Saturday, September 6, 2025
22.4 C
Jayapura

Pemerintah Akan Bangun 30 Fakultas Kedokteran di Indonesia

JAKARTA-Sebanyak 30 fakultas kedokteran ditargetkan akan dibuka di berbagai kampus di Indonesia untuk memenuhi kekurangan jumlah dokter umum. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto saat meresmikan Gedung Layanan Terpadu Institut Neurosains Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono di Jakarta, Selasa (26/8/2025).

Tidak hanya itu, di hadapan para dokter dan tenaga kesehatan, Presiden juga menyampaikan, pemerintah menargetkan membuka 148 program studi (prodi) khusus pendidikan spesialis dan subspesialis pada tahun 2025.

“Tahun ini, kita juga akan buka 148 prodi di 57 fakultas kedokteran. 125 prodi adalah untuk spesialis dan 23 prodi subspesialis. Saya ingin menambah fakultas kedokteran. Yang sekarang harus kita tambah, jumlah mahasiswa dan lulusan,” ungkap Prabowo.

Baca Juga :  Bhabinkamtibmas di Merauke Terus Gencarkan Program DDS

Ia mengatakan, untuk mengejar 70.000 spesialis dan dokter umum, kekurangannya adalah 140.000. Jika langkah-langkah untuk memenuhi kekurangan dokter umum, spesialis, dan subspesialis segera dilakukan, tambah Prabowo, Indonesia harus menunggu 35 tahun lagi untuk memiliki jumlah dokter yang cuup untuk merawat 280 juta lebih penduduk.

Oleh karena itu, lanjut Prabowo, pemerintah harus bekerja keras untuk mengatasi kekurangan tersebut. Ia bahkan menekankan harus menggunakan segala kemampuan dalam rangka mencapai cita-cita kesehatan yang terbaik, layanannya untuk seluruh rakyat. Karena baginya, kesehatan dan pendidikan adalah bagian dari kesejahteraan.

JAKARTA-Sebanyak 30 fakultas kedokteran ditargetkan akan dibuka di berbagai kampus di Indonesia untuk memenuhi kekurangan jumlah dokter umum. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto saat meresmikan Gedung Layanan Terpadu Institut Neurosains Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono di Jakarta, Selasa (26/8/2025).

Tidak hanya itu, di hadapan para dokter dan tenaga kesehatan, Presiden juga menyampaikan, pemerintah menargetkan membuka 148 program studi (prodi) khusus pendidikan spesialis dan subspesialis pada tahun 2025.

“Tahun ini, kita juga akan buka 148 prodi di 57 fakultas kedokteran. 125 prodi adalah untuk spesialis dan 23 prodi subspesialis. Saya ingin menambah fakultas kedokteran. Yang sekarang harus kita tambah, jumlah mahasiswa dan lulusan,” ungkap Prabowo.

Baca Juga :  Ngeri-Ngeri Sedap Berlatar Batak tapi Cocok untuk Semua

Ia mengatakan, untuk mengejar 70.000 spesialis dan dokter umum, kekurangannya adalah 140.000. Jika langkah-langkah untuk memenuhi kekurangan dokter umum, spesialis, dan subspesialis segera dilakukan, tambah Prabowo, Indonesia harus menunggu 35 tahun lagi untuk memiliki jumlah dokter yang cuup untuk merawat 280 juta lebih penduduk.

Oleh karena itu, lanjut Prabowo, pemerintah harus bekerja keras untuk mengatasi kekurangan tersebut. Ia bahkan menekankan harus menggunakan segala kemampuan dalam rangka mencapai cita-cita kesehatan yang terbaik, layanannya untuk seluruh rakyat. Karena baginya, kesehatan dan pendidikan adalah bagian dari kesejahteraan.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya