Sunday, November 24, 2024
28.7 C
Jayapura

Jaga Stok Beras, Wapres Minta Spekulan Ditindak Tegas

JAKARTA–Pasokan beras jelang Ramadan mendapat perhatian Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Kemarin (11/3) Wapres meninjau gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta. Dia juga meminta perlu ada penegakan hukum yang tegas kepada para spekulan.

Menurut Ma’ruf, selama ini keberadaan spekulan kerap menyusahkan masyarakat. Mereka sering membuat stok kebutuhan masyarakat menjadi langka. Dampaknya, harga-harga jadi melambung. Apalagi, jelang Ramadan seperti sekarang ini, permintaan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, daging, dan sejenisnya meningkat cukup signifikan.

Permintaan yang naik tersebut sering memacu gangguan distribusi. ’’Supaya dilakukan penegakan hukum yang tegas terhadap para spekulan yang menimbun komoditas sehingga kebutuhan masyarakat menjadi terganggu,’’ tegasnya.

Ma’ruf juga meminta terkereknya harga kebutuhan yang disebabkan kenaikan permintaan harus dalam batas wajar. Dia lantas mengimbau kepada para pengusaha dan pelaku pasar untuk tidak melakukan ekspor bahan pangan sepanjang kebutuhan dalam negeri belum tercukupi.

Baca Juga :  Agung Laksono Benarkan Gibran akan Bergabung Partai Golkar

Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan, saat ini ketersediaan cadangan beras pemerintah (CBP) mencapai 800 ribu ton. Pihaknya juga akan menyerap gabah atau beras produksi dalam negeri sebanyak 1,2 juta ton untuk menambah stok yang ada. ’’Jajaran kami telah memetakan wilayah-wilayah siap panen dan mengedepankan kebutuhan pangan dalam negeri,” ucapnya. (wan/c17/dio/JPG)

JAKARTA–Pasokan beras jelang Ramadan mendapat perhatian Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Kemarin (11/3) Wapres meninjau gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta. Dia juga meminta perlu ada penegakan hukum yang tegas kepada para spekulan.

Menurut Ma’ruf, selama ini keberadaan spekulan kerap menyusahkan masyarakat. Mereka sering membuat stok kebutuhan masyarakat menjadi langka. Dampaknya, harga-harga jadi melambung. Apalagi, jelang Ramadan seperti sekarang ini, permintaan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, daging, dan sejenisnya meningkat cukup signifikan.

Permintaan yang naik tersebut sering memacu gangguan distribusi. ’’Supaya dilakukan penegakan hukum yang tegas terhadap para spekulan yang menimbun komoditas sehingga kebutuhan masyarakat menjadi terganggu,’’ tegasnya.

Ma’ruf juga meminta terkereknya harga kebutuhan yang disebabkan kenaikan permintaan harus dalam batas wajar. Dia lantas mengimbau kepada para pengusaha dan pelaku pasar untuk tidak melakukan ekspor bahan pangan sepanjang kebutuhan dalam negeri belum tercukupi.

Baca Juga :  Menlu Retno Walk Out Saat Israel Pidato di PBB

Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan, saat ini ketersediaan cadangan beras pemerintah (CBP) mencapai 800 ribu ton. Pihaknya juga akan menyerap gabah atau beras produksi dalam negeri sebanyak 1,2 juta ton untuk menambah stok yang ada. ’’Jajaran kami telah memetakan wilayah-wilayah siap panen dan mengedepankan kebutuhan pangan dalam negeri,” ucapnya. (wan/c17/dio/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya