JAYAPURA – Guna mendorong Pemetaan Wilayah Budaya / Adat di Tanah Papua, Kelompok Khusus (Poksus) DPRP menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Horizon Padangbulan Abepura, Kamis (21/07).
“FGD yang kami lakukan hari ini dalam rangka mengali berbagai informasi terkait upaya pemetaan wilayah Budaya di Tanah Papua,” tegas Ketua Poksus DPRP Jhon NR Gobay kepada Humas DPRP, di sela-sela kegiatan FGD Poksus DPRP di Hotel Horizon Padangbulan Jayapura.
Dikatakan Gobay bahwa pemetaan wilayah budaya di Tanah Papua jika dikaji dari ilmu Antropologi, cakupan wilayahnya lebih luas dibanding dengan pemetaan wilayah adat.
Bicara soal wilayah adat Papua, menurut Gobay, umumnya semua orang sudah mengetahui bahwa ada tujuh wilayah adat di Papua.
Bahkan selain Dewan Adat Papua (DAP), Pemerintah juga telah mengakui dan menetapkan tujuh wilayah adat sebagai satu kesatuan dalam rangka mendorong upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat adat di Papua.
“Tetapi kalau bicara soal wilayah budaya itu cakupannya sangat luas, itu sebabnya dalam diskusi tadi, kami sepakat bahwa wilayah adat itu cakupan wilayahnya kecil, tetapi wilayah Budaya itu terdiri dari beberapa wilayah yang memiliki kesamaan-kesamaan budaya dimana ada tujuh unsur budaya didalamnya,” ucap Gobay
Berkaitan dengan pemetaan Wilayah Budaya di Tanah Papua, tambah Gobai, Poksus DPRP akan terus mengagas pertemuan diskusi ataupun dialog dalam rangka memberikan ruang kepada masyarakat untuk menentukan identitas diri sebagai satu kesatuan masyarakat adat dalam wilayah budaya di tanah Papua.
“Pertemuan hari ini tidak sampai disini saja, tentu kita akan mengadakan pertemuan berikut lagi untuk memperkaya informasi terkait upaya mendorong pemetaan wilayah Budaya di Tanah Papua,” pungkasnya. (oel/tri)