Dosen Uncen itu mengatakan bahwa penyelenggaraan acara Kampung Desember itu dilakukan di waktu yang sangat tidak pas karena sebagian besar orang masih sibuk dengan persiapan Natal dan menyambut tahun baru 2025.
Namun, dosen sejarah turut memberikan apresiasi ide dari para penyelenggara terhadap persiapan acara tersebut dengan konsep kampung. Dia mengatakan jika acara tersebut dipublikasikan dari awal atau jauh-jauh hari makan mungkin kondisinya tidak seperti ini. Karena itu dia berharap kepada pihak penyelenggara agar kedepannya lebih baik lagi.
Sementara itu di tempat yang sama Muhammad Chalid Naano, Manager Imbi creatif spaces mengatakan digelarnya acara Kampung Desember tersebut dengan tujuan untuk mengaktifasi taman Imbi di bulan Desember di momen Natal dan tahun Baru.
Dijelaskannya, acara ini melibatkan setidaknya 20 UMKM, namun karena di saat yang sama di Kota Jayapura banyak acara yang harus melibatkan UMKM sehingga harus terbagi, karena itu juga pelaku UMKM di Kampung Desember tampak sepi.
Ia menduga kemungkinan besar acara itu akan ramai pada Senin (23/12) karena beberapa kegiatan yang melibatkan pelaku UMKM di Kota Jayapura akan berakhir pada Sabtu dan Minggu.
Dijelaskannya adapun konsep dari digelarnya acara Kampung Desember tersebut yakni memfungsikan ruangan publik menjadi ruangan kreatif. “Bagaimana kita bisa memfungsikan ruangan publik yang mangkrak, ruangan publik yang tidak teruskan, tidak dirawat ataupun yang disalahgunakan menjadi ruangan kreatif,” jelas Naano kepada Cenderawasih Pos di Taman Imbi, Sabtu (21/12) malam.
Diketahui festival kampung Desember tersebut diinisiasi oleh beberapa komunitas yang ada serta Dinas pariwisata Kota Jayapura, kegiatan dimulai pada Sabtu (21/12) hingga Minggu (5/01/2025) mendatang.
Ada pun pameran dalam festival tersebut diantaranya ada kuliner, hasil karya seni, musik ada dialog kebudayaan. (kar/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos