Ketua Umum KRESNA HIMPSI sekaligus Ketua IV Pengurus Pusat HIMPSI, Anrilia Nidyah, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk dukungan psikososial terhadap tenaga pendidik. Selama pelatihan, peserta dibekali strategi untuk memahami dan memulihkan dampak psikologis yang mereka alami.
“Materi pelatihan mencakup tiga strategi utama, yaitu mengenali dampak psikologis peristiwa, memulihkan diri bersama kelompok atau komunitas, serta menyiapkan diri untuk kembali ke lingkungan kerja dengan kesiapan mental yang lebih kuat,” terangnya.
Ia menekankan bahwa pelatihan ini tidak hanya fokus pada pemulihan, tetapi juga pemberdayaan psikologis agar para guru dapat bangkit dan menginspirasi lingkungannya.
“Kegiatan ini sifatnya sebagai fondasi dasar, tentu proses pemulihannya bergantung pada individu, tapi kami harap dengan kegiatan ini, guru penyintas ini dapat kembali mengabdi untuk meningkatkan SDM masyarakat Papua, khususnya di Kabupaten Yahukimo,” pungkas Anrilia Nidyah. (rel/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos