Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Silahkan Dukung, Tapi Jangan Memaki

JAYAPURA – Semarak Piala Dunia untuk tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Dengan kemajuan informasi dan teknologi berbagai dukungan tidak hanya dilakukan dengan melakukan konvoi kendaraan roda dua dan roda empat dengan membawa Bendera negara dukungan mereka masing-masing, tetapi juga ramai di media sosial dengan berbagai komentar dan kreativitas para netizen.

  Player online hingga komentar dari setiap pendukung negara masing-masing saling menunjukkan timnya dengan kreativitas baik lewat media sosial Facebook, Tik Tok WhatsApp, Twitter dan Instagram.

  Berbagai dukungan dan tanggapan pun muncul dengan nada dukungan yang baik, tetapi juga ada yang kurang baik dengan cacian sesama pendukung. Hal ini tentu terlihat kurang bijak ketika menggunakan media sosial.

Baca Juga :  Penyerapan Fisik Mencapai 94, 54 % Persen Penyerapan Keuangan 60, 12 %

  “Soal dukungan masing-masing orang kepada negara itu silakan saja tetapi jangan saling memaki atau menjatuhkan seseorang dengan pembicaraan yang saling memaki atau mengeluarkan kata kotor menurut saya ini tidak elok,” kata salah satu penguna media sosial Istagram kaki.telajanggg,  Kemal Burumi kepada Cenderawasih Pos, Kamis (24/11).

  Kemal yang memiliki tim kebanggaan Jerman tersebut mengatakan saat pertandingan Jerman melawan Jepang dan si pertandingan sangat tinggi dan setelah Jepang menang, banyak perkataan yang seharusnya tidak dikeluarkan di media sosial.  Hal ini menurutnya kurang baik untuk penggunaan media sosial karena menurutnya yang akan membaca media sosial tidak hanya orang yang seumuran tetapi juga ada anak-anak dan juga remaja yang harusnya diberikan teladan yang baik kepada mereka.

Baca Juga :  Tak Setuju Jika Judi Tak Merugikan Banyak Orang

   Sementara Itu, Roland Tabuni juga mengakui bahwa sampai dengan saat ini ada banyak pendukung negara yang menggunakan bahasa yang tidak sopan, bahkan berbicara soal agama maupun ras hal ini menurutnya tidak harus dilakukan oleh pengguna media sosial.

  “Kita harus saling menghargai dengan memberikan komentar yang positif kepada tim yang kita dukung,” katanya. (oel/tri)

JAYAPURA – Semarak Piala Dunia untuk tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Dengan kemajuan informasi dan teknologi berbagai dukungan tidak hanya dilakukan dengan melakukan konvoi kendaraan roda dua dan roda empat dengan membawa Bendera negara dukungan mereka masing-masing, tetapi juga ramai di media sosial dengan berbagai komentar dan kreativitas para netizen.

  Player online hingga komentar dari setiap pendukung negara masing-masing saling menunjukkan timnya dengan kreativitas baik lewat media sosial Facebook, Tik Tok WhatsApp, Twitter dan Instagram.

  Berbagai dukungan dan tanggapan pun muncul dengan nada dukungan yang baik, tetapi juga ada yang kurang baik dengan cacian sesama pendukung. Hal ini tentu terlihat kurang bijak ketika menggunakan media sosial.

Baca Juga :  Penyerapan Fisik Mencapai 94, 54 % Persen Penyerapan Keuangan 60, 12 %

  “Soal dukungan masing-masing orang kepada negara itu silakan saja tetapi jangan saling memaki atau menjatuhkan seseorang dengan pembicaraan yang saling memaki atau mengeluarkan kata kotor menurut saya ini tidak elok,” kata salah satu penguna media sosial Istagram kaki.telajanggg,  Kemal Burumi kepada Cenderawasih Pos, Kamis (24/11).

  Kemal yang memiliki tim kebanggaan Jerman tersebut mengatakan saat pertandingan Jerman melawan Jepang dan si pertandingan sangat tinggi dan setelah Jepang menang, banyak perkataan yang seharusnya tidak dikeluarkan di media sosial.  Hal ini menurutnya kurang baik untuk penggunaan media sosial karena menurutnya yang akan membaca media sosial tidak hanya orang yang seumuran tetapi juga ada anak-anak dan juga remaja yang harusnya diberikan teladan yang baik kepada mereka.

Baca Juga :  Jaga Silahturahmi, BTM Ajak Warga Jalan Sehat

   Sementara Itu, Roland Tabuni juga mengakui bahwa sampai dengan saat ini ada banyak pendukung negara yang menggunakan bahasa yang tidak sopan, bahkan berbicara soal agama maupun ras hal ini menurutnya tidak harus dilakukan oleh pengguna media sosial.

  “Kita harus saling menghargai dengan memberikan komentar yang positif kepada tim yang kita dukung,” katanya. (oel/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya