugby, Menembak Outdoor, GOR GIDI, venue Voli dan beberapa venue lainnya.
“Kemarin kita coba clustering, coba lihat venue-venue yang dibangun oleh APBN maupun APBD itu ada 21 dan dari 21 ini 11 akan kami kekola karena menjadi aset kita (papua) dan sisanya akan kita berikan baik kepada Auri, Polri dan pihak gereja, ” ucap Alex.
Kata Alex, venue-venue yang dihibahkan, sisi perawatan dan pemeliharaan menjadi tanggung jawab pihak penerima akhir.
“Perawatan mereka yang urus, dan tahun lalu kita sudah melakukan perhitungan dan bayangkan kalau 22 venue itu kita kelola, tentu kita membutuhkan dana Rp 95 miliar,” kata Alex.
“Kita bersyukur dengan strategi konsep yang kita banguan di lahan orang dan kita menghibahkan untuk membantu kita. 11 venue saja Rp 37 miliar dan sudah ada hitungan-hitungan dan detail sekali itu,” pungkasnya. (eri/gin).