Tuesday, July 22, 2025
23.7 C
Jayapura

Pastikan Program MBG Harus Berkelanjutan

JAYAPURA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu inisiatif pemerintah untuk meningkatkan gizi masyarakat, khususnya kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan pelajar. Di Papua, program ini menjadi bagian dari upaya peningkatan kualitas hidup melalui penyediaan makanan sehat yang terjangkau dan berbasis potensi lokal.

“Pelaksanaan MBG dirancang agar adaptif terhadap kondisi geografis dan sosial budaya Papua, serta didukung oleh sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, institusi pendidikan, dan masyarakat adat,” ungkap Koordinator Regional Centre of Excellence (RCOE) Prof. Dr. Julius Ary Mollet kepada Cenderawasih Pos pekan lalu.

Prof Ary mengatakan pelaksanaan MBG di Papua harus dilakukan persiapan yang lebih matang untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan terjadi kepada penerima manfaat. Menurutnya, langkah ini diambil untuk dilakukan pendekatan yang berakar pada kekuatan pangan lokal.

Baca Juga :  Amankan Pasokan Listrik, PLN Siagakan 1.013 Personel

“Karena itu diperlukannya, pelatihan, riset, dan inovasi akan terus dikembangkan untuk menghasilkan solusi gizi berbasis pangan lokal yang sesuai dengan kondisi sosiokultural masyarakat Papua.” Ujarnya.

JAYAPURA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu inisiatif pemerintah untuk meningkatkan gizi masyarakat, khususnya kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan pelajar. Di Papua, program ini menjadi bagian dari upaya peningkatan kualitas hidup melalui penyediaan makanan sehat yang terjangkau dan berbasis potensi lokal.

“Pelaksanaan MBG dirancang agar adaptif terhadap kondisi geografis dan sosial budaya Papua, serta didukung oleh sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, institusi pendidikan, dan masyarakat adat,” ungkap Koordinator Regional Centre of Excellence (RCOE) Prof. Dr. Julius Ary Mollet kepada Cenderawasih Pos pekan lalu.

Prof Ary mengatakan pelaksanaan MBG di Papua harus dilakukan persiapan yang lebih matang untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan terjadi kepada penerima manfaat. Menurutnya, langkah ini diambil untuk dilakukan pendekatan yang berakar pada kekuatan pangan lokal.

Baca Juga :  Pangdam: Jaga Kerukunan Untuk Cegah Konflik SARA!

“Karena itu diperlukannya, pelatihan, riset, dan inovasi akan terus dikembangkan untuk menghasilkan solusi gizi berbasis pangan lokal yang sesuai dengan kondisi sosiokultural masyarakat Papua.” Ujarnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/