Friday, April 26, 2024
31.7 C
Jayapura

Soal Infrastruktur, Mega Puji Jokowi

JAKARTA – Beberapa pihak sempat mengkritisi kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Termasuk tentang pembangunan jalan, tol, dan proyek infrastruktur lainnya. Namun, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri memberi pujian terhadap kerja Jokowi selama dua periode memimpin.

Menurut Mega, masyarakat mesti objektif. ’’Kalau ada orang sepertinya menutup mata, mengatakan bahwa kerja Pak Jokowi membuat transportasi dalam pengertian jalan itu, saya pikir orang itu kurang bijaksana,’’ ujar Mega dalam konferensi pers bersama Jokowi, Ganjar Pranowo, dan Puan Maharani setelah pembukaan Rakernas III PDIP di Jakarta kemarin (6/6).

Presiden kelima RI itu menuturkan, pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, dan infrastruktur lainnya harus dilihat secara holistik. Dari pembangunan tersebut, mulai yang paling sederhana, ekonomi rakyat bertumbuh. Mobilitas orang dari satu daerah ke daerah lain kini semakin cepat terhubung. ’’Itu berarti kita membangun,’’ ucapnya.

Baca Juga :  Jokowi: Presiden Boleh Memihak dan Kampanye

Dalam kesempatan itu, Mega juga menyinggung masa depan Indonesia. Sebelum jauh berbicara tentang target Indonesia Emas 2045, putri Bung Karno tersebut mengajak semua pihak untuk terus membangun sumber daya manusia (SDM).

Dalam rentang waktu menuju itu, Indonesia mengalami bonus demografi. Yakni, bertambahnya penduduk usia kerja produktif. Karena itu, pengembangan SDM dan pembangunan mental manusia yang unggul adalah kunci. ’’(Bonus demografi) bisa menaikkan produksi dan lain sebagainya,’’ tuturnya.

Momentum itu, kata Mega, tidak boleh dilewatkan. Sebab, Indonesia yang saat ini masih negara berkembang bisa melompat jadi negara maju. Dengan demikian, bisa sejajar dengan India, Tiongkok, dan Amerika Serikat. ’’Insya Allah, kalau benar begitu kejadiannya, kita menjadi nomor empat,’’ ungkap Mega.

Sementara itu, Presiden Jokowi menyampaikan tantangan bangsa ke depan. ’’Kesulitan-kesulitan global sudah sering saya sampaikan. Baik yang berkaitan dengan krisis pangan, krisis energi, krisis keuangan, maupun perang,’’ katanya.

Baca Juga :  Bawaslu Deklarasi Pemilu Damai dan Rapat Koordinasi Tahapan Distribusi Logistik

Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan, tantangan ke depan harus diketahui bersama agar PDIP dapat menyusun antisipasi terhadap krisis global. PDIP bisa mendesain rencana besar kalau diberi kesempatan untuk mengelola negara ini.

’’Ada kesempatan besar dalam membawa negara ini masuk sebagai negara maju dalam 13 tahun ke depan. Tentu akan lebih baik kalau perencanaan besarnya disiapkan mulai sekarang dalam rakernas PDIP ini,’’ terangnya.

  Rakernas III PDIP kali ini mengangkat tema Fakir Miskin dan Anak Telantar Dipelihara oleh Negara. Dalam pembukaan rakernas kemarin, Mega dan Jokowi menyampaikan pidato secara tertutup. Hadir dalam acara itu para pengurus DPP, DPD, anggota Fraksi PDIP DPR RI, dan sejumlah kepala daerah dari PDIP. (lum/c18/hud)

JAKARTA – Beberapa pihak sempat mengkritisi kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Termasuk tentang pembangunan jalan, tol, dan proyek infrastruktur lainnya. Namun, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri memberi pujian terhadap kerja Jokowi selama dua periode memimpin.

Menurut Mega, masyarakat mesti objektif. ’’Kalau ada orang sepertinya menutup mata, mengatakan bahwa kerja Pak Jokowi membuat transportasi dalam pengertian jalan itu, saya pikir orang itu kurang bijaksana,’’ ujar Mega dalam konferensi pers bersama Jokowi, Ganjar Pranowo, dan Puan Maharani setelah pembukaan Rakernas III PDIP di Jakarta kemarin (6/6).

Presiden kelima RI itu menuturkan, pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, dan infrastruktur lainnya harus dilihat secara holistik. Dari pembangunan tersebut, mulai yang paling sederhana, ekonomi rakyat bertumbuh. Mobilitas orang dari satu daerah ke daerah lain kini semakin cepat terhubung. ’’Itu berarti kita membangun,’’ ucapnya.

Baca Juga :  Perokok Aktif Wajib Tahu! 10 Hal Ini Akan Terjadi Saat Kamu Berhenti Merokok

Dalam kesempatan itu, Mega juga menyinggung masa depan Indonesia. Sebelum jauh berbicara tentang target Indonesia Emas 2045, putri Bung Karno tersebut mengajak semua pihak untuk terus membangun sumber daya manusia (SDM).

Dalam rentang waktu menuju itu, Indonesia mengalami bonus demografi. Yakni, bertambahnya penduduk usia kerja produktif. Karena itu, pengembangan SDM dan pembangunan mental manusia yang unggul adalah kunci. ’’(Bonus demografi) bisa menaikkan produksi dan lain sebagainya,’’ tuturnya.

Momentum itu, kata Mega, tidak boleh dilewatkan. Sebab, Indonesia yang saat ini masih negara berkembang bisa melompat jadi negara maju. Dengan demikian, bisa sejajar dengan India, Tiongkok, dan Amerika Serikat. ’’Insya Allah, kalau benar begitu kejadiannya, kita menjadi nomor empat,’’ ungkap Mega.

Sementara itu, Presiden Jokowi menyampaikan tantangan bangsa ke depan. ’’Kesulitan-kesulitan global sudah sering saya sampaikan. Baik yang berkaitan dengan krisis pangan, krisis energi, krisis keuangan, maupun perang,’’ katanya.

Baca Juga :  Golkar Tetap Rasional Untuk Target Perolehan Kursi Legislatif

Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan, tantangan ke depan harus diketahui bersama agar PDIP dapat menyusun antisipasi terhadap krisis global. PDIP bisa mendesain rencana besar kalau diberi kesempatan untuk mengelola negara ini.

’’Ada kesempatan besar dalam membawa negara ini masuk sebagai negara maju dalam 13 tahun ke depan. Tentu akan lebih baik kalau perencanaan besarnya disiapkan mulai sekarang dalam rakernas PDIP ini,’’ terangnya.

  Rakernas III PDIP kali ini mengangkat tema Fakir Miskin dan Anak Telantar Dipelihara oleh Negara. Dalam pembukaan rakernas kemarin, Mega dan Jokowi menyampaikan pidato secara tertutup. Hadir dalam acara itu para pengurus DPP, DPD, anggota Fraksi PDIP DPR RI, dan sejumlah kepala daerah dari PDIP. (lum/c18/hud)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya