Saturday, March 30, 2024
25.7 C
Jayapura

Tidak Selesaikan Masalah, L2PT Akan Tutup USTJ

Suasanapertemuan antara mahasiswa USTJ dan Yayasan Bhineka Tunggal Ika guna menjawab tuntutan mahasiswa, Kamis, (30/5) ( foto : Noel/Cepos)

JAYAPURA – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi  (L2PT) Wilayah XIV Papua dan Papua Barat menegaskan jika Yeyasan Bhineka Tungal Ika (YBTI) dan pihak Kampus Universitas Sains Teknik Jayapura (USTJ) tidak mampu menyelesaikan sejumlah persoal pihaknya akan memberikan peringatan tegas hingga pada penutupan Kampus.

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi  (L2PT) Wilayah XIV Papua dan Papua Barat DR. Suriel S. Mofu, SPd, Med, M.Phil dalam open talk  jilid dua antara mahasiswa USTJ, YBTI, Manajemen kampus USTJ yang dilaksanakan di Audotorium USTJ pada Selasa, (18/5). pihak L2PT meninta dengan tegas agar persoalan di kampus tersebut dapat diselesaikan.

Surial S. Mofu mengatakan bahwa dengan melihat sejumlah informasi terkait persoalan USTJ di berbagai media maka dirinya hadir untuk mendengarkan dari pimpinan Yayasan bahwa masalah di perguruan tinggi ini telah diselesaikan dengan  internal.

“Nanti akan menjadi dokumen tertulis yang ditandatangani oleh sejumlah pihak yang diserahkan kepada kami dari hasil pertemuan ini, kami sebagai lembaga pendidikan tinggi di wilayah Papua dan Papua Barat dan ini menjadi cerminan sehingga ketika saya ditanya oleh berbagai pihak terkait kondisi kampus USTJ maka saya akan memberikan jaminan itu bahwa kondisi di kampus USTJ konduaif dan kegiatan akademik akan tetap berjalan sehingga hal-hal yang terkait urusan internal di kampus diselesaikan dengan cara yang baik dan bermartabat dan dapat menjaga kewibawaan dari lembaga pendidikan ini,” katanya

Baca Juga :  Bima Arya: Pentingnya Kolaborasi Bangun Indonesia Timur

Terkait masalah ini Ia meminta agar ada kerjasama dan persamaan persepsi antara kampus, mahasiswa, yayasan dan segenap civitas akademika sehingga persoalan dapat diselesaikan.

“USTJ harus bisa membuktikan bahwa  kampus ini bisa menyelesaikan permasalahannya, jika kampus ini bermasalah pihaknya akan memberikan peringatan tertulis yang merupakan sanksi dari L2PT Dikti, jika tidak diselesaikan akan ada sangsi berikut dan jika tidak ada lagi mahasiswa tidak diselesaikan juga, saya sendiri yang akan tutup dengan mengirim tim khusus mengambil bukti dan menyurati ke pusat untuk di tutup,”Katanya usai menjelaskan pandangan umum terkait persoalan kampus itu.

Sementara itu, Presiden Mahasiswa USTJ, Alex Gobai mengemukakan bahwa rapat open talk  jilid dua dalam menjawab 9 tuntutan mahasiswa itu,  Ia mengaku secara keseluruhan belum puas sehingga pihaknya meminta harus ada surat perjanjian yang ditandatangani oleh ketua yayasan, rektor USTJ dan mahasiswa.

Baca Juga :  Tangani Masalah Covid-19 Pemprov Diminta Bantu Pemkot

“Dari  pertemuan itu ketua yayasan mengatakan bahwa dia telah berkomitmen untuk menyelesaikan untuk 8 permintaan tetapi untuk yang satunya terkait SPP yang mengaku tidak akan diturunkan, karena menurutnya untuk USTJ sudah sangat murah, jadi SPP kita berjumlah Rp.2,7 juta,”katanya

Sementara itu dia mengungkapkan bahwa pembicaraan ini akan berlanjut hingga usai lebaran dimana mahasiswa bersama pihak yayasan dan kampus akan rapat bersama.

“Selesai lebaran jadi kita akan tunggu mereka, jika masalah ini tidak selesai kita akan tetap palang kampus, ada juga beberapa dosen yang mengancam kami yang membuat aksi untuk menjatuhkan nilai kami, maka saya sampaikan stop sudah ini masalah hak dosen juga kami bicara dalam aksi ini jadi jangan dosen buat gerakan tambahan ini murni aspirasi mahasiswa,” katanya. (oel/gin).

Suasanapertemuan antara mahasiswa USTJ dan Yayasan Bhineka Tunggal Ika guna menjawab tuntutan mahasiswa, Kamis, (30/5) ( foto : Noel/Cepos)

JAYAPURA – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi  (L2PT) Wilayah XIV Papua dan Papua Barat menegaskan jika Yeyasan Bhineka Tungal Ika (YBTI) dan pihak Kampus Universitas Sains Teknik Jayapura (USTJ) tidak mampu menyelesaikan sejumlah persoal pihaknya akan memberikan peringatan tegas hingga pada penutupan Kampus.

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi  (L2PT) Wilayah XIV Papua dan Papua Barat DR. Suriel S. Mofu, SPd, Med, M.Phil dalam open talk  jilid dua antara mahasiswa USTJ, YBTI, Manajemen kampus USTJ yang dilaksanakan di Audotorium USTJ pada Selasa, (18/5). pihak L2PT meninta dengan tegas agar persoalan di kampus tersebut dapat diselesaikan.

Surial S. Mofu mengatakan bahwa dengan melihat sejumlah informasi terkait persoalan USTJ di berbagai media maka dirinya hadir untuk mendengarkan dari pimpinan Yayasan bahwa masalah di perguruan tinggi ini telah diselesaikan dengan  internal.

“Nanti akan menjadi dokumen tertulis yang ditandatangani oleh sejumlah pihak yang diserahkan kepada kami dari hasil pertemuan ini, kami sebagai lembaga pendidikan tinggi di wilayah Papua dan Papua Barat dan ini menjadi cerminan sehingga ketika saya ditanya oleh berbagai pihak terkait kondisi kampus USTJ maka saya akan memberikan jaminan itu bahwa kondisi di kampus USTJ konduaif dan kegiatan akademik akan tetap berjalan sehingga hal-hal yang terkait urusan internal di kampus diselesaikan dengan cara yang baik dan bermartabat dan dapat menjaga kewibawaan dari lembaga pendidikan ini,” katanya

Baca Juga :  Berhasil Menangkap  2  KKB yang Selundupkan Senpi dari PNG

Terkait masalah ini Ia meminta agar ada kerjasama dan persamaan persepsi antara kampus, mahasiswa, yayasan dan segenap civitas akademika sehingga persoalan dapat diselesaikan.

“USTJ harus bisa membuktikan bahwa  kampus ini bisa menyelesaikan permasalahannya, jika kampus ini bermasalah pihaknya akan memberikan peringatan tertulis yang merupakan sanksi dari L2PT Dikti, jika tidak diselesaikan akan ada sangsi berikut dan jika tidak ada lagi mahasiswa tidak diselesaikan juga, saya sendiri yang akan tutup dengan mengirim tim khusus mengambil bukti dan menyurati ke pusat untuk di tutup,”Katanya usai menjelaskan pandangan umum terkait persoalan kampus itu.

Sementara itu, Presiden Mahasiswa USTJ, Alex Gobai mengemukakan bahwa rapat open talk  jilid dua dalam menjawab 9 tuntutan mahasiswa itu,  Ia mengaku secara keseluruhan belum puas sehingga pihaknya meminta harus ada surat perjanjian yang ditandatangani oleh ketua yayasan, rektor USTJ dan mahasiswa.

Baca Juga :  Peringati Otsus, Papua Libur Fakultatif 

“Dari  pertemuan itu ketua yayasan mengatakan bahwa dia telah berkomitmen untuk menyelesaikan untuk 8 permintaan tetapi untuk yang satunya terkait SPP yang mengaku tidak akan diturunkan, karena menurutnya untuk USTJ sudah sangat murah, jadi SPP kita berjumlah Rp.2,7 juta,”katanya

Sementara itu dia mengungkapkan bahwa pembicaraan ini akan berlanjut hingga usai lebaran dimana mahasiswa bersama pihak yayasan dan kampus akan rapat bersama.

“Selesai lebaran jadi kita akan tunggu mereka, jika masalah ini tidak selesai kita akan tetap palang kampus, ada juga beberapa dosen yang mengancam kami yang membuat aksi untuk menjatuhkan nilai kami, maka saya sampaikan stop sudah ini masalah hak dosen juga kami bicara dalam aksi ini jadi jangan dosen buat gerakan tambahan ini murni aspirasi mahasiswa,” katanya. (oel/gin).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya