Monday, December 23, 2024
27.7 C
Jayapura

Kebutuhan SDM Industri Belum Bisa Terpenuhi

JAKARTA-Setiap tahun kebutuhan sumber daya manusia (SDM) industri unggul mencapai 682.000 orang. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan, jumlah itu sampai saat ini belum sepenuhnya dipenuhi oleh unit pendidikan dan pelatihan di Indonesia.

’’Walaupun jumlah pengangguran relatif masih tinggi. Oleh karena itu, diperlukan program yang me-link dan match-kan unit pendidikan dan pelatihan dengan industri penggunanya,’’ ujarnya.

Menurut Agus, seluruh unit pendidikan vokasi industri milik Kemenperin yang tersebar di 11 provinsi telah menerapkan pendidikan berbasis kompetensi. Pihaknya bermitra dengan industri penggunanya dari proses perekrutan, praktik kerja industri, hingga penempatan. ’’Oleh karena itu, seluruh lulusan sekolah dan kampus kita terserap oleh industri, melanjutkan pendidikan, dan menjadi wirausaha,’’ tambahnya.

Baca Juga :  Jokowi Desak RUU TPKS Segera Disahkan

Kemenperin telah menyelenggarakan jalur penerimaan vokasi industri (Jarvis) untuk kali ketiga secara bersama dan online untuk seluruh unit pendidikan. Jarvis merupakan platform Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) yang digunakan untuk melakukan proses seleksi penerimaan siswa dan mahasiswa baru secara daring di seluruh unit pendidikan di bawah naungan Kementerian Perindustrian. Yakni, 10 politeknik, 2 akademi komunitas, dan 9 SMK.

Kepala BPSDMI Arus Gunawan menambahkan, penyelenggaraan pendidikan vokasi juga mendapat dukungan dari mitra luar negeri. Di antaranya, pemerintah Swiss, Jerman, dan Singapura. ’’Saat ini, kami juga sedang menjajaki penyelarasan kualifikasi lulusan dengan standar Eropa yang difasilitasi oleh Dubes RI di Jerman,” tuturnya. (agf/c17/dio/JPG)

Baca Juga :  Dites PCR, Lima CJH Positif

JAKARTA-Setiap tahun kebutuhan sumber daya manusia (SDM) industri unggul mencapai 682.000 orang. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan, jumlah itu sampai saat ini belum sepenuhnya dipenuhi oleh unit pendidikan dan pelatihan di Indonesia.

’’Walaupun jumlah pengangguran relatif masih tinggi. Oleh karena itu, diperlukan program yang me-link dan match-kan unit pendidikan dan pelatihan dengan industri penggunanya,’’ ujarnya.

Menurut Agus, seluruh unit pendidikan vokasi industri milik Kemenperin yang tersebar di 11 provinsi telah menerapkan pendidikan berbasis kompetensi. Pihaknya bermitra dengan industri penggunanya dari proses perekrutan, praktik kerja industri, hingga penempatan. ’’Oleh karena itu, seluruh lulusan sekolah dan kampus kita terserap oleh industri, melanjutkan pendidikan, dan menjadi wirausaha,’’ tambahnya.

Baca Juga :  Menko Airlangga Sebut Pertumbuhan Ekonomi RI Semakin Nyata

Kemenperin telah menyelenggarakan jalur penerimaan vokasi industri (Jarvis) untuk kali ketiga secara bersama dan online untuk seluruh unit pendidikan. Jarvis merupakan platform Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) yang digunakan untuk melakukan proses seleksi penerimaan siswa dan mahasiswa baru secara daring di seluruh unit pendidikan di bawah naungan Kementerian Perindustrian. Yakni, 10 politeknik, 2 akademi komunitas, dan 9 SMK.

Kepala BPSDMI Arus Gunawan menambahkan, penyelenggaraan pendidikan vokasi juga mendapat dukungan dari mitra luar negeri. Di antaranya, pemerintah Swiss, Jerman, dan Singapura. ’’Saat ini, kami juga sedang menjajaki penyelarasan kualifikasi lulusan dengan standar Eropa yang difasilitasi oleh Dubes RI di Jerman,” tuturnya. (agf/c17/dio/JPG)

Baca Juga :  Percepat Bansos, Kemensos Gandeng PT Pos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya