Thursday, October 23, 2025
25.8 C
Jayapura

Transisi Musim, Berpotensi Terjadi Angin Kencang dan Kilat

JAYAPURA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah V Jayapura menyebut periode transisi musim kemarau ke musim penghujan di sebagian besar wilayah Papua dapat disertai dengan kilat (petir) dan angin kencang.

Hal ini diperingatkan BMKG kepada masyarakat Papua berdasarkan hasil pantauan cuaca musim hujan di wilayah Papua pada, Senin (20/10). Dalam keterangannya BMKG menyebutkan bahwa saat ini wilayah Papua masih berada dalam pada periode transisi musim penghujan.

Namun terdapat beberapa daerah yang sudah mengalami periode musim hujan antara lain Kabupaten Jayapura dan sebagian Kabupaten Keerom.
Sementara itu, wilayah lainnya, seperti Kota Jayapura mengalami curah hujan yang cenderung turun secara merata sepanjang tahun atau disebut dengan tipe hujan monsunal satu (1).

“Periode transisi musim kemarau ke musim penghujan dapat meningkatkan intensitas hujan di Sebagian besar wilayah Papua yang dapat disertai dengan kitat atau petir dan angin kencang,” kata Ezri Ronsumbre selaku Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik, BMKG Wilayah V Jayapura, kepada Cenderawasih Pos dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/10).

Baca Juga :  Ketua DPRD: Semua  Bertanggung Jawab Jaga Kawasan Youtefa

Jelasnya hal ini terjadi karena adanya peningkatan pemanasan di permukaan laut yang dapat memicu pertumbuhan awan cumulonimbus (awan badai). Selain itu anomali suhu muka laut di wilayah perairan utara Papua mencapai 1.50C lebih.

Kondisi ini menurutnya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan awan hujan di wilayah utara Provinsi Papua. Kemudian nilai Indeks Surge yang diatas normal sebesar 19.4 lebih yang berpotensi meningkatkan potensi hujan lebat.

“Selain itu, terdapat daerah belokan angin di wilayah Papua yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan serta labilitas lokal yang kuat di wilayah Papua juga mendukung proses konvektif,” jelasnya.

Ia menjelaskan, mengenai Prospek Cuaca sepekan ke depan wilayah Provinsi Papua pada, 20 – 26 Oktober 2025 sebagai berikut: Pada, 20 – 21 Oktober 2025, Cuaca umumnya Cerah Berawan hingga hujan ringan dan berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah; Kota/Kabupaten Jayapura, Keerom,

Baca Juga :  SMAN 4 Jayapura Masih Butuh Banyak Sarana Pendukung

Mamberamo Raya, Waropen, Biak Numfor dan Kepulauan Yapen.
Kemudian, 22 – 23 Oktober 2025, di wilayah Kota/Kab Jayapura, Keerom, Waropen, Biak Numfor, Supiori dan Kepulauan Yapen cuaca umumnya berawan hingga hujan ringan dan berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang.

JAYAPURA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah V Jayapura menyebut periode transisi musim kemarau ke musim penghujan di sebagian besar wilayah Papua dapat disertai dengan kilat (petir) dan angin kencang.

Hal ini diperingatkan BMKG kepada masyarakat Papua berdasarkan hasil pantauan cuaca musim hujan di wilayah Papua pada, Senin (20/10). Dalam keterangannya BMKG menyebutkan bahwa saat ini wilayah Papua masih berada dalam pada periode transisi musim penghujan.

Namun terdapat beberapa daerah yang sudah mengalami periode musim hujan antara lain Kabupaten Jayapura dan sebagian Kabupaten Keerom.
Sementara itu, wilayah lainnya, seperti Kota Jayapura mengalami curah hujan yang cenderung turun secara merata sepanjang tahun atau disebut dengan tipe hujan monsunal satu (1).

“Periode transisi musim kemarau ke musim penghujan dapat meningkatkan intensitas hujan di Sebagian besar wilayah Papua yang dapat disertai dengan kitat atau petir dan angin kencang,” kata Ezri Ronsumbre selaku Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik, BMKG Wilayah V Jayapura, kepada Cenderawasih Pos dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/10).

Baca Juga :  Dinas Pertanian Fokus Pengembangan Komoditas Jagung dan Padi

Jelasnya hal ini terjadi karena adanya peningkatan pemanasan di permukaan laut yang dapat memicu pertumbuhan awan cumulonimbus (awan badai). Selain itu anomali suhu muka laut di wilayah perairan utara Papua mencapai 1.50C lebih.

Kondisi ini menurutnya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan awan hujan di wilayah utara Provinsi Papua. Kemudian nilai Indeks Surge yang diatas normal sebesar 19.4 lebih yang berpotensi meningkatkan potensi hujan lebat.

“Selain itu, terdapat daerah belokan angin di wilayah Papua yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan serta labilitas lokal yang kuat di wilayah Papua juga mendukung proses konvektif,” jelasnya.

Ia menjelaskan, mengenai Prospek Cuaca sepekan ke depan wilayah Provinsi Papua pada, 20 – 26 Oktober 2025 sebagai berikut: Pada, 20 – 21 Oktober 2025, Cuaca umumnya Cerah Berawan hingga hujan ringan dan berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah; Kota/Kabupaten Jayapura, Keerom,

Baca Juga :  Walikota:  HUT PI Ke-115 Jadikan Sebagai Refleksi Diri!

Mamberamo Raya, Waropen, Biak Numfor dan Kepulauan Yapen.
Kemudian, 22 – 23 Oktober 2025, di wilayah Kota/Kab Jayapura, Keerom, Waropen, Biak Numfor, Supiori dan Kepulauan Yapen cuaca umumnya berawan hingga hujan ringan dan berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/