Friday, April 26, 2024
24.7 C
Jayapura

Manusia Itu Sama, Tidak Ada Tinggi dan Rendah

Ribuan Masah Aksi terdiri dari mahasiswa organisasi Cipayung dan ratusan masyarakat adat dan tokoh dari berbagai kalangan saat melakukan aksi perjalanan menuju kantor Gubernur di Skyland, Senin (19/8).  ( FOTO : Noel/Cepos)

JAYAPURA – Mantan Ketua KNPB, Viktor Yeimo mengatakan bahwa selama orang asli Papua masih bersatu dengan Indonesia dari segala aspek perbuatan rasisme akan terus muncul bagi masyarakat Papua baik secara langsung maupun tidak langsung.

Viktor yang juga mantan ketua KNPB itu mengatakan pernyataan rasis yang dikeluarkan oleh ormas di Surabaya sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia dan pernyataan rasis ini akan terus ada selama Papua masih di berada dengan Indonesia.

“Pernyataan monyet adalah bagian kecil ketika masyarakat Papua hidup dalam penjajahan oleh Indonesia dan selama kita berada di Indonesia pasti kita akan terus dijajah dan rasis pasti akan ada terus untuk itu solusinya adalah memisahkan diri dari NKRI maka Indonesia harus memberikan hak kedaulatan bangsa Papua,” kata Fictor Yeimo.

Baca Juga :  Pornografi Medsos Menyasar Semua Kalangan

Ia mengatakan seperti yang terjadi di Aborigin Afrika dan juga Amerika selama orang Papua hidup bersama bangsa penjajah pastilah proses itu akan terus mengikuti.

“Kita lihat contoh seperti di Afrika dan Amerika selama kita dijajah yang namanya rasis itu pasti akan ada sehingga masyarakat Papua harus sadar bawa kata monyet merupakan simbol perlawanan orang Papua terhadap bangsa ini,” katanya di sambut gemah Papua meedeka di Kantor Gubenur Papua.

Semua kami orang Papua selalu dihina dengan panggilan monyet. Lalu monyet-monyet ini dipaksa untuk cinta NKRI atau miliki nasionalisme Indonesia.

Sementara itu ditempat terpisah Direktur Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kemetrian Perternakan Drh I Ketut Diamirta, MP  mengatakan siapapun dia harus hidup saling menghargai sebagai ciptaan Tuhan yang mulia.

Baca Juga :  Tak Hanya di Pantai, di Bawah Jembatan Yotefa Juga Penuh Sampah

“Kita harus saling harga menghargai jangan saling menghina pada dasarnya manusia itu sama tidak ada yang tinggi dan tidak ada yang rendah,” katanya.

Ia meminta agar semua masyarakat di Papua, tidak memperkeruh suasana di Papua.

“Ini yang saya sampaikan agar masyarakat di daerah ini tidak memperkeruh suasana dan tetap menjaga keamanan bersama,” paparnya. (oel/gin).

Ribuan Masah Aksi terdiri dari mahasiswa organisasi Cipayung dan ratusan masyarakat adat dan tokoh dari berbagai kalangan saat melakukan aksi perjalanan menuju kantor Gubernur di Skyland, Senin (19/8).  ( FOTO : Noel/Cepos)

JAYAPURA – Mantan Ketua KNPB, Viktor Yeimo mengatakan bahwa selama orang asli Papua masih bersatu dengan Indonesia dari segala aspek perbuatan rasisme akan terus muncul bagi masyarakat Papua baik secara langsung maupun tidak langsung.

Viktor yang juga mantan ketua KNPB itu mengatakan pernyataan rasis yang dikeluarkan oleh ormas di Surabaya sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia dan pernyataan rasis ini akan terus ada selama Papua masih di berada dengan Indonesia.

“Pernyataan monyet adalah bagian kecil ketika masyarakat Papua hidup dalam penjajahan oleh Indonesia dan selama kita berada di Indonesia pasti kita akan terus dijajah dan rasis pasti akan ada terus untuk itu solusinya adalah memisahkan diri dari NKRI maka Indonesia harus memberikan hak kedaulatan bangsa Papua,” kata Fictor Yeimo.

Baca Juga :  Pornografi Medsos Menyasar Semua Kalangan

Ia mengatakan seperti yang terjadi di Aborigin Afrika dan juga Amerika selama orang Papua hidup bersama bangsa penjajah pastilah proses itu akan terus mengikuti.

“Kita lihat contoh seperti di Afrika dan Amerika selama kita dijajah yang namanya rasis itu pasti akan ada sehingga masyarakat Papua harus sadar bawa kata monyet merupakan simbol perlawanan orang Papua terhadap bangsa ini,” katanya di sambut gemah Papua meedeka di Kantor Gubenur Papua.

Semua kami orang Papua selalu dihina dengan panggilan monyet. Lalu monyet-monyet ini dipaksa untuk cinta NKRI atau miliki nasionalisme Indonesia.

Sementara itu ditempat terpisah Direktur Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kemetrian Perternakan Drh I Ketut Diamirta, MP  mengatakan siapapun dia harus hidup saling menghargai sebagai ciptaan Tuhan yang mulia.

Baca Juga :  Waspada, Bila Ada Gejala Penyakit Hepatitis

“Kita harus saling harga menghargai jangan saling menghina pada dasarnya manusia itu sama tidak ada yang tinggi dan tidak ada yang rendah,” katanya.

Ia meminta agar semua masyarakat di Papua, tidak memperkeruh suasana di Papua.

“Ini yang saya sampaikan agar masyarakat di daerah ini tidak memperkeruh suasana dan tetap menjaga keamanan bersama,” paparnya. (oel/gin).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya