JAKARTA– Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa ia akan mencabut segala sanksi AS terhadap Suriah. Trump menyatakan bahwa ini saatnya bagi Suriah untuk “bergerak maju” dan menghidupkan kembali ekonominya yang hancur akibat perang saudara bertahun-tahun.
Dilansir dari Al-Jazeera, keputusan itu diumumkan oleh Trump dalam sebuah forum investasi di Riyadh, Arab Saudi pada Selasa (13/5). Kehadiran Trump di Arab Saudi ini merupakan awal dari serangkaian kunjungannya ke Timur Tengah selam tiga hari.
“Saya akan memerintahkan penghentian sanksi terhadap Suriah untuk memberi kesempatan bagi mereka meraih kejayaan,” kata Trump.
Dalam kunjungannya, The Guardian melaporkan bahwa Trump dikonfirmasi akan bertemu dengan pemimpin baru Suriah, Ahmed al-Sharaa, mantan komando pemberontak yang menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad pada tahun 2024.
Pertemuan itu disebut menjadi pertemuan tatap muka pertama antara Presiden Amerika Serikat dan pemimpin Suriah sejak tahun 2000.
Sebagai balasan atas pencabutan sanksi Amerika Serikat terhadap Suriah, al-Sharaa disebut menawarkan akses ke minyak di Suriah dan kontrak pembangunan untuk Trump Tower di Damaskus.
Detail mengenai pencabutan sanksi masih belum jelas, akan tetapi pihak Suriah merayakan dengan gembira karena diharapkan dapat memperbaiki ekonomi Suriah.
Keputusan Trump untuk mencabut sanksi Amerika Serikat terhadap Suriah dinilai merupakan salah satu perubahan kebijakan yang besar dalam pemerintahan AS.
Hal ini disebabkan karena Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang telah memberlakukan sanksi sejak tahun 1979 terhadap Suriah yang dipimpin oleh rezim al-Assad dari tahun 1971 hingga 2024.