BIO PAULIN
NAMA Bio Paulin sudah jarang terdengar dalam beberapa tahun terakhir. Namanya pernah lama berkibar di persepakbolaan Indonesia. Bek sangar asal Kamerun itu datang ke Indonesia pada 2006 dengan memperkuat Mitra Kukar dan terakhir bermain untuk PSGC Ciamis pada 2019. Pemain naturalisasi itu mengakhiri kariernya sebagai pemain karena cedera lutut.
Apa aktivitas pemain yang pernah sekali memperkuat timnas Indonesia itu sekarang? Setelah pernah menjadi asisten pelatih Persipura di Liga 2 2022–2023, Bio kini tengah menjalani kursus kepelatihan lisensi A AFC.
’’Sampai sekarang perkembangannya bagus. Saya sudah modul ketiga. Jadi ini bagus, kemungkinan 23 Oktober sudah selesai,’’ katanya ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta (12/10).
Pemain yang menjadi palang pintu tangguh Persipura pada 2007–2017 itu mengakui, dirinya mendapatkan banyak pelajaran baru dalam pelatihan. Kini, dia jadi tahu rasanya bagaimana menjadi seorang pelatih. ’
’Jadi, saya bisa merasakan ketika mungkin pelatih kadang-kadang marah saat pertandingan,’’ tutur pria yang pernah melatih tim Liga 3 Persitoli Tolikara tersebut. Selain itu, berkat pelatihan tersebut, Bio juga jadi tahu bagaimana strategi-strategi sepak bola modern.
Ketika ditanya apakah ada klub impian untuk dilatih, pria 39 tahun itu tidak menjawab secara spesifik. ’’Saya masih belajar. Tapi, tidak menutup pintu melatih klub mana pun yang memanggil, saya siap untuk melatih,’’ jelas pria yang pernah berkostum Sriwijaya FC itu. (drw/c17/ali)
BIO PAULIN
NAMA Bio Paulin sudah jarang terdengar dalam beberapa tahun terakhir. Namanya pernah lama berkibar di persepakbolaan Indonesia. Bek sangar asal Kamerun itu datang ke Indonesia pada 2006 dengan memperkuat Mitra Kukar dan terakhir bermain untuk PSGC Ciamis pada 2019. Pemain naturalisasi itu mengakhiri kariernya sebagai pemain karena cedera lutut.
Apa aktivitas pemain yang pernah sekali memperkuat timnas Indonesia itu sekarang? Setelah pernah menjadi asisten pelatih Persipura di Liga 2 2022–2023, Bio kini tengah menjalani kursus kepelatihan lisensi A AFC.
’’Sampai sekarang perkembangannya bagus. Saya sudah modul ketiga. Jadi ini bagus, kemungkinan 23 Oktober sudah selesai,’’ katanya ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta (12/10).
Pemain yang menjadi palang pintu tangguh Persipura pada 2007–2017 itu mengakui, dirinya mendapatkan banyak pelajaran baru dalam pelatihan. Kini, dia jadi tahu rasanya bagaimana menjadi seorang pelatih. ’
’Jadi, saya bisa merasakan ketika mungkin pelatih kadang-kadang marah saat pertandingan,’’ tutur pria yang pernah melatih tim Liga 3 Persitoli Tolikara tersebut. Selain itu, berkat pelatihan tersebut, Bio juga jadi tahu bagaimana strategi-strategi sepak bola modern.
Ketika ditanya apakah ada klub impian untuk dilatih, pria 39 tahun itu tidak menjawab secara spesifik. ’’Saya masih belajar. Tapi, tidak menutup pintu melatih klub mana pun yang memanggil, saya siap untuk melatih,’’ jelas pria yang pernah berkostum Sriwijaya FC itu. (drw/c17/ali)
