Sunday, November 24, 2024
33.7 C
Jayapura

Boarding School Solusinya ?

Potret Pendidikan di Kawasan Teluk Ampimoi Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua

                                                     Oleh : Hery  H. Ayomi, S.Pd

Teluk Ampimoi merupakan salah satu distrik dari 16 distrik yang ada di Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua,yang terdiri dari 11 kampung,yakni Kampung Ampimoi,  Arareni, Ayari, Bareraipi, Karoaipi, Randawaya, Siromi, Tarei, Wabuayar, Waita, dan Warironi. Dengan jumlah penduduk sekitar4.086 Jiwa.

Distrik ini berada disebuah teluk nan indah dan mempesona yang dinamakan Teluk Ampimoi,nama teluk ampimoi diberikan oleh masyarakat Randawaya (panggilan umum untuk masyarakat yang menghuni 11 kampung di Distrik Teluk Ampimoi), dengan arti AMPI artinya makan dan MOI(memoi) artinya kenyang,Kata ini mengandung dua pengertian:

1. AMPIMOI artinya makan kenyang atau tidak sulit mencari makan.

2. AMPIMOI artinya tempat yang indah,makmur dan penuh berkat karena alam  menyediakan.

Mata pencaharian masyarakat yang berada dikawasan teluk ini rata- rata adalah Petani dan Nelayan. Jangkauan masyarakat dari setiap kampung ke Ibu Kota Distrik cukuplah jauh karena dipisahkan oleh Laut,gunung bahkan pesisir Pantai, sehingga untuk melanjutkan studi bagi putra- putri mereka ke jenjang SMA sangatlah jauh dan melelahkan.

Apa talagi ketika berangkat kesekolah maupun pulang sekolah mereka harus bersusah paya bertarung dengan cuaca panas, hujan,angin dan takalah menarik mereka harus melewati gelombang teluk yang unik untuk meraih cita – cita mereka di masa mendatang.

Ketika pagi hari sekitar Pukul 06.00 pagi mereka harus mengayuh perahu  menuju sekolah melewati sinar matahari pagi dikawasan teluk dan akhirnya mereka tiba disekolah dengan memandang jam dinding sekolah yang menunjukan pukul 08.00 pagi dengan bermodalkan keringat dan Uapan air Garam yang menyengat wajah mereka, namun tetap mereka tersenyum bahagia mengikuti pelajaran dari Gurunya yang sangat menghargai jeri paya mereka, Setelah mengikuti pembelajaran sampai selesai mereka harus pulang kembali mengayuh perahu dan bertarung dengan Ganasnya matahari siang dan uapan air garam yang membakar kulit dan kadang melewati angin,gelombang bahkan hujan dan akhirnya mereka tiba di rumah mereka masing- masing sekitar jam 16.00 dan keesokan harinya mereka harus kembali melakukan hal ini selama mengenyam pendidikan baik di SD maupun SMP.

Baca Juga :  Dinas Pariwisata Siapkan Festival Kampung Nelayan 

Apakah hal ini terus dibiarkan seperti ini ? dan Apakah Solusinya? Sungguh ironis dan unik cerita perjuangan menempuh pendidikan ala anak negeri Randawaya di Kawasan Teluk Ampimoi(KATELMOI), Ibarat kata “Meniti Hari Menuai Asa”.

Kepopuleran SMA Boarding school(Sekolah Berpola Asrama) merupakan sekolah dimana para muridnya tidak pulang-pergi, melainkan ‘menginap’ di asrama selama masa pendidikan. Salah satu alasannya adalah faktor biaya yang kerap menjadi pertimbangan penting,letak geografis dan mengurangi angka putus sekolah.

Budiono,(2008) Dalam Hasil Kajianya Mengatakan Bahwa  Pendidikan Berpola Asrama memberi manfaat sebagai bentuk proses inisiasi(akulturasi) yang sangat efektif. Pelajar yang berasal dari Masyarakat tradisional dipisahkan dari sistim tradisionalnya dan diantarkan kedalam sistim nilai modern yang menghargai waktu,disiplin,tangung jawab, rajin,kerja keras, hidup bersih, kerjasama, menghargai eksistensi setiap Individu, solidaritas dan taat terhadap norma agama.

Keunggulan  Sekolah  Berasrama(Boarding school) antara lain :

1. Lebih Efektif Dan Efisien.

2. Proses Belajar Mengajar Lebih Teratur.

3. Menggunakan Kurikulum Nasional,serta disesuaikan dengan kondisi dan potensi daerah setempat Yang Diperkaya dengan Pengetahuan Sains dan Teknologi Serta Diperkuat dengan Peningkatan Iman Dan Taqwa.

4. Tambahan Waktu Belajar Yang Lebih Banyak.

5. Pembentukan Karakter Anak Yang Baik (Sumber Republika 2004).

6. Program Pendidikan Paripurna.

7. Fasilitas Lengkap.

8. Guru Yang Berkualitas.

9. Lingkungan Yang Berkualitas,kondusif Dan Terkontrol.

10. Siswa Yang Heterogen.

11. Jaminan Keamanan Yang Baik.(Sutrisno,2008).

Pogau,(2009) Mengutip Sambutan Mantan Gubernur Papua Barnabas Suebu Mengatakan Bahwa Pendidikan Berpola Asrama (Boarding school) Paling Jitu Dipapua, Agar Setiap Anak-anak Papua Dididik Sesuai Dengan Ajaran –Ajaran Agama Yang Berlaku, Serta Mengembangkan Ilmu Pengetahuan Untuk Menjadi Modal Dasar. Lebih Lanjut Dikatakan, Bahwa Tidak Cukup Seorang Anak Hanya Pintar Dan Cerdas, Tetapi Yang terpenting adalah memiliki akhlak dan karakter yang baik.

Baca Juga :  Alumni STM Jadi Irup, Ingatkan Dampak Negatif Salah Pilih Teman

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika bersekolah di asrama menyimpan suka duka tersendiri, khususnya bagi mereka yang baru pertama kali merasakannya. Kalau kamu saat ini ingin meneruskan pendidikan di sekolah berasrama mungkin kamu ingin mengetahui lebih lanjut tentang manfaat  boording school,antara lain :

1. Lebih Bertanggung Jawab.

Jika selama sekolah kamu masih sering lalai pada tugas dan hal-hal pribadi, di sini kamu akan diajarkan untuk lebih bertanggung jawab pada diri sendiri. Mulai dari penyimpanan barang-barang yang dibawa, sampai dengan PR yang diberikan. Semuanya akan dibuatkan peraturan khusus.Tujuannya, setelah lulus dari sekolah berasrama, kamu sudah terlatih untuk memiliki rasa tanggung jawab yang lebih kuat dari sebelumnya.

2. Toleransi.

Di SMA boarding school siswa-siswanya otomatis akan bergaul sehari-hari dengan teman-teman dari latar belakang yang berbeda. Perlu diperhatikan bahwa masing-masing siswa memiliki sifat dan tabiat turunan yang berbeda yang bisa jadi menyebabkan konflik. Baik itu konflik yang dianggap kecil, maupun besar sekalipun. Oleh karena itu, sekolah berasrama sangat baik untuk menumbuhkan rasa toleransi yang tinggi di usia remaja termasuk mengenali berbagai keberagaman yang ada di Indonesia.

3. Mandiri.

Setelah resmi memasuki sekolah berasrama, kamu harus siap melepaskan kenyamanan ala rumahan, di sini setiap harinya kamu tidak lagi bias bertemu orang tua, atau menikmati berbagai fasilitas di rumah. Karena di sini, siswa-siswinya akan dibiasakan mengurus segalanya sendiri. Mulai dari menjaga barang-barang pribadi, mengelola keuangan, sampai dengan menghadapi masalah sendiri.Terbiasa melakukan berbagai hal sendiri akan membuatmu cenderung percaya diri, sehingga lebih berani menjalani hidup.

Selain beberapa point di atas sebenarnya  banyak  manfaat SMA boarding school(Sekolah Berpola Asrama), Namun jika disimpulkan, manfaat utama dari bersekolah di boarding school adalah, siswa akan memiliki karakter dan kepribadian yang kuat.

Akhirnya semoga potret ini menjadi pijakan awal perubahan untuk meraih impian yang nyata, demi Generasi Emas Tanah Papua dikawasan Teluk Ampimoi.  Mahikai.

Penulis :

Hery  H. Ayomi, S.Pd

Mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan

Universitas Cenderawasih Jayapura Papua.

Potret Pendidikan di Kawasan Teluk Ampimoi Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua

                                                     Oleh : Hery  H. Ayomi, S.Pd

Teluk Ampimoi merupakan salah satu distrik dari 16 distrik yang ada di Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua,yang terdiri dari 11 kampung,yakni Kampung Ampimoi,  Arareni, Ayari, Bareraipi, Karoaipi, Randawaya, Siromi, Tarei, Wabuayar, Waita, dan Warironi. Dengan jumlah penduduk sekitar4.086 Jiwa.

Distrik ini berada disebuah teluk nan indah dan mempesona yang dinamakan Teluk Ampimoi,nama teluk ampimoi diberikan oleh masyarakat Randawaya (panggilan umum untuk masyarakat yang menghuni 11 kampung di Distrik Teluk Ampimoi), dengan arti AMPI artinya makan dan MOI(memoi) artinya kenyang,Kata ini mengandung dua pengertian:

1. AMPIMOI artinya makan kenyang atau tidak sulit mencari makan.

2. AMPIMOI artinya tempat yang indah,makmur dan penuh berkat karena alam  menyediakan.

Mata pencaharian masyarakat yang berada dikawasan teluk ini rata- rata adalah Petani dan Nelayan. Jangkauan masyarakat dari setiap kampung ke Ibu Kota Distrik cukuplah jauh karena dipisahkan oleh Laut,gunung bahkan pesisir Pantai, sehingga untuk melanjutkan studi bagi putra- putri mereka ke jenjang SMA sangatlah jauh dan melelahkan.

Apa talagi ketika berangkat kesekolah maupun pulang sekolah mereka harus bersusah paya bertarung dengan cuaca panas, hujan,angin dan takalah menarik mereka harus melewati gelombang teluk yang unik untuk meraih cita – cita mereka di masa mendatang.

Ketika pagi hari sekitar Pukul 06.00 pagi mereka harus mengayuh perahu  menuju sekolah melewati sinar matahari pagi dikawasan teluk dan akhirnya mereka tiba disekolah dengan memandang jam dinding sekolah yang menunjukan pukul 08.00 pagi dengan bermodalkan keringat dan Uapan air Garam yang menyengat wajah mereka, namun tetap mereka tersenyum bahagia mengikuti pelajaran dari Gurunya yang sangat menghargai jeri paya mereka, Setelah mengikuti pembelajaran sampai selesai mereka harus pulang kembali mengayuh perahu dan bertarung dengan Ganasnya matahari siang dan uapan air garam yang membakar kulit dan kadang melewati angin,gelombang bahkan hujan dan akhirnya mereka tiba di rumah mereka masing- masing sekitar jam 16.00 dan keesokan harinya mereka harus kembali melakukan hal ini selama mengenyam pendidikan baik di SD maupun SMP.

Baca Juga :  Belum Dipastikan Bom

Apakah hal ini terus dibiarkan seperti ini ? dan Apakah Solusinya? Sungguh ironis dan unik cerita perjuangan menempuh pendidikan ala anak negeri Randawaya di Kawasan Teluk Ampimoi(KATELMOI), Ibarat kata “Meniti Hari Menuai Asa”.

Kepopuleran SMA Boarding school(Sekolah Berpola Asrama) merupakan sekolah dimana para muridnya tidak pulang-pergi, melainkan ‘menginap’ di asrama selama masa pendidikan. Salah satu alasannya adalah faktor biaya yang kerap menjadi pertimbangan penting,letak geografis dan mengurangi angka putus sekolah.

Budiono,(2008) Dalam Hasil Kajianya Mengatakan Bahwa  Pendidikan Berpola Asrama memberi manfaat sebagai bentuk proses inisiasi(akulturasi) yang sangat efektif. Pelajar yang berasal dari Masyarakat tradisional dipisahkan dari sistim tradisionalnya dan diantarkan kedalam sistim nilai modern yang menghargai waktu,disiplin,tangung jawab, rajin,kerja keras, hidup bersih, kerjasama, menghargai eksistensi setiap Individu, solidaritas dan taat terhadap norma agama.

Keunggulan  Sekolah  Berasrama(Boarding school) antara lain :

1. Lebih Efektif Dan Efisien.

2. Proses Belajar Mengajar Lebih Teratur.

3. Menggunakan Kurikulum Nasional,serta disesuaikan dengan kondisi dan potensi daerah setempat Yang Diperkaya dengan Pengetahuan Sains dan Teknologi Serta Diperkuat dengan Peningkatan Iman Dan Taqwa.

4. Tambahan Waktu Belajar Yang Lebih Banyak.

5. Pembentukan Karakter Anak Yang Baik (Sumber Republika 2004).

6. Program Pendidikan Paripurna.

7. Fasilitas Lengkap.

8. Guru Yang Berkualitas.

9. Lingkungan Yang Berkualitas,kondusif Dan Terkontrol.

10. Siswa Yang Heterogen.

11. Jaminan Keamanan Yang Baik.(Sutrisno,2008).

Pogau,(2009) Mengutip Sambutan Mantan Gubernur Papua Barnabas Suebu Mengatakan Bahwa Pendidikan Berpola Asrama (Boarding school) Paling Jitu Dipapua, Agar Setiap Anak-anak Papua Dididik Sesuai Dengan Ajaran –Ajaran Agama Yang Berlaku, Serta Mengembangkan Ilmu Pengetahuan Untuk Menjadi Modal Dasar. Lebih Lanjut Dikatakan, Bahwa Tidak Cukup Seorang Anak Hanya Pintar Dan Cerdas, Tetapi Yang terpenting adalah memiliki akhlak dan karakter yang baik.

Baca Juga :  Yayasan Berjanji Selesaikan Permasalahan USTJ

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika bersekolah di asrama menyimpan suka duka tersendiri, khususnya bagi mereka yang baru pertama kali merasakannya. Kalau kamu saat ini ingin meneruskan pendidikan di sekolah berasrama mungkin kamu ingin mengetahui lebih lanjut tentang manfaat  boording school,antara lain :

1. Lebih Bertanggung Jawab.

Jika selama sekolah kamu masih sering lalai pada tugas dan hal-hal pribadi, di sini kamu akan diajarkan untuk lebih bertanggung jawab pada diri sendiri. Mulai dari penyimpanan barang-barang yang dibawa, sampai dengan PR yang diberikan. Semuanya akan dibuatkan peraturan khusus.Tujuannya, setelah lulus dari sekolah berasrama, kamu sudah terlatih untuk memiliki rasa tanggung jawab yang lebih kuat dari sebelumnya.

2. Toleransi.

Di SMA boarding school siswa-siswanya otomatis akan bergaul sehari-hari dengan teman-teman dari latar belakang yang berbeda. Perlu diperhatikan bahwa masing-masing siswa memiliki sifat dan tabiat turunan yang berbeda yang bisa jadi menyebabkan konflik. Baik itu konflik yang dianggap kecil, maupun besar sekalipun. Oleh karena itu, sekolah berasrama sangat baik untuk menumbuhkan rasa toleransi yang tinggi di usia remaja termasuk mengenali berbagai keberagaman yang ada di Indonesia.

3. Mandiri.

Setelah resmi memasuki sekolah berasrama, kamu harus siap melepaskan kenyamanan ala rumahan, di sini setiap harinya kamu tidak lagi bias bertemu orang tua, atau menikmati berbagai fasilitas di rumah. Karena di sini, siswa-siswinya akan dibiasakan mengurus segalanya sendiri. Mulai dari menjaga barang-barang pribadi, mengelola keuangan, sampai dengan menghadapi masalah sendiri.Terbiasa melakukan berbagai hal sendiri akan membuatmu cenderung percaya diri, sehingga lebih berani menjalani hidup.

Selain beberapa point di atas sebenarnya  banyak  manfaat SMA boarding school(Sekolah Berpola Asrama), Namun jika disimpulkan, manfaat utama dari bersekolah di boarding school adalah, siswa akan memiliki karakter dan kepribadian yang kuat.

Akhirnya semoga potret ini menjadi pijakan awal perubahan untuk meraih impian yang nyata, demi Generasi Emas Tanah Papua dikawasan Teluk Ampimoi.  Mahikai.

Penulis :

Hery  H. Ayomi, S.Pd

Mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan

Universitas Cenderawasih Jayapura Papua.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya