Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Papua Baribut Ciptakan Panggung Rapper Muda Papua 

JAYAPURA-Group Rapper Papua yang tergabung dalam Papua Baribut menggellar gelar Lomba Bettle Rap sebagai panggung promosi bagi rapper muda dan bertujuan menciptakan industri musik lokal yang mandiri.

  Pendiri Papua Baribut Onesias Chelvox Urbinas yang memiliki nama pangung Epo’ Devenomeno tersebut mengatakan, Papua baribut adalah wadah rapper Papua lebih khusus dikenal dulu dengan nama Jayapura Baribut Baribut.

Grup ini, lanjut Renra yang mulai berjalan sejak Tahun 2016, meskipun sebelumnya sudah ada pergerakan tapi dengan nama berbeda tapi orang yang sama yaitu “Epo D’ Venomeno” sebagai rapper generasi kedua setelah era Group Rap pelopor Papua yaitu Stars East.

  “Papua Baribut secara garis besar adalah wadah ekspresi atau gigs Hip Hop Rap lokal sekaligus panggung promosi bagi rapper muda dan bertujuan menciptakan industri musik lokal yang mandiri di Papua dimulai dari Musik Hip Hop,” katanya di Jayapura, Jumat, (16/9).

   Dikatakan, Format Papua Baribut kali ini muncul dengan kemasan konsep yang lebih profesional mulai dari desain promosi dan pola kompetisi serta sistem jangkauan empat wilayah yang diperluas mulai dari Territory 1 Distrik Jayapura Utara dan Jayapura Selatan,  Territory 2 distrik Abepura dan  Heram, Territory 3 Distrik Muara Tami dab Kabupaten Keerom,  Territory 4, Kabupaten Jayapura dan  Kabupaten Sarmi dan masing masing Territory diaudisi lagi kemudian 2 Rapper terbaik akan lolos ke 8 besar terbaik sekaligus masuk ke Final.

Baca Juga :  Injerauw Hassor Tuntut Janji Wali Kota

“Mereka akan perebutan gelar juara bertahan ada tanggal 24 September nanti di Stone Lounge Bar, Hotel Relat Jayapura,” katanya.

  Ia mengatakan Papua baribut adalah salah divisi dibawah Rumah Produksi Rum Fararur yang juga dibentuk langsung oleh Epo D’Fenomeno dan didalam ada anak anak Papua kreatif yang bergerak sebagai Tim Produksi yang membantu mengerjakan papua baribut.

  Diharapkan kedepan, semoga papua baribut  bisa merambat ke semua kabupaten yang ada diseluruh Tanah Papua raya mulai dari Sorong sampai Merauke.

  “Kami harapkan  Informasi tentang Papua baribut bisa diakses di sosial media langsung di Instagram @papua.baribut.id dan YouTube Papua Baribut TV, dan bisa menghasilkan rapper yang bisa masuk du industri musik tidaj hanya nasional tapi internasional dari Papua,” katanya,

Baca Juga :  Tarawih Perdana, Jamaah Padati Mesjid

  Harapan kedepan Kata Epo, mereka bisa muncul sebagai artis baru dan mereka bisa jual karya digital.

  “Kita tarik mereka untuk datang dengan kreatifitas karena, ada yang selama ini di jalan dan ada yang tidak punya orang tua dan mereka sangat antusias, mereka akan membaca, dan menulis dan menghafal lirik, dan ini ajak mereka, bisa berpikir pentingnya sekolah dan pentingnya litetasi,” kata Epo, yang perna masuk sebagai finalis Beef Rap Batlle Nasional Itu.

  Sebenarnya pemda menyaksikan itu, (Rapper) tapi lagi lagi mereka berpendangan musik rapp ini hanya hilangkan budaya,  tapi tidak lihat manfaatnya didalam yang bisa di kolaborasikan dengan budaya dan mereka (Pemda) berpikir ini tidak  penting jadi dari dulu sampai hari ini keterlibatan pemda provinisi dan kota tidak ada sa sekali padahal banyak anak – anak muda yang telah dibinah dan sudah mulai nampak bakat mereka,” katanya. (oel/tri).

JAYAPURA-Group Rapper Papua yang tergabung dalam Papua Baribut menggellar gelar Lomba Bettle Rap sebagai panggung promosi bagi rapper muda dan bertujuan menciptakan industri musik lokal yang mandiri.

  Pendiri Papua Baribut Onesias Chelvox Urbinas yang memiliki nama pangung Epo’ Devenomeno tersebut mengatakan, Papua baribut adalah wadah rapper Papua lebih khusus dikenal dulu dengan nama Jayapura Baribut Baribut.

Grup ini, lanjut Renra yang mulai berjalan sejak Tahun 2016, meskipun sebelumnya sudah ada pergerakan tapi dengan nama berbeda tapi orang yang sama yaitu “Epo D’ Venomeno” sebagai rapper generasi kedua setelah era Group Rap pelopor Papua yaitu Stars East.

  “Papua Baribut secara garis besar adalah wadah ekspresi atau gigs Hip Hop Rap lokal sekaligus panggung promosi bagi rapper muda dan bertujuan menciptakan industri musik lokal yang mandiri di Papua dimulai dari Musik Hip Hop,” katanya di Jayapura, Jumat, (16/9).

   Dikatakan, Format Papua Baribut kali ini muncul dengan kemasan konsep yang lebih profesional mulai dari desain promosi dan pola kompetisi serta sistem jangkauan empat wilayah yang diperluas mulai dari Territory 1 Distrik Jayapura Utara dan Jayapura Selatan,  Territory 2 distrik Abepura dan  Heram, Territory 3 Distrik Muara Tami dab Kabupaten Keerom,  Territory 4, Kabupaten Jayapura dan  Kabupaten Sarmi dan masing masing Territory diaudisi lagi kemudian 2 Rapper terbaik akan lolos ke 8 besar terbaik sekaligus masuk ke Final.

Baca Juga :  Tak Ada Long March Jika Ingin Demo

“Mereka akan perebutan gelar juara bertahan ada tanggal 24 September nanti di Stone Lounge Bar, Hotel Relat Jayapura,” katanya.

  Ia mengatakan Papua baribut adalah salah divisi dibawah Rumah Produksi Rum Fararur yang juga dibentuk langsung oleh Epo D’Fenomeno dan didalam ada anak anak Papua kreatif yang bergerak sebagai Tim Produksi yang membantu mengerjakan papua baribut.

  Diharapkan kedepan, semoga papua baribut  bisa merambat ke semua kabupaten yang ada diseluruh Tanah Papua raya mulai dari Sorong sampai Merauke.

  “Kami harapkan  Informasi tentang Papua baribut bisa diakses di sosial media langsung di Instagram @papua.baribut.id dan YouTube Papua Baribut TV, dan bisa menghasilkan rapper yang bisa masuk du industri musik tidaj hanya nasional tapi internasional dari Papua,” katanya,

Baca Juga :  Injerauw Hassor Tuntut Janji Wali Kota

  Harapan kedepan Kata Epo, mereka bisa muncul sebagai artis baru dan mereka bisa jual karya digital.

  “Kita tarik mereka untuk datang dengan kreatifitas karena, ada yang selama ini di jalan dan ada yang tidak punya orang tua dan mereka sangat antusias, mereka akan membaca, dan menulis dan menghafal lirik, dan ini ajak mereka, bisa berpikir pentingnya sekolah dan pentingnya litetasi,” kata Epo, yang perna masuk sebagai finalis Beef Rap Batlle Nasional Itu.

  Sebenarnya pemda menyaksikan itu, (Rapper) tapi lagi lagi mereka berpendangan musik rapp ini hanya hilangkan budaya,  tapi tidak lihat manfaatnya didalam yang bisa di kolaborasikan dengan budaya dan mereka (Pemda) berpikir ini tidak  penting jadi dari dulu sampai hari ini keterlibatan pemda provinisi dan kota tidak ada sa sekali padahal banyak anak – anak muda yang telah dibinah dan sudah mulai nampak bakat mereka,” katanya. (oel/tri).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya