Friday, March 29, 2024
30.7 C
Jayapura

Indra Kenz Minta Maaf, Polisi Buru Pelaku Lain

JAKARTA-Tersangka dugaan penipuan trading Binomo Indra Kesuma alias Indra Kenz buka suara atas kasus yang menimpanya. Saat dihadirkan dalam rilis Bareskrim Polri kemarin (25/3), content creator yang dijuluki ”Sultan” itu meminta maaf atas perbuatan yang dilakukannya.

’’Saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya pengenal dunia trading,’’ ucap Indra di Mabes Polri. Indra mengaku tidak pernah berniat menipu masyarakat melalui aplikasi trading abal-abal Binomo.

Mengenakan baju tahanan dan tangan terborgol, Indra mengaku mengetahui aplikasi Binomo dari iklan media sosial pada 2018. Karena tertarik, Indra pun mengikuti pelatihan dari Binomo. Setahun kemudian, dia memutuskan untuk aktif membuat konten promosi Binomo di YouTube.

Baca Juga :  IndoVac Resmi Diluncurkan

’’Sayang sekali hal ini harus terjadi dan saya terima kasih kepada kepolisian dan aparat yang telah bertugas mengawal kasus ini,’’ kata pria asal Medan tersebut.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan menegaskan, pihaknya bakal terus menelusuri keterlibatan pihak lain dalam kasus Binomo. ’’Apakah masih ada (tersangka lain, Red)? Ada. Nanti satu–dua minggu ini,’’ ujar Whisnu.

Sejauh ini Bareskrim bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melacak aliran dan aset-aset Indra Kenz. Sejumlah aset yang disita, antara lain, mobil Tesla, Ferrari, rumah di Deli Serdang dan Medan, jam tangan TAG Heuer, hingga uang tunai. Masing-masing Rp 106 juta dan Rp 214 juta serta uang Rp 924 juta dari rekening Indra. (tyo/c14/bay/JPG)

Baca Juga :  Terinspirasi Gunungan Wayang, Kemenag Kenalkan Logo Baru Halal

JAKARTA-Tersangka dugaan penipuan trading Binomo Indra Kesuma alias Indra Kenz buka suara atas kasus yang menimpanya. Saat dihadirkan dalam rilis Bareskrim Polri kemarin (25/3), content creator yang dijuluki ”Sultan” itu meminta maaf atas perbuatan yang dilakukannya.

’’Saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya pengenal dunia trading,’’ ucap Indra di Mabes Polri. Indra mengaku tidak pernah berniat menipu masyarakat melalui aplikasi trading abal-abal Binomo.

Mengenakan baju tahanan dan tangan terborgol, Indra mengaku mengetahui aplikasi Binomo dari iklan media sosial pada 2018. Karena tertarik, Indra pun mengikuti pelatihan dari Binomo. Setahun kemudian, dia memutuskan untuk aktif membuat konten promosi Binomo di YouTube.

Baca Juga :  Rahasianya Rampah Patang Pulo dan Sambal Tauco

’’Sayang sekali hal ini harus terjadi dan saya terima kasih kepada kepolisian dan aparat yang telah bertugas mengawal kasus ini,’’ kata pria asal Medan tersebut.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan menegaskan, pihaknya bakal terus menelusuri keterlibatan pihak lain dalam kasus Binomo. ’’Apakah masih ada (tersangka lain, Red)? Ada. Nanti satu–dua minggu ini,’’ ujar Whisnu.

Sejauh ini Bareskrim bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melacak aliran dan aset-aset Indra Kenz. Sejumlah aset yang disita, antara lain, mobil Tesla, Ferrari, rumah di Deli Serdang dan Medan, jam tangan TAG Heuer, hingga uang tunai. Masing-masing Rp 106 juta dan Rp 214 juta serta uang Rp 924 juta dari rekening Indra. (tyo/c14/bay/JPG)

Baca Juga :  Isu Reshuffle, Muhaimin Minta Kursi PKB Tak Diusik

Berita Terbaru

Artikel Lainnya