JAYAPURA-Meski kerap dicibir, dicemooh, bahkan dicaci maki karena dianggap sebagai calon pemimpin yang intoleran, calon gubernur Papua, Benhur Tomi Mano (BTM), tampak tak menghiraukan hal tersebut.
Ia memilih untuk tidak merespons cacian tersebut dengan kata-kata, melainkan membalasnya dengan tindakan nyata. Baginya, segala kritikan hanyalah batu sandungan untuk membuktikan bahwa dirinya adalah sosok yang toleran dan peduli terhadap masyarakat.
Hal ini dibuktikan melalui safari Ramadan yang dilakukannya di berbagai masjid di Papua. Kedatangannya ke masjid-masjid untuk berbuka puasa bersama jemaah sembari berkonsolidasi tentang perdamaian dan nilai-nilai toleransi.
Seperti pada Senin (17/3), BTM berbuka puasa bersama jemaah Masjid Al-Isra KM9, Kampung Kukup Koya Koso, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyerahkan bantuan berupa dana untuk masjid dan makanan siap saji untuk berbuka puasa. Bantuan tersebut diterima oleh Imam Masjid, Supriadi.
“Saya datang untuk bersilaturahmi dengan jemaah. Koya Koso adalah rumah saya. Selama saya menjabat sebagai camat Abepura selama lima tahun dan walikota Jayapura selama 10 tahun, jamaah masjid di Koya Koso ini tidak pernah melupakan saya karena saya sering memberikan bantuan kepada mereka,” ujar BTM.
BTM juga menekankan bahwa dirinya sangat memperhatikan wilayah Koya Koso yang sebagian besar dihuni oleh masyarakat asal Pangkep, Sulawesi Selatan. Ia menceritakan bagaimana dirinya membangun pos polisi di beberapa titik rawan di Kota Jayapura, termasuk di Kampung Kukup Koya Koso, untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.