JAYAPURA-Ketua PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir, M.Si., tiba di Jayapura, Papua, Jumat siang (17/02/2023) untuk membuka Musyawarah Wilayah Muhammadiyah ke-8 Papua, Sabtu (18/02/2023). Usai menjalankan sholat Jumat di Masjid Taqwa Padang Bulan, Buya Haedar mengunjungi beberapa unit Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Kota Jayapura.
AUM yang dikunjungi adalah Universitas Muhammadiyah Papua, SMA Muhammadiyah Jayapura, SMP Muhammadiyah Jayapura, SD Muhammadiyah Abepura, TK Aisyiyah Abepura, Panti Asuhan Muhammadiyah Abepura, dan Rusunawa yang akan difungsikan sebagai asrama mahasiswa UM Papua di Holtekam, Muara Tami, Kota Jayapura.
Beserta rombongan dari PP Muhammadiyah, Buya Haedar disertai Ketua PWM Papua, Subhan Hafidz Lc., Ketua PDM Kota Jayapura, Sukaryanto, S.I.P., Rektor UMP, Prof. H.R. Partino, para Kepala Sekolah, dan jajaran Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM), serta Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM).
Buya Haedar mengingatkan bahwa Muhammadiyah hadir untuk mencerdaskan bangsa juga menjaga moralitas dan akhlak bangsa sekaligus juga memajukan kehidupan bangsa.
“Untuk penyelenggaraan Muswil ini momentum bukan hanya pemilihan kepemimpinan tetapi tidak kalah pentingnya memajukan Muhammadiyah Papua juga Aisyah termasuk di dalamnya. Seperti apa yang kami sampaikan tadi, bahwa Muhammadiyah hadir untuk mencerdaskan bangsa juga menjaga moralitas dan akhlak bangsa sekaligus juga memajukan kehidupan bangsa.” Demikian dikatakan Buya Haedar menyoal Muswil.
Di kampus UMP, Buya Haedar juga menyampaikan apresiasi dan harapannya bagi civitas akademika. “Saya mewakili PP Muhammadiyah sebagai Ketua Umum, pertama, bangga dan penuh pengharapan tinggi di Universitas Muhammadiyah Papua ini sebagai satu-satunya Universitas Muhammadiyah di Provinsi Papua. Untuk adik-adik mahasiswa, anak-anak kami di Bumi Papua ini, khususnya bagi mahasiswa di kampus ini, harapan kami tetap semangat belajar dengan etos kerja yang sungguh-sungguh”, pesannya.
Mutu pendidikan Muhammadiyah di Papua dalam pandangan Haedar, sudah baik, secara institusional. “Cuma kita ingin lakukan terus pembenahan untuk perguruan tinggi di seluruh Bumi Papua kedepannya, seperti peningkatan kualitas juga disertai dengan peningkatan sarana dan prasarana sehingga nanti mahasiswa punya peluang untuk belajar lebih jauh dan baik, juga tentu kita bisa memback-up untuk program beasiswa misalnya, agar bisa membantu.” Demikain harapan Buya Haedar.Buya Haedar menyampaikan beberapa pesan baik untuk jajaran pimpinan kampus,hingga mahasiswa.
“Jadikan kampus ini jadi kampus yang unggul berkemajuan. Insyaallah PP Muhammadiyah akan membersamai untuk ikut memacu kemajuan itu. Tentu dengan terus meningkatkan kualitas. Kedua, kerjasama dan kebersamaan dengan Pimpinan Daerah, Pimpinan Wilayah (Muhammadiyah) juga terus ditingkatkan karena dengan kebersamaan kita bisa lebih kuat lagi. Juga dengan pemerintah setempat, dengan lembaga-lembaga agama kemasyarakatan, tokoh dan kekuatan adat dan sebagainya, juga harus kita tingkatkan. Tanpa kebersamaan kita tidak bisa maju.” ungkapnya.
Untuk para mahasiswa, Buya Haedar berpesan untuk tetap semangat belajar dengan etos kerja yang tinggi.
“Ketiga untuk adik-adik mahasiswa, anak-anak kami di Bumi Papua, khususnya bagi mahasiswa di kampus ini tetap belajar dengan semangat, dengan etos kerja yang tinggi. Kunci kesuksesan itu pada inner dynamic. Inner dynamic itu ada “virus” (yang baik) dalam diri kita bahwa masa depan kita itu tidak ditentukan orang lain tapi oleh oleh diri, disamping Tuhan, Allah SWT.”katanya.
Masa depan, imbuhnya, tergantung setiap masing-masing diri. “Kuncinya adalah niat yang kuat yang disebut need for achievement. Tiap orang punya semangat untuk berprestasi. Tidak ada orang dilahirkan tiba-tiba pandai. Semuanya kita semua sama modalnya dari Tuhan. Tinggal mau tidak kita meraih sesuatu dengan tekad yang kuat,” tegasnya.
Yang kedua, lanjutnya, adalah kesungguhan. “Siapa yang bersungguh-sungguh dia yang akan sukses. Memang satu orang dengan orang lain berbeda. Tapi kita bisa meraih yang kita inginkan biarpun mungkin ada yang melebihi dari apa yang kita harapkan, ada yang mungkin kurang namun tetap itu menjadi suatu capaian.
Yang terakhir, kata Buya Haedar, adalah kesabaran dan kerjasama. “Kesabaran itu, untuk kesuksesan itu kadang jatuh ada masalah. Itu biasa dalam hidup,” tandasnya.
Muswil Muhammadiyah ke-8 akan dilaksanakan selama 2 hari di Aula BPMP Kotaraja, Jayapura. Muswil mengambil tema Membangkitkan, memajukan, dan mencerahkan Papua.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana Immawan Margono,S.Pd., M.Pd., Muswil Muhammadiyah diikuti oleh peserta unsur PDM kabupaten dan kota. Hadir 75 orang peserta dari Merauke, Mappi, Mimika, Nabire, Kepulauan Yapen, Biak Numfor, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan kabupaten Keerom. Muswil Muhammadiyah beriringan dengan Muswil Aisyiyah yang berlangsung pada Jumat-Minggu (17-19/02/2023). Muswil Aisyiyah diikuti 48 orang peserta dari Merauke, Waropen, Mimika, Nabire, Kepualauan Yapen, Biak, Kabupaten Jayapura, Keerom dan Kota Jayapura.
Seturut jadwal, sebelum Musyawarah Wilayah ke-8 didahului dengan Musyawarah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Papua dengan agenda Pengesahan Panitia Pemilihan hasil perubahan dan Penetapan Calon Sementara menjadi Calon Tetap.
Terjadwal pada pembukaan Ketua PP Muhammadiyah akan memberikan amanat dan Gubernur Papua menyampaikan sambutan. Segera setelah pembukaan Sidang Pleno I akan dilaksanakan dengan agenda Laporan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Papua masa jabatan 2015 – 2022 dan Tanggapan atas Laporan. Sidang Komisi terjadwal kemudian dengan pembagian; Komisi A Program Kerja, Komisi B Usul dan Rekomendasi, Komisi C Organisasi.
Di hari kedua Muswil Sidang Pleno 3 terjadwal dengan agenda Pemilihan Anggota Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Papua masa jabatan 2022 – 2027, Sidang Pleno 4 untuk Pengesahan Anggota Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Papua Periode 2022 – 2027, Sidang Pleno 5 untuk Pemilihan Calon Ketua PWM Papua, dan Sekretaris. Penutupan Muswil mengagendakan Pembacaan hasil Musyawarah Wilayah ke-8 Muhammadiyah Papua dan Sambutan Calon Ketua PWM Papua terpilih dan sambutan Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus menutup Musyawarah Wilayah ke-8 Muhammadiyah Papua. (*/tri)