Selain menjamin aspek halal, Haikal menekankan manfaat luas program MBG. Menurutnya, program tersebut bukan hanya menyasar anak-anak sekolah, tetapi juga menyejahterakan petani, nelayan, dan peternak lokal.
“Berapa banyak petani yang sudah termakmurkan, nelayan yang ikannya kita beli, telur-telur kita borong semua. Program ini untuk menghilangkan stunting dan membuat bangsa Indonesia berkelas di dunia internasional,” katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana turut meluruskan isu tersebut. Menurut dia, sebagian besar ompreng MBG diproduksi dalam negeri dengan bahan berbasis minyak nabati, sementara yang diimpor sudah dikoordinasikan bersama BPJPH untuk mendapatkan sertifikat halal.
“Artinya dari tumbuhan, dan kami akan fokuskan food tray ini berbasis industri dalam negeri. Untuk yang impor, kami sudah koordinasi dengan BPJPH agar food tray yang diimpor sudah distempel halal,” kata Dadan.
Ia menjelaskan, minyak yang disebut dalam isu tersebut bukanlah bahan dasar ompreng, melainkan hanya digunakan dalam proses pencetakan agar logam tidak mudah panas dan rusak, kemudian dibersihkan hingga steril.
Dengan klarifikasi ini, pemerintah menegaskan program MBG tetap aman, halal, dan terus berjalan demi masa depan generasi emas Indonesia. (fia/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos