Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak Butuh Kerja Sama

JAYAPURA-Yayasan Gapai Papua, Unicef, bersama Persekutuan Gereja-Gereja Papua (PGGP), dan juga Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua menggelar diskusi percepatan penyelesaian kesehatan masyarakat di Hotel Horison Kotaraja, Jumat (19/5).

  Menurut Health Specialist Unicef Papua dan Papua Barat, dr. Ratih Wulandaroe, tujuan dari diskusi tersebut untuk mempercepat penyelesaian persoalan kematian Ibu dan Anak di Papua.

  “Kami harap melalui diskusi ini, kita bisa menemukan jalan keluar atas persoalan kematian Ibu dan Anak di Papua,” ujar dr. Ratih Wulandaroe,

   “Terutama peran dari Tokoh Gereja dalam mempercepat status kesehatan masyarakat Papua,”sambungnya.

  Sementara itu Kepala Seksi Survailense Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Elia Tabuni, Mgr MSc, mengatakan kegiatan diskusi tersebut sangat penting, untuk menyusun setiap rencana kegiatan terkait upaya percepatan penyelesaian kasus kematian Ibu dan Anak di Papua.

Baca Juga :  Frans Pekey: Tingkatkan Kinerja, Jangan Kendor!

  Salah satunya peran tokoh agama, dalam mendukung kerja Dinas kesehatan. Sebab upaya untuk menekan angka kematian Ibu dan Anak sesungguhnya butuh peran semua pihak.

  “Diskusi ini merupakan langkah awal yang kami lakukan, dalam menyusun program kesehatan, terutama program imunisasi di setiap tingkatan kedepan,” kata Elia.

  Kemudian di  kesempatan yang sama  Sekretaris PGGP Kornelius Sutriyono, mengatakan Tokoh Gereja sebenarnya telah memiliki fasilitas kesehatan kampung. Untuk itu agar fasilitas kesehatan kampung ini berjalan dengan baik, maka butuh peran pemerintah untuk mendorong.

   Terutama pada setiap program kesehatan seperti pemberian imunisasi kepada masyarakat kampung yang ada di Papua. Diakuinya bahwa menyelsaikan masalah kesehatan bukan hanya tugas dinas kesehatan, tetapi perlu adanya dukungan dari berbagai pihak salah satunya PPGP.

Baca Juga :  Ngetem di Terminal Bayangan Diwarning

  “PGGP sepakat kesehatan itu dikerjakan semua pihak, Gereja dipanggil bukan hanya menyuarakan iman, tapi juga realitas sosial, oleh sebab itu kami berharap melalui diskusi ini, akan mendapatkan konsep yang terarah, sehingga penyelesaian persoalan kematian Ibu dan Anak bisa diatasi,” pungkasnya. (rel/tri)

JAYAPURA-Yayasan Gapai Papua, Unicef, bersama Persekutuan Gereja-Gereja Papua (PGGP), dan juga Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua menggelar diskusi percepatan penyelesaian kesehatan masyarakat di Hotel Horison Kotaraja, Jumat (19/5).

  Menurut Health Specialist Unicef Papua dan Papua Barat, dr. Ratih Wulandaroe, tujuan dari diskusi tersebut untuk mempercepat penyelesaian persoalan kematian Ibu dan Anak di Papua.

  “Kami harap melalui diskusi ini, kita bisa menemukan jalan keluar atas persoalan kematian Ibu dan Anak di Papua,” ujar dr. Ratih Wulandaroe,

   “Terutama peran dari Tokoh Gereja dalam mempercepat status kesehatan masyarakat Papua,”sambungnya.

  Sementara itu Kepala Seksi Survailense Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Elia Tabuni, Mgr MSc, mengatakan kegiatan diskusi tersebut sangat penting, untuk menyusun setiap rencana kegiatan terkait upaya percepatan penyelesaian kasus kematian Ibu dan Anak di Papua.

Baca Juga :  Dinkes Papua Ingatkan Layanan Kesehatan Tidak Boleh Terlantarkan Pasien

  Salah satunya peran tokoh agama, dalam mendukung kerja Dinas kesehatan. Sebab upaya untuk menekan angka kematian Ibu dan Anak sesungguhnya butuh peran semua pihak.

  “Diskusi ini merupakan langkah awal yang kami lakukan, dalam menyusun program kesehatan, terutama program imunisasi di setiap tingkatan kedepan,” kata Elia.

  Kemudian di  kesempatan yang sama  Sekretaris PGGP Kornelius Sutriyono, mengatakan Tokoh Gereja sebenarnya telah memiliki fasilitas kesehatan kampung. Untuk itu agar fasilitas kesehatan kampung ini berjalan dengan baik, maka butuh peran pemerintah untuk mendorong.

   Terutama pada setiap program kesehatan seperti pemberian imunisasi kepada masyarakat kampung yang ada di Papua. Diakuinya bahwa menyelsaikan masalah kesehatan bukan hanya tugas dinas kesehatan, tetapi perlu adanya dukungan dari berbagai pihak salah satunya PPGP.

Baca Juga :  Sindikat Curat Dibongkar Polresta

  “PGGP sepakat kesehatan itu dikerjakan semua pihak, Gereja dipanggil bukan hanya menyuarakan iman, tapi juga realitas sosial, oleh sebab itu kami berharap melalui diskusi ini, akan mendapatkan konsep yang terarah, sehingga penyelesaian persoalan kematian Ibu dan Anak bisa diatasi,” pungkasnya. (rel/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya