JAYAPURA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah V Jayapura memprediksi potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Papua selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Peringatan ini dikeluarkan seiring dengan puncak musim hujan yang diperkirakan meningkatkan risiko cuaca buruk di berbagai wilayah di Papua.
Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik, BMKG Wilayah V Jayapura Ezri Ronsumbre, mengatakan bahwa pada periode Nataru 2025/2026, potensi cuaca ekstrem diperkirakan terjadi secara luas, mencakup wilayah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, Mamberamo Raya, Supiori, Biak Numfor, Kepulauan Yapen, dan Waropen.
“Berdasarkan hasil monitoring musim hujan, wilayah Provinsi Papua secara umum telah berada pada fase aktif musim hujan. Beberapa wilayah Zona Musim, khususnya Kabupaten Jayapura dan bagian selatan Kabupaten Keerom, telah memasuki periode musim penghujan,” kata Ezri kepada Cenderawasih Pos, Senin (22/12).
Selain itu, aktivitas gelombang atmosfer, seperti gelombang Low dan gelombang Rossby, masih terpantau aktif di sekitar wilayah Papua. Serta keberadaan belokan angin di wilayah Papua turut mendukung proses pengangkatan massa udara, sehingga memperkuat pembentukan awan konvektif.
Secara detail BMKG menjelaskan prospek cuaca di provinsi Papua selama periode 22-31 Desember 2025 sebagai berikut Pada 24 – 25 Desember 2025 (Periode Hari Raya Natal), Cuaca berawan hingga hujan ringan, dengan potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, Mamberamo Raya, Supiori, Biak Numfor, Kepulauan Yapen, dan Waropen.