JAYAPURA-Penjabat Wali Kota Jayapura Dr Frans Pekey, M.Si., mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kota Jayapura untuk tetap menjaga harmonisasi kehidupan bersama antar umat beragama. Jangan ada yang mau dipecah belah, akibat adu domba atau korban provokasi. Terlebih dalam menggunakan media sosial, harus bijak dan santun. Jangan asal share apa saja yang diterima tanpa cek dan ricek, sehingga tidak mudah termakan berita bohong atau hoax.
“Persatuan dan kesatuan harus selalu kita jaga bersama, kita harus saling hidup harmonis sesama umat manusia. Kota Jayapura adalah miniaturnya Indonesia, yang tinggal dari berbagai macam suku, agama, budaya dengan karakter berbeda-beda, tapi kita harus bisa saling menghargai jangan menganggap diri paling eksklusif,”pintanya, Jumat (23/9)lalu.
Diakui, terkait insiden yang terjadi di Koya Timur, di jalan baru Pasar Youtefa Abepura harus bisa dijadikan pembelajaran bersama, bahwa dalam bermedia sosial harus bijak dan sopan, jangan mudah terprovokasi sehingga dampaknya juga bisa luar biasa, apalagi di tengah kondisi seperti ini.
Frans mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Jayapura untuk bergandengan tangan, bersatu menciptakan kedamaian kerukunan dan harmonisasi di Tanah Papua. Dengan hidup harmonis, maka dalam menjalankan aktivitas sehari hari tentu lebih nyaman, dampak perekonomian juga semakin baik dan ini akan meningkatkan pembangunan di Kota Jayapura.
Dijelaskan, Pemerintah Kota Jayapura telah memperoleh penghargaan Harmony Award Tahun 2020 dari Kementerian Agama RI. Kota Jayapura yang dulunya dipimpin Benhur Tomi Mano dianggap mampu mewujudkan kerukunan dan kedamaian di tengah-tengah masyarakat yang heterogen di Kota Jayapura. Karena itu, prestasi ini juga harus terus dipertahankan.(dil/tri)