Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

PBB Sebut 2,2 Juta Warga Palestina di Gaza Terancam Alami Musibah Kelaparan

HAMPIR seluruh penduduk Gaza berisiko mengalami kelaparan, kecuali pengiriman bahan bakar kembali diizinkan dan terjadi pengiriman bantuan pangan yang pesat.

Dilansir dari Arab News pada Jumat (17/11), peringatan tersebut disampaikan oleh seorang pejabat dari Program Pangan Dunia (WFP) PBB pada hari Kamis (16/11).

PBB mengatakan 2,2 juta warga Palestina di wilayah Gaza saat ini membutuhkan bantuan makanan untuk dapat bertahan hidup.

WFP menyebutkan bahwa musim dingin yang semakin dekat dan tempat penampungan yang tidak aman dan penuh sesak, serta kekurangan air bersih, maka masyarakat akan menghadapi kemungkinan musibah kelaparan.

“Runtuhnya rantai pasokan makanan adalah titik balik yang membawa bencana dalam situasi yang mengerikan. Gaza bukanlah tempat yang mudah untuk ditinggali sebelum tanggal (7/11), dan jika situasinya lebih baik sebelum konflik ini, maka kondisinya kini menjadi bencana,” kata Abeer Etefa, pejabat senior WFP untuk kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.

Baca Juga :  Disambut Ribuan Masyarakat, Menlu Retno Bacakan Puisi 'Palestina Saudaraku'

Warga Palestina di Jalur Gaza semakin putus asa dalam upaya mereka untuk mendapatkan roti dan pasokan makanan penting lainnya. Kasus dehidrasi dan kekurangan gizi meningkat dengan cepat dari hari ke hari.

HAMPIR seluruh penduduk Gaza berisiko mengalami kelaparan, kecuali pengiriman bahan bakar kembali diizinkan dan terjadi pengiriman bantuan pangan yang pesat.

Dilansir dari Arab News pada Jumat (17/11), peringatan tersebut disampaikan oleh seorang pejabat dari Program Pangan Dunia (WFP) PBB pada hari Kamis (16/11).

PBB mengatakan 2,2 juta warga Palestina di wilayah Gaza saat ini membutuhkan bantuan makanan untuk dapat bertahan hidup.

WFP menyebutkan bahwa musim dingin yang semakin dekat dan tempat penampungan yang tidak aman dan penuh sesak, serta kekurangan air bersih, maka masyarakat akan menghadapi kemungkinan musibah kelaparan.

“Runtuhnya rantai pasokan makanan adalah titik balik yang membawa bencana dalam situasi yang mengerikan. Gaza bukanlah tempat yang mudah untuk ditinggali sebelum tanggal (7/11), dan jika situasinya lebih baik sebelum konflik ini, maka kondisinya kini menjadi bencana,” kata Abeer Etefa, pejabat senior WFP untuk kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.

Baca Juga :  Demokrat Ucap Janji Setia kepada Prabowo: Satu Senti pun Tidak Akan Bergeser

Warga Palestina di Jalur Gaza semakin putus asa dalam upaya mereka untuk mendapatkan roti dan pasokan makanan penting lainnya. Kasus dehidrasi dan kekurangan gizi meningkat dengan cepat dari hari ke hari.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya