Thursday, April 25, 2024
33.7 C
Jayapura

Guru SMA/SMK Anjam Kembali Turun Kejalan

Edison P. Takayeitouw S.Pd ( FOTO : Takim/Cepos)

Bila Pemprov Tidak Berikan ULP dan TPP

JAYAPURA – Dimana beberapa waktu lalu Ratusan guru SMA/SMK se Kota Jayapura menggelar aksi demo damai di halaman Kantor Gubernur Papua untuk mempertanyakan dan menuntut pembayaran Uang Lauk Pauk (ULP) serta Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) dam tunjangan sertifikaasi dan non sertifikasi tahun 2018.

Mengenai itu salah satu kordinator aliansi guru SMA/SMK, Edison P. Takayeitouw S.Pd mengakui bahwa saat ini pihaknya juga masih menunggu kepastian atau tindak lanjut dari pemerintah Provinsi Papua setelah dinyatakan bertangung jawab atas pembayaran ULP dan TPP dari para guru tahun angaran 2018.

“Sampai saat ini kami masih menungu kejelasan, dimana kesepakatan terakhir yang menyatakan Pemprov yang membayar, untuk itu kami berharap bulan ini bisa di bayar,” kata Edison ke Cenderawasih Pos saat ditemui di SMA N 1 Jayapura, pada Jumaat (29/03).

Baca Juga :  Pemerkosa dan Pembunuhan di Kilo 9 Masih Misteri

Edison mengakui,  setelah menenumukan kejelasan atas penagungjawab pembayaran ULP dan TPP dari para guru tersebut, Provinsi Papua menghimbau kepada para guru untuk tidak lagi melakukan kasi-aksi yang nantinya akan mengorbankan para siswa-sisiwi, namun lakukan kewajiban sebagai guru dan memberikan pelayanan kepada anak sekolah dengan baik.

“Setelah pemerintah mengatakan seperti itu kami juga sadar, namun pemerintah tidak boleh anggap sepele terkait ULP dan TPP yang sampai saat ini belum dibayar, karena kami juga butuh uang untuk biaya hidup meskipun kami sadar bahwa tugas kami sebagai guru untuk mendidik anak sekolah,”tegasnya.

Dimana pada tahun sebelumnya pembayaran ULP dan TPP tersebut dilakukan tiap tiga bulan sekali dan diharapkan akhir bulan Maret ini pemerintah sudah bisa membayar ULP dan TPP tahun angaran 2018  tersebut.

Baca Juga :  Diversi Tak Berhasil, Kasus Penganiayaan Anak di Bawah Umur Tahap I

“Jika tidak ada kejelasan juga, maka kami akan kembali turun ke jalan, karena sampai saat ini belum ada respon positif dari pemerintah dan kami tidak akan tingal diam,”tutupnya.(kim/gin). 

Edison P. Takayeitouw S.Pd ( FOTO : Takim/Cepos)

Bila Pemprov Tidak Berikan ULP dan TPP

JAYAPURA – Dimana beberapa waktu lalu Ratusan guru SMA/SMK se Kota Jayapura menggelar aksi demo damai di halaman Kantor Gubernur Papua untuk mempertanyakan dan menuntut pembayaran Uang Lauk Pauk (ULP) serta Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) dam tunjangan sertifikaasi dan non sertifikasi tahun 2018.

Mengenai itu salah satu kordinator aliansi guru SMA/SMK, Edison P. Takayeitouw S.Pd mengakui bahwa saat ini pihaknya juga masih menunggu kepastian atau tindak lanjut dari pemerintah Provinsi Papua setelah dinyatakan bertangung jawab atas pembayaran ULP dan TPP dari para guru tahun angaran 2018.

“Sampai saat ini kami masih menungu kejelasan, dimana kesepakatan terakhir yang menyatakan Pemprov yang membayar, untuk itu kami berharap bulan ini bisa di bayar,” kata Edison ke Cenderawasih Pos saat ditemui di SMA N 1 Jayapura, pada Jumaat (29/03).

Baca Juga :  Jalur Ring Road Hamadi-Holtekamp Bukan Tempat Sampah

Edison mengakui,  setelah menenumukan kejelasan atas penagungjawab pembayaran ULP dan TPP dari para guru tersebut, Provinsi Papua menghimbau kepada para guru untuk tidak lagi melakukan kasi-aksi yang nantinya akan mengorbankan para siswa-sisiwi, namun lakukan kewajiban sebagai guru dan memberikan pelayanan kepada anak sekolah dengan baik.

“Setelah pemerintah mengatakan seperti itu kami juga sadar, namun pemerintah tidak boleh anggap sepele terkait ULP dan TPP yang sampai saat ini belum dibayar, karena kami juga butuh uang untuk biaya hidup meskipun kami sadar bahwa tugas kami sebagai guru untuk mendidik anak sekolah,”tegasnya.

Dimana pada tahun sebelumnya pembayaran ULP dan TPP tersebut dilakukan tiap tiga bulan sekali dan diharapkan akhir bulan Maret ini pemerintah sudah bisa membayar ULP dan TPP tahun angaran 2018  tersebut.

Baca Juga :  Rayakan Natal Dalam Suasana Damai!

“Jika tidak ada kejelasan juga, maka kami akan kembali turun ke jalan, karena sampai saat ini belum ada respon positif dari pemerintah dan kami tidak akan tingal diam,”tutupnya.(kim/gin). 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya