Lanjut Edu, empat kali kekalahan berturut-turut menurut dia adalah hasil yang sangat memalukan bagi pelatih manapun. Dia mengakui, bahwa ini bukan hasil yang diharapkan. Tentu hasil empat pertandingan terakhir harus menjadi evaluasi tidak hanya bagi tim pelatih tetapi juga pemain. Olehnya itu dia melihat dari kekuatan yang ada perlu dilakukan penambahan pemain.
“Beban evaluasi untuk kita, kita harus ikut instruksi oleh pelatih supaya skema yang kita buat dalam latihan bisa berjalan dengan baik dan membantu mereka minimal baru kita lihat hasilnya,” tambah Edu.
Terkait kondisi pemain saat ini kata Edu, Mutiara Bakau kini membutuhkan sosok gelandang pengatur ritme serangan yang menusuk ke depan, dan juga eksekutor yang haus gol dan memiliki insting kuat dalam menciptakan peluang.
“Tim dalam keadaan seperti ini kita butuh tambahan beberapa pemain, kita sudah bicara dengan manajemen tambahan dua pemain lagi kita butuh penyerang nomor 9 tidak jalan sama sekali, kita punya moment dan peluang tapi dari gelandang dan penyerang mengalami buntu, mudah-mudahan Samuel Dwijangge bisa terbang dengan Patrick Womsiwor ke Tuban dalam waktu dekat, kita punya gelandang yang punya naluri penyerang yang bagus seperti tahun lalu kita kehilangan gelandang baik seperti di musim kemarin,” tegasnya.
Dari empat kekalahan beruntun, Edu masih mengharapkan doa dan juga dukungan dari seluruh suporter dan juga pendukung Mutiara Bakau untuk dapat melalui gelombang dan arus kuat kompetisi Pegadaian Liga 2 2024-2025. ( il/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos