JAYAPURA – Universitas Yapis Papua atau Uniyap, launching tiga program studi magister program studi pascasarjana, yakni Program Magister Rekayasa Teknik Sipil (M.T), Program Magister Akuntasi (M.Ak) dan Program Magister Kebijakan Publik (M.KP).
Ketua Umum Yapis Pusat di Tanah Papua, Muhammad Musa’ad, menyampaikan dengan dilaunchingnya tiga program studi magister program studi pascasarjana merupakan suatu pencapaian yang luar biasa.
“Dengan dilaunchingnya tiga program studi magister program studi pascasarjana, itu artinya Uniyap menempati kedua di wilayah Papua sesudah Uncen dengan program studi S2 yang banyak,” ucap Musa’ad usai kegiatan silaturahmi dan launching tiga program studi di Kampus Uniyap, Sabtu (27/1).
Ia pun berharap Rektor Uniyap dan teman teman lainnya gencar membangun relasi dengan berbagai perguruan tinggi, juga membangun komunikasi yang semakin intens dengan pemerintah setempat terlebih saat ini ada 6 provinsi di tanah Papua.
“Membangun Papua dengan 6 provinsi butuh sumber daya manusia (SDM) yang handal, punya kapabilitas. Bagian ini harus dikomunikasikan dengan Pemda,” ujarnya.
JAYAPURA – Universitas Yapis Papua atau Uniyap, launching tiga program studi magister program studi pascasarjana, yakni Program Magister Rekayasa Teknik Sipil (M.T), Program Magister Akuntasi (M.Ak) dan Program Magister Kebijakan Publik (M.KP).
Ketua Umum Yapis Pusat di Tanah Papua, Muhammad Musa’ad, menyampaikan dengan dilaunchingnya tiga program studi magister program studi pascasarjana merupakan suatu pencapaian yang luar biasa.
“Dengan dilaunchingnya tiga program studi magister program studi pascasarjana, itu artinya Uniyap menempati kedua di wilayah Papua sesudah Uncen dengan program studi S2 yang banyak,” ucap Musa’ad usai kegiatan silaturahmi dan launching tiga program studi di Kampus Uniyap, Sabtu (27/1).
Ia pun berharap Rektor Uniyap dan teman teman lainnya gencar membangun relasi dengan berbagai perguruan tinggi, juga membangun komunikasi yang semakin intens dengan pemerintah setempat terlebih saat ini ada 6 provinsi di tanah Papua.
“Membangun Papua dengan 6 provinsi butuh sumber daya manusia (SDM) yang handal, punya kapabilitas. Bagian ini harus dikomunikasikan dengan Pemda,” ujarnya.
