Tuesday, September 17, 2024
26.7 C
Jayapura

Hat-trick Inflasi, Pj Akan Dicopot

JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kembali mewanti-wanti jajaran penjabat (Pj) untuk kerja keras menjaga stabilitas harga. Jika Pj terus mendapat rapor merah terkait inflasi, mantan Kapolri itu mengancam akan menjatuhkan sanksi tegas.

   Menurut Tito, jika Pj tidak mampu menunjukkan performanya, dipastikan akan selesai masa jabatannya. ’’Saya sudah sampaikan, kalau (masuk kategori) sepuluh tertinggi tiga kali berturut-turut, ya kita akan ganti sama yang lebih mampu, check out (copot, Red) lah,’’ katanya di kantor Kemendagri, Jakarta, kemarin (15/7).

   Dalam kesempatan itu, Tito juga mendorong pemda meningkatkan produksi beras untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Tito menyatakan, fokus perhatian dari Presiden Joko Widodo maupun presiden terpilih Prabowo Subianto adalah menggenjot produksi beras agar mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Baca Juga :  Rakernas PDIP Bahas Sikap di Pemerintahan

   Mendagri menjelaskan empat langkah untuk meningkatkan produksi beras. Pertama, tidak mengonversi lahan sawah yang sudah ada untuk penggunaan lainnya, seperti komersial dan permukiman. Kedua, pemda diharapkan membuat lahan sawah baru. Ketiga, membuat program pompanisasi untuk mengalirkan air ke daerah-daerah yang kering.

   Kemudian, langkah keempat adalah mendorong kualitas tanaman, termasuk kualitas tanah, dengan pupuk subsidi. ’’Ini tolong nanti di-follow up dengan rapat internal, terutama dengan dinas pertanian masing-masing,’’ pungkasnya. (far/c17/bay)

JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kembali mewanti-wanti jajaran penjabat (Pj) untuk kerja keras menjaga stabilitas harga. Jika Pj terus mendapat rapor merah terkait inflasi, mantan Kapolri itu mengancam akan menjatuhkan sanksi tegas.

   Menurut Tito, jika Pj tidak mampu menunjukkan performanya, dipastikan akan selesai masa jabatannya. ’’Saya sudah sampaikan, kalau (masuk kategori) sepuluh tertinggi tiga kali berturut-turut, ya kita akan ganti sama yang lebih mampu, check out (copot, Red) lah,’’ katanya di kantor Kemendagri, Jakarta, kemarin (15/7).

   Dalam kesempatan itu, Tito juga mendorong pemda meningkatkan produksi beras untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Tito menyatakan, fokus perhatian dari Presiden Joko Widodo maupun presiden terpilih Prabowo Subianto adalah menggenjot produksi beras agar mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Baca Juga :  Komisi II Terbuka Masukan MRP Terkait Tiga RUU DOB Papua

   Mendagri menjelaskan empat langkah untuk meningkatkan produksi beras. Pertama, tidak mengonversi lahan sawah yang sudah ada untuk penggunaan lainnya, seperti komersial dan permukiman. Kedua, pemda diharapkan membuat lahan sawah baru. Ketiga, membuat program pompanisasi untuk mengalirkan air ke daerah-daerah yang kering.

   Kemudian, langkah keempat adalah mendorong kualitas tanaman, termasuk kualitas tanah, dengan pupuk subsidi. ’’Ini tolong nanti di-follow up dengan rapat internal, terutama dengan dinas pertanian masing-masing,’’ pungkasnya. (far/c17/bay)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya