Cakupan Vaksin Polio Masih Rendah

JAYAPURA  Pj Gubernur Papua, M Ridwan Rumasukun menyebut seluruh tanah Papua sedang melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) untuk memutus mata rantai penularan polio.

  “Semua anak usia 0 hingga 7 tahun harus segera mendapatkan empat tetes manis polio sesuai jadwal,” ucap Ridwan Rumasukun pada acara lokakarya advokasi kebijakan sanitasi penting atasi stunting, di Kota Jayapura.

  Hanya saja kata Ridwan, cakupan imunisasi masih sangat rendah. “Seharusnya, dalam dua pekan sejak 27 Mei 2024, kita sudah mencapai target putaran pertama 95% dan lanjut ke putaran berikutnya. Tapi, hingga kini hampir satu bulan berlalu, kita belum mencapainya,” kata Ridwan.

  Ia pun mengimbau masyarakat untuk mendukung program ini dengan membawa anak-anak ke pos imunisasi terdekat sesegera mungkin.

  “Ingat, imunisasi saja tidak cukup polio menular melalui makanan yang tercemar kuman polio dari kotoran manusia. Jika perilaku buang air besar sembarangan tidak dihentikan, resiko penularan akan terus ada,” ujarnya.

  Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr.Aaron Rumainum, mengatakan cakupan vaksinasi Polio saat ini yang paling tinggi adalah Kabupaten Biak Numfor mencapai 90 persen, disusul Sarmi 74,4 persen, Keerom 62,5 persen, Supiori 56,3 persen, Kabupaten Jayapura 49,7 persen.

  Lalu Kabupaten Kepulauan Yapen 47, 3 persen, Waropen 38,6 persen, Kota Jayapura 34,2 persen dan  paling terakhir adalah Kabupaten Mamberamo Raya  23,5 persen. “Cakupan vaksinasi daerah lain bisa naik jika cakupan dari Kota Jayapura dan Kabupaten mengalami kenaikan. Sebab, dua daerah ini menyumbang 90 persen sasaran,” ucap dr Aaron kepada Cenderawasih Pos.

  Lanjut dr Aaron, untuk Kota Jayapura sasaran paling banyak adalah 66 ribu. sedangkan Kabupaten Jayapura sebanyak 34 ribu. Padahal, sasaran Provinsi Papua sebanyak 88 ribu.

  “Jadi kondisi Papua tergantung capaian vaksinasi polio dari Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, sebab dua daerah ini yang paling banyak untuk cakupan vaksinasi polio,” terangnya.

   Agar cakupan vaksinasi polio bisa tercapai, dr Aaron meminta bantuan semua pihak termasuk dukungan dari penjabat maupun kepala daerah definitif untuk membantu pelaksanaannya dengan menyediakan anggaran.

  “Jika mengharapkan dinas kesehatan atau Puskesmas bekerja sendiri itu agak susah, harus lintas sektor. Bahkan, Dinkes Papua sudah pernah turun lapangan 1 kali untuk melakukan vaksinasi polio,” pungkasnya. (fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA  Pj Gubernur Papua, M Ridwan Rumasukun menyebut seluruh tanah Papua sedang melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) untuk memutus mata rantai penularan polio.

  “Semua anak usia 0 hingga 7 tahun harus segera mendapatkan empat tetes manis polio sesuai jadwal,” ucap Ridwan Rumasukun pada acara lokakarya advokasi kebijakan sanitasi penting atasi stunting, di Kota Jayapura.

  Hanya saja kata Ridwan, cakupan imunisasi masih sangat rendah. “Seharusnya, dalam dua pekan sejak 27 Mei 2024, kita sudah mencapai target putaran pertama 95% dan lanjut ke putaran berikutnya. Tapi, hingga kini hampir satu bulan berlalu, kita belum mencapainya,” kata Ridwan.

  Ia pun mengimbau masyarakat untuk mendukung program ini dengan membawa anak-anak ke pos imunisasi terdekat sesegera mungkin.

  “Ingat, imunisasi saja tidak cukup polio menular melalui makanan yang tercemar kuman polio dari kotoran manusia. Jika perilaku buang air besar sembarangan tidak dihentikan, resiko penularan akan terus ada,” ujarnya.

  Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr.Aaron Rumainum, mengatakan cakupan vaksinasi Polio saat ini yang paling tinggi adalah Kabupaten Biak Numfor mencapai 90 persen, disusul Sarmi 74,4 persen, Keerom 62,5 persen, Supiori 56,3 persen, Kabupaten Jayapura 49,7 persen.

  Lalu Kabupaten Kepulauan Yapen 47, 3 persen, Waropen 38,6 persen, Kota Jayapura 34,2 persen dan  paling terakhir adalah Kabupaten Mamberamo Raya  23,5 persen. “Cakupan vaksinasi daerah lain bisa naik jika cakupan dari Kota Jayapura dan Kabupaten mengalami kenaikan. Sebab, dua daerah ini menyumbang 90 persen sasaran,” ucap dr Aaron kepada Cenderawasih Pos.

  Lanjut dr Aaron, untuk Kota Jayapura sasaran paling banyak adalah 66 ribu. sedangkan Kabupaten Jayapura sebanyak 34 ribu. Padahal, sasaran Provinsi Papua sebanyak 88 ribu.

  “Jadi kondisi Papua tergantung capaian vaksinasi polio dari Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, sebab dua daerah ini yang paling banyak untuk cakupan vaksinasi polio,” terangnya.

   Agar cakupan vaksinasi polio bisa tercapai, dr Aaron meminta bantuan semua pihak termasuk dukungan dari penjabat maupun kepala daerah definitif untuk membantu pelaksanaannya dengan menyediakan anggaran.

  “Jika mengharapkan dinas kesehatan atau Puskesmas bekerja sendiri itu agak susah, harus lintas sektor. Bahkan, Dinkes Papua sudah pernah turun lapangan 1 kali untuk melakukan vaksinasi polio,” pungkasnya. (fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya