JAKARTA– Polri melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Merdeka Jaya pada Sabtu (16/8) di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan. Apel tersebut dipimpin oleh Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho dan melibatkan 9.035 personel gabungan.
Polri melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Merdeka Jaya pada Sabtu (16/8) di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan. Apel tersebut dipimpin oleh Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho dan melibatkan 9.035 personel gabungan.
Kepada ribuan personel yang terlibat dalam pengamanan tersebut, Agus menyatakan bahwa tugas pengamanan peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia bukan sekedar rutinitas tahunan, melainkan tugas terhormat sebagai personel pengamanan hari besar bangsa Indonesia.
”Seluruh pasukan untuk sigap dalam menghadapi potensi kerawanan di lapangan, seperti kepadatan lalu lintas, kerumunan masyarakat, hingga kemungkinan gangguan keamanan,” pinta Agus.
Perwira tinggi bintang dua Polri itu menyatakan bahwa pelaksanaan tugas pengamanan peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia merupakan bukti kesiapan personel. Utamanya kesiapan dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan oleh negara. ”Momen ini bukan hanya soal pengamanan, tetapi juga cerminan kesiapan dan tanggung jawab kita menjaga situasi tetap kondusif selama perayaan nasional,” tegasnya.
Agus menyampaikan, Polri telah menyiapkan strategi pengamanan secara menyeluruh. Termasuk pengaturan lalu lintas yang bersifat situasional. Dia menyebut, antisipasi terhadap lonjakan mobilitas masyarakat menjadi perhatian utama, mengingat banyaknya kegiatan yang akan digelar, termasuk pesta rakyat.
Selain mengerahkan 9.035 personel, pengamanan juga difokuskan pada jalur-jalur yang akan dilintasi oleh tamu VVIP dan tamu negara. Langkah-langkah taktis seperti pengawalan, pengamanan lokasi strategis, serta pengawasan arus massa telah dirancang secara detail.
”Guna memastikan seluruh skenario berjalan sesuai rencana, Polri telah melaksanakan simulasi pengamanan melalui tactical floor game. Metode ini digunakan untuk memetakan setiap aspek operasional di lapangan agar personel dapat memahami alur pengamanan secara menyeluruh,” ungkap Agus. (*)